Bab I: MOS!

30 5 2
                                    

"MANA NAMETAG KAMU?!" 

"M-ma-maaf Kak!! Tadi pas di perjalanan ter-terbang terbawa angin"

"GAK KREATIF BANGET BUAT ALASANNYA!! MAJU SINI KAMU!!" Bentak Hana sambil mengayunkan map-map yang ada ditangannya.

"Udahlah Han.. gak capek apa teriak-teriak terus." Kata Aida berjalan mendekat.

Padahal baru sebentar ia pergi untuk membeli minum. Hana sudah mulai berkoar-koar lagi.

Hana memutar matanya kesal."Kalau kita terlalu lembek, mereka nanti semena-mena. Pergi sekolah seenaknya aja!!" Protes Hana sembari menatap tajam barisan adik kelasnya. Adek kelas mereka serentak menunduk.

Aida meringis. Sahabatnya ini kalau lagi pms memang selalu se-sangar ini.

Hana menarik tangan Aida, mengajaknya duduk di disalah satu kursi dekat lapangan. Aida harus istirahat, mukanya sudah sangat pucat. Tapi sebelum mereka sampai, mata Hana melihat ketos mereka yang ada di tengah lapangan.

"Eh..Ai! Aku melapor dulu ya. Kamu duduk disitu aja, jangan kemana-mana" Ujar Hana. Matanya memincing memperingatkan.

"Oke" Jawab Aida tersenyum.

Tidak. Aida tidak bergeming, ia tidak mempedulikan perkataan Hana.

Matanya mengikuti kemana Hana berlalu pergi. Hana menghampiri Rizal yang sedang sendirian berdiri di tengah lapangan. Rizal langsung mengambil map biru dan merah yang Hana bawa, lalu mereka tampak berdiskusi sambil berjalan.

Hana dan Rizal. Kedua pentolan sekolah yang menyumbang banyak kemenangan dan piala kepada Rovsky High School. Mereka juga selalu bersaing untuk meraih juara satu umum, karena itu banyak orang selalu menjodoh-jodohkan mereka.

Yeah...mereka sangat cocok.

Duk!

"Auw!" Kepalanya di hantam benda keras yg bulat.

Aida jongkok sambil memegang kepalanya, yang terasa pusing. Ia keringat dingin.

"Maaf kak! Kakak gak papa!?" Seorang cowok berlari menghampiri Aida dengan panik.

Aida melirik ke cowo itu, kemudian melihat nama tag yang cowok itu pake. Febrian.

Aida merespon dengan tersenyum kecil."Gak papa kok, cuma agak pusing." Ujar Aida menenangkan padahal wajahnya sudah pucat pasi.

Febrian masih fokus mengusap-usap kepala Aida dengan lembut. Mencoba meringankan sakit yang Aida rasakan.

"Aida!!"

Hana berlari panik. Ia meringis melihat wajah Aida yang pucat pasi.

"Bisa tolong bawain ke UKS!" Kata Hana.

Febrian mengangguk, dan menggendong Aida bridal style. Hana ikut dibelakangnya.

Dengan keadaannya yang lemas, Aida tidak sengaja bertatapan dengan Rizal yang sedang menatapnya intens.

***

Di UKS Aida tengah tertidur lelap, wajahnya sudah mulai normal, tidak sepucat tadi.

Aida diberikan obat maag dan teh manis. Setelah itu ia dibiarkan tidur, sementara Hana dan Febrian sudah kembali.

Kriett...

Seseeorang masuk ke UKS, membawa tentengan plastik.

"Aida" lirih orang itu. Tangannya terulur mengelus kepala Aida.

"Maaf."

***

Aida sudah keluar dari UKS, merasa sudah baikan, ia memilih tetap mengikuti acara MOS sampai selesai. Dikarena jabatannya di OSIS, ia merasa bertanggung jawab.

Rizal sedang berpidato tentang penutupan MOS hari ini.

Aida tersenyum manis, terpesona melihat betapa berkharismanya Rizal di atas podium.

