Cast :
- Park Chanyeol
- Byun Baekhyun
- Oh Sehun
- Kasper
- Zico
- Kim JunmyeonCHANBAEK/GS/DRAMA/ROMANCE/ANGST/CRIME/RATE M
Don't Like - Don't Read.
"Tidurlah...Aku akan menjagamu..."
Chanyeol merengkuh tubuh telanjang Baekhyun ke dalam dekapan, membiarkan tubuh keduanya yang basah oleh peluh dan lelehan sperma, kini berada pada desimal jarak yang tak lagi berarti. Nafas keduanya terengah hebat dengan netra yang sempurna terpejam, bersama-sama menikmati sisa-sisa orgasme yang rasanya selalu menakjubkan.
Gerak liar dan desahan erotis yang lolos dari bibir Baekhyun, seolah tercipta hanya untuk membakar gairah dan hasratnya. Menggoda birahinya agar terus menghujam keras dan membuat tubuh mungil Baekhyun terhentak-hentak di bawah sana.
"Kau tau, aku benci caramu memintaku tidur setelah kita bercinta...."
Baekhyun meraih tangan Chanyeol dan menautkan jemarinya keduanya dengan erat. Sengaja menahan gerak kekasihnya agar tak berarak pergi kemudian hilang dari pandangan."Wae? Tidakkah kau menganggap itu adalah sebuah perhatian? Aku tau kau lelah setelah mendesah dan merintih sepanjang malam..."
"Aku hanya benci harus terjaga di pagi hari seorang diri...Karena kau selalu diam-diam pergi setelah aku terlelap...."
Baekhyun menjaga nada bicara senormal mungkin, menjaga agar protes yang ia ujarkan tak berujung pada sebuah perdebatan sengit. Sebab sejujurnya, ia hanya berniat untuk merayu Chanyeol, tidak lebih, tidak untuk memancing amarah Chanyeol yang seringkali meledak tak terkendali.
"Pekerjaan yang memaksaku untuk pergi di saat orang lain terlelap....Kumohon mengertilah...."
Baekhyun memutar tubuhnya, membuat pandang keduanya kini berada pada titik yang sama. Sedangkan jemari lentiknya kini bergerak terbata, melukiskan pola-pola abstrak di dada bidang Chanyeol. Sedikit ragu untuk memulai pembicaraan sensitif ini.
"Chanyeol, tak bisakah kau berhenti saja? Aku rasa, pekerjaan itu terlalu berbahaya.....Aku hanya tak ingin kau celaka...."Sipitnya mengerjap lirih dengam bibir yang telah sempurna mengerucut. Memasang mode puppy demi membuat sang kekasih terjebak akan rayuannya. Namun nyata? Benar-benar nihil.
Chanyeol justru tergesa bangkit, mengurai langkah menjauh guna meraih sebotol wine yang kini alirnya melesak membasahi tenggorokan. Raut wajahnya yang semula hangat, kini berubah sedingin es. Membuat Baekhyun harus menelan kecewa sebab rayuan manisnya hanya berbuah pengabaian.
"Kita sudah sering membahas hal ini,Baek....Dan sekali lagi ku katakan, aku tidak akan berhenti dari pekerjaan ini meski kau mengiba dan menangis di depanku...."
"Tapi pekerjaan itu terlalu beresiko,Chanyeol....Kau bisa berakhir di penjara.....Kumohon jangan bahayakan dirimu sendiri...."
Chanyeol sengaja menuli, sama sekali tak mengindahkan kekhawatiran tulus yang tengah Baekhyun ujarkan.
Ia bahkan kini sibuk dengan dunianya sendiri, bersenandung lirih bersama alunan nada indah dari jemarinya yang menari lincah diatas tuts piano. Sengaja meredam ocehan Baekhyun yang terdengar berisik di pendengaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Tearfull Farewell
FanfictionChanyeol memiliki sebuah mimpi, mimpi tentang sebuah pernikahan bahagia bersama Baekhyun di negri Sakura. Namun, ia memperjuangkannya dengan cara yang salah, dengan menjadi seorang sindikat penjualan organ manusia.