hari ini hari pertama masuk tahun ajaran baru. semua murid, baik yang naik kelas maupun masuk sekolah baru tentu sudah mempersiapkan segalanya di hari pertama ini.
begitu pula dengan kim wooseok. murid pindahan dari surabaya ke bandung itu sudah mempersiapkan segalanya.
ia pindah karena ayahnya dipindahkan tugas ke bandung. mau tidak mau keluarganya harus ikut. wooseok pun, terpaksa melanjutkan masa sma nya di kota ini. jadi intinya, dia hanya menghabiskan masa sma setahun di surabaya.
agak sulit sih move on dari surabaya. masa kecil hingga remajanya kan dihabiskan di kota pahlawan itu. ia juga harus meninggalkan teman temannya disana.
“tas baru, udah! sepatu baru, udah! jas almet baru, udah? stationary baru yang lucu lucu, udah! temen baru? belom! guru baru? belom!” ucapnya pada diri sendiri di kamarnya sebelum sang ibu mengetuk pintu kamarnya untuk mengajak sarapan bersama.
“udah siap semuanya, nak?” ibunda wooseok bertanya sambil menaruh gelas berisi susu coklat disamping piring roti isi milik wooseok.
“hmmm. udah kok bu! kurang temen baru, guru baru, kelas baru, meja baru, kursi baru... apalagi ya?” jawab wooseok. wajahnya yang awalnya ceria mendadak menjadi serius, ia berusaha mengingat apa yang belum ia sebut.
“gebetan baru...?” ucap ibu wooseok tanpa permisi, mengundang rona merah yang menjalar di pipi anak semata wayangnya itu.
“hah apasih bu? wooseok kan sebelumnya gaada gebetan juga. masa tiba tiba punya gebetan baru...” jawabnya malu.
ibunya tertawa pelan, “iya iya ibu bercanda, anak ibu belum boleh pacaran loh ya. inget! sekarang fokus sekolah aja.”
“eh iya, emang ibu gatau kalo wooseok udah pacaran sama orang yang ganteng bangeeeeeeet? lebih ganteng dari ayah!”
wajah ibunya menjadi kaget, “heh, mbok ya kalo ngomong dijaga!”
mengabaikan peringatan ibunya, wooseok asal nyerocos saja, “itu bu. wooseok udah pacaran sama wei membernya grup up10tion. hubungan kita udah satu bulan bu, maaf ya gak ngasih tau ibu sebelumnya.” wooseok nyengir tanpa dosa, sedangkan ibunya memutar bola matanya malas.
“anak jaman sekarang kebanyakan halunya ya. korea koreaan terus sih. lagian, kamu kan cowok. si wei wei itu cowok juga bukan?”
oh iya, ibunya kan belum tau kalau anaknya ini... menyukai sesama jenis. wooseok tidak bisa membayangkan wajah kecewa orangtuanya apabila mengetahui bahwa anaknya yang selalu dibanggakan ini aslinya merupakan seorang gay, apalagi ia pihak bawah.
wooseok belum pernah coming out, kecuali kepada satu temannya di surabaya. iya, hanya satu orang selain dirinya yang tahu tentang hal ini. wooseok tidak siap diejek, dijauhi, apalagi dibenci.
“ya gapapa dong bu, kan love is love.” kata wooseok dengan lirih.
ibunya tersenyum penuh arti sambil mengelus rambut wooseok, “apa sih? ibu gak ngerti.”
“yaudah, ibu gak usah ngerti.” jawab wooseok lagi.
“walaaah! sarapan kok gak ngajak ngajak ayah?” tiba tiba ayah wooseok datang dan duduk disamping ibu.
“tadi kan ibu udah panggil, ayah malah ngapain tau dikamar.”
“hayo! ayah ngapain? wooseok curiga nih ayah nyembunyiin sesuatu.”
“opo sih le (apa sih nak), masih pagi udah ndak jelas aja. ayah tadi nyari nyari dokumen ayah yang satu lembar kok hilang. udah panik, eh gak taunya ketinggalan di meja ruang tamu.” jawab ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
kakak kelas ¦ weishin ( ON HOLD )
Fanfiction➻ kim wooseok si murid pindahan gak pernah tau kalo upacara di pagi hari itu bakal mempertemukan dia sama sosok lee jinhyuk yang ngeselin. 「 bxb ╱ lowercase ╱ harsh words。 」