Kala senja itu kian karam
Tehentak rehatku sepulang kerja
Oleh dering ponselku
Kontak tanpa nama muncul dilayar
Bergegas aku jawab panggilan itu
Suara perempuan, siapa?
Tanyaku lirih sopan kala ituAku ibunya, (ternyata dari ibumu)
Ibumu menanyaiku, "anak ibu belum pulang sampe jam ini, kemana ya, apa kamu tahu?"
Aku jawab saja, "iya, anak ibu sedang kerja kelompok dirumah teman, pulangnya mungkin agak malam, aman kok Bu."Ibumu sudah tenang kala itu
Dari nada suara yang aku tangkap darinya
Setelah memastikan putrinya baik-baik saja
Tak banyak obrolan kami kala ituTerimakasih yah nak, menurut ibu kamu anak baik, terimakasih mau menjadi teman putri ibu satu-satunya.
Itu kalimat penutup telpon dari ibumu malam itu
Kata yang membuat tinggi rasaku
Meski tak habis pikirku
Mengapa menelponku untuk bertanya keberadaanmu?
Mengapa tak menelponmu saja?
Atau teman kampusnya?
Ah...Sudahlah tak banyak prasangkaku
Aku hanya menjawab pertanyaan sepengetahuanku
Karena sebelum ibumu, dihari itu aku sempat kontak chat denganmu
Jikapun jawabanku salah
Bukan aku, tapi kamu yang membohongi ibumu..Citeureup Bogor 2016,
fatain14.