Keempat sahabatanya tengah berdiri disampingnya, dengan muka jenuh. Menatapnya penuh protes.

Banyak bisikan-bisikan terdengar yang ditujukan kepada mereka berlima. Banyak yang tidak menyangkan akan melihat mereka dalam formasi lengkap, walaupun Hana sedang berada dipodium. Geng Savage, terkenal diwilayah itu karena kepintaran dan kecantikan dari anggotanya.

Tidak lama Rizal selesai, dan sekarang giliran Hana yang bicara.

"Udah kan?" Tanya Nita dengan wajah datar

Aida menyengir, sahabatnya ini menunggunya melihat pidato Rizal sampai habis.

"Aiii, ayo, udah lapar nih. Anemiaku tambah parah nanti," Sahut Yasa.

"Iya iya," Kata Aida.

Sontak mereka bersorak ria, lalu langsung menyeretnya ke kantin.

"Ayo! Cepetan udah laper nih" Sahut Lia. Mereka duduk di bangku tengah.

"Mau makan apa Kak?"

"Batagor, gak pedes sama es teh manis" Kata Aida.

"Bakso, polos aja gak pake mie sama es teh manis juga," Kata Yasa.

"Gado-gado sama Batagor" Kata Nita.

"Kok dua?" Tanya Lia.

"Hana" Jawab Nita

Adek kelas yang menjadi pramusaji itu dengan telaten mencatat pesanan mereka. Memang disekolah ini, anggota ekskul tataboga yang menjadi pramusaji, hitung-hitung praktek.

Yasa menyenderkan kepalanya ke bahu Aida, sementara Aida langsung mengelus kepalanya.

Nita menatap lama mereka dengan datar. Perlahan jari Nita menunjuk Yasa, lalu ke Aida."Kalian Lesbi?"tanya Nita.

Kepala Yasa langsung tegak, mereka saling menjauh.
"GAKLAH, IDIH AMIT-AMIT!!" Kata Yasa dan Aida kompak.

Nita tersenyum kecil."Makanya jangan nyender-nyender, sama elus-elus gak jelas. Pikiranku kan kelewat kreatif," Jelas Nita.

"Kreatif pala mu!! yang ada selalu mikir yang enggak-enggak,"sahut Hana yang baru bergabung.

Lia hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Kelamaan jomblo sih! Miriss. cari pacar sono!" Cerocos Isna.

"NGACAAA WOY!!," Seru mereka kompak ke Isna. Isna cemberut.

"Masih mending jomblo daripada udah taken, eh ditinggal pergi" Sambung Lia. Kompak mereka berempat tertawa.

"Seneng lu ya?" Kata Yasa sinis.

Tiba-tiba seorang cowok duduk disamping Aida, Febrian. Ia tersenyum manis."Boleh gabung kakak-kakak cantik?"

"Eng-

"Boleh."ujar Nita. Kelima temannya tercengang. Aneh, biasanya Nita yang paling anti sama orang SKSD.

"Kak, roti yang aku kasih udah habis?"tanya Febri.

"Roti?"

"Iya, sebelum kembali MOS, tadi aku beliin kakak roti." Jawabnya  tersenyum manis.

"Ohiya habis kok. Enak rotinya" Kata Aida. Membalas tersenyum ramah dengan mulut batagornya.

Febrian terpukau, cantik sekali. Ia seperti melihat bidadari.
"Kakak cantik kalau lagi makan"

"Hah?"

Aida menoleh heran ke Febrian.
Gila, ini baru hari pertama MOS, adik kelasnya ini sudah berani menggodanya.

"Haha, iya. Makasih." Aida tersenyum canggung.

Febrian mendekat ke telingan Aida."Ya udah kalau gitu, aku mau makan dulu ya kak, bye kak Angel." Bisik Febrian kepada Aida.

"Siapasih yang beli obat nyamuk? Banyak lagi" Cerocos Isna.

Sementara yang lain hanya menatap malas Aida.

Aida tersenyun canggung. Tidak enak.

Mereka tidak menyadari, ada dua orang yang sedang menahan marah.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang