Chanyeol menempatkan diri di sisian kosong samping kemudi, setengah hati memulai tugas negara yang membuatnya harus terpisah dari kekasih mungilnya yang tengah merajuk.
Senyap dan sunyi menemani keduanya di malam yang nyaris merangkak pagi. Sehun sesekali melirik, mencuri pandang ke arah Chanyeol yang tengah sibuk bersama kepulan asapnya. Menyesap sebatang rokok dan menikmati candu yang ia yakini bisa mengembalikan moodnya yang terlanjur berantakan.
"Berikan saja padaku jika kau sudah tak sanggup dengannya..."
Sehun mencoba memecah keheningan yang membuat keduanya bak sepasang arca yang membisu. Tak harus menjadi seorang cenayang untuk bisa menebak apa yang membuat seorang Park Chanyeol berada pada mood yang buruk. Sebab Baekhyun adalah alasan paling logis mengapa moodnya mendadak labil seperti seorang anak perawan.
"Kau sudah bosan hidup rupanya..."
Chanyeol melayangkan sebuah pukulan ringan ke arah Sehun, menyadarkan Sehun jika ia bisa kapan saja berubah menjadi gahar dan berbahaya, jika Sehun berani menyentuh Baekhyun sedikit saja.
"Kalian bertengkar lagi?"
"Berhentilah ikut campur urusan orang lain..."
"Cinta dan uang adalah dua sisi yang berbeda.. Tapi kau harus memiliki keduanya jika ingin membuat Baekhyun menjadi milikmu seutuhnya..."
"Tau apa kau tentang cinta?"
"Aku bisa membantumu, Hyung..."
Sehun mengulas sebuah seringai mencurigakan saat sebuah ide tiba-tiba hadir dalam pikirannya. Sebuah ide brilliant yang tak mungkin dijawab dengan sebuah gelengan kepala.
Ia bergegas menepikan mobilnya, bersiap meracuni Chanyeol agar sepakat dengan ide gilanya.
"Hyung, aku tahu kau bertengkar lagi dengan Baekhyun... Dia pasti memintamu untuk berhenti dari pekerjaan menjijikan ini..."
"Jangan campuri urusanku!"
"Aku tau kalian saling mencintai...Tapi kau harus sadar jika kau terlalu miskin untuk bisa bersamanya..."
"Tutup mulutmu..."
Sehun bergegas menghampiri Chanyeol, memamerkan sebaris pesan yang berisi penawaran menggiurkan. Penawaran langka yang akan membuat keduanya menyandang status baru sebagai seorang Chaebol.
Dan sialnya, Chanyeol terlalu lemah dengan godaan Won. Ia yang semula bersikap acuh, akhirnya mulai tergoda untuk membaca pesan itu. Sebuah percakapan rahasia antara Sehun dan Zico, bos mafia yang merupakan musuh bebuyutan Kasper.
SEHUN : "Duapuