..."Astaga Haechan...." Pemuda manis yang selama enam bulan belakangan ini selalu menemani Haechan memeluknya erat dengan ekspresi khawatir sekaligus senang. Yang di peluk hanya berdiri mematung. "Aku senang kau tidak pingsan lagi, bahkan saat hujan sudah berhenti." Lanjutnya sambil melepas pelukan lalu menatap sahabatnya itu dengan haru. "Kali ini kau membawa payung, aku sangat senang."
"Payung?" Haechan mengernyit lalu menatap sebuah payung yang memang ia genggam sejak tadi. Jaemin— sahabat Haechan hanya menjawab dengan anggukan. Tiba-tiba mata bulat Haechan berbinar. "Jaemin-ah..."
"Hm?"
"Minhyung hyung datang." Ucap Haechan dengan mata yang masih berbinar. Jaemin menghela napas pelan. Ini bukan sekali atau dua kali Haechan menyebutkan bahwa Minhyung datang menemuinya, tersenyum padanya, bahkan berbicara dengannya. Jaemin merasa iba sekaligus sedih melihat Haechan yang seperti itu. Haechan sedang berhalusinasi, itulah yang sering terjadi akhir-akhir ini.
"Haechan-ah... Aku tahu dia akan selalu ada di hatimu, dia akan selalu hidup, disini...." Ucap Jaemin sembari menyentuh dada Haechan. "...Tapi tidak di dunia ini. Sudah saatnya kau mengikhlaskannya." Lanjutnya lirih.
Haechan menggeleng keras. "Ini... payung ini buktinya. Aku tak menyukai warna hitam, kau tahu? Minhyung hyung tadi datang memberiku payung hitam ini. Kau ingat? Warna kesukaan Minhyung hyung adalah warna hitam. Jaemin-ah dia benar-benar kembali." Tutur Haechan menggebu-gebu hingga ia menitikkan air mata.
Jaemin menggigit bibir bawahnya, mana mungkin orang yang sudah meninggal bisa kembali? Ia yakin Haechan hanya berhalusinasi mengira orang lain sebagai Minhyung— yang tadi memberikan payung itu. Melihat ekspresi Haechan yang begitu senang, Jaemin tak tega untuk kembali mengingatkannya. Biarlah kali ini ia mengiyakan ucapan Haechan. "Begitukah? Tapi jangan terlalu kau pikirkan, mungkin Minhyung hyung hanya berkunjung. Sekarang kita pulang, oke?" Bujuk Jaemin. Ia takut lama-kelamaan Haechan jadi sakit jiwa karena terlalu memikirkan kepergian Minhyung.
...
Setelah Jaemin mengantar Haechan sampai di depan rumahnya, ia lantas berpamitan pulang. Haechan bukannya langsung masuk ke dalam rumah namun malah menatap sebuah rumah yang berada di sebelahnya— rumah yang dulunya di tempati oleh keluarga Minhyung. Setelah kejadian itu, mereka memutuskan untuk pindah karena tak sanggup mengingat betapa banyak kenangan bersama Minhyung di rumah itu.
Haechan tersenyum tipis, mengingat tadi pagi ia dengan jelas menatap wajah Minhyung walau hanya sebentar. "Minhyung hyung, apakah besok kita akan bertemu lagi? Kuharap besok hujan akan turun lagi." Gumam Haechan sembari beralih menatap payung hitam ditangannya.
"Haechanie..." sebuah suara lembut menyapa indra pendengaran Haechan. "Kenapa masih berdiri disana, sayang?" Nyonya Seo— Ibu Haechan datang menghampiri anaknya lalu merangkul bahu sempit Haechan diajaknya masuk ke dalam rumah. Haechan hanya diam mengikuti ibunya masuk.
Setelah kepergian Minhyung, orangtua Haechan jadi super protektif. Mereka merasakan kekhawatiran setiap harinya. Bagaimana tidak, hampir setiap turun hujan ibunya akan mendapat kabar kalau Haechan pingsan, bocah manis itu juga kerap bertingkah aneh, serta sering mengatakan hal yang tidak masuk akal.
"Baju Haechan basah, Ganti baju dulu ya, biar Haechanie tidak sakit. Setelah itu Ibu bawakan makan siangmu ke kamar." Kata Ibunya lembut sembari mengusap pelan rambut Haechan.
"Tidak usah Bu. Setelah berganti baju Haechan akan kembali kesini untung makan siang bersama ibu." Ucapnya tenang. Ibu Haechan tercengang. Itu adalah kalimat terpanjang yang akhirnya bisa ibunya dengar setelah enam bulan lamanya. Haechan yang dulunya ceria, cerewet, banyak tingkah, dan lucu berubah seratus delapan puluh derajat setelah kejadian itu. Bocah itu seperti bisu, hanya menjawab seperlunya. Tak lagi ada canda tawa, dia akan langsung mengurung diri dalam kamar begitu ia pulang sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
MONSOON [Markhyuck]
FanfictionThrough the monsoon, Just me and you... . . Terinspirasi dari lagu "Monsoon by Tokio Hotel" . . . BxB! Yaoi area! Don't like, Don't read.