4. Too Bad

2K 122 1
                                    

Jimin sudah bergerak gelisah kekanan dan kekiri. Juniornya sudah memerah menahan orgasme selama 4 jam lamanya. Sekarang masih jam 2, sedangkan Jungkook datang 3 jam lagi. Keringat sudah mengucur deras pada seluruh tubuhnya. Ia benar benar lemas tak bertenaga. Untuk bernafas pun ia lemah.

Perut Jimin terasa kaku saat ini. Ia menundukkan badannya karena sakit luar biasa. Entah salah apa yang ia perbuat dulu dikehidupan sebelumnya, hingga ia harus berurusan dengan Jungkook.

"Uurrgghhh"

Jimin mulai kelelahan, ia hendak menutup matanya, namun sekelebat ia terpikir bagaimana jadinya bila Jungkook melihatnya tidur. Apakah iba? Atau malah marah?

Namun persetan dengan nanti, saat ini ia kelelahan. Ia memejamkan matanya.

.
.
.
.
.

'PLAK'

Pecutan panas mendarat pada punggung Jimin yang mengenai lengan atasnya.

Jimin sontak terbangun dengan dada yang sakit karena terkejut. Setan. Batinnya. Jungkook menyabet punggung mulusnya dengan sabuk kulit yang ia kenakan.

Gambar garis merah yang terasa perih itu melintang dipunggung sempitnya. Jimin terlonjak setengah mati saat Jungkook langsung memeluk nya dari belakang dan menjilat cuping telinganya. "Apa aku menyuruhmu tidur baby?"

Jimin meremang. Ia menggelengkan wajahnya takut takut dan memejamkan matanya, kala ia rasa lubangnya terasa hampa, karena Jungkook melepas dildo dilubangnya. Namun tidak dengan cockring yang masih melingkar indah dikepala penisnya.

"Kenapa kau tidur sayang? Kita belum bermain."

Jungkook menidurkan tubuh Jimin dengan posisi tengkurap. Ia melepas semua benda ditubuh Jimin, terkecuali cockring itu. Ia balik tubuh Jimin, dan ia sentil penis Jimin hingga Jimin mengerang kesakitan.

"Aakh kumohon lepaskan. S—sakit sek—ali Junghhh."

Jungkook meraup kepala penis Jimin, ia gigit gigit kecil, menciptakan raungan keras dari si imut. "Aarrgghh"

"Hmmmpphhh nikmat sekali milikku ini sayang" ucap Jungkook sambil mengocok penis Jimin dengan tangan kanannya.

Jimin menggeliat, ia bahkan mengangkat pinggulnya saat merasa hendak meraih puncaknya.

"Aakkhh Jungkookhhh kuhhh mohoonnnhh.."

Jungkook tersenyum miring. Ia melepas cockring Jimin, membuat cairan Jimin meluber dari lubang penisnya. Jangan harap untuk menyemprot, Jimin sudah tak memiliki tenaga untuk itu. Cairan Jimin meluber hingga ke permukaan anusnya. Jungkook tanpa ampun memasukkan ketiga jarinya langsung, membuat Jimin berteriak. "Aakkhh sakit"

"Huh? Bukankah sudah dilemaskan tadi baby?"

Jimin menggeleng tak mau tahu. Tubuhnya terasa seperti terbelah dua. Jungkook melebarkan ketiga jarinya didalam lubang Jimin. Membuat Jimin menaikkan pinggulnya karena ngilu dan perih.

"Uugghh Jungkook sakitthh"

"Ini akibat kau berani berbicara jutek padaku sayang. Berjanjilah tak akan mengulangi lagi."

Jimin mengangguk, namun Jungkook malah semakin melesak ketiga jarinya dan menggigit pundak putih Jimin.

"Aarrgghh"

"Kalau aku bertanya jawab dengan mulut manis mu sayang." Kata Jungkook dengan suara dominannya. Jimin menatap Jungkook pedih. Ia benar-benar lelah dengan sikap Jungkook.

"Nde... Aku janji mas—ter"

"Good boy"

Jungkook masih setia memaju mundurkan jarinya pada lubang Jimin. Saat ia rasa lubang Jimin menyempit, Jungkook mengeluarkan jarinya. Membuat Jimin mendesah kecewa. Namun tanpa Jimin duga, Jungkook memasukkan penisnya yang lebih berisi ketimbang tiga jari tadi.

"Aaaahhhhhh masteerhhh"

"Ugh nikmat baby"

Jungkook memompa tubuhnya hingga suara kulit bertemu kulit terdengar diruangannya. Ia semakin merasakan lubang Jimin menjepit juniornya. "Tahan orgasmemu sayang. Kita keluarkan bersama"

Jimin mengangguk patuh. Dan sekali hentakan, junior Jungkook menyentuh titik ternikmat dalam tubuhnya. Jungkook menyentuh prostatnya. Membuat Jimin dengan tidak sengaja mengeluarkan cairannya.

"Aaaahhhhhh"

"Bukankah aku menyuruhmu menahannya sayang?"

"Ma-maaf master. Akuuuhh tidak kuat"

"Kalau begitu kau harus memuaskan master hingga besok. Jika kau masih membangkang, jangan harap master memulangkanmu."

Jimin tertegun mendengar penuturan Jungkook. Ia hanya bisa mengangguk dan menjawab lirih ucapan Jungkook.

i got his attentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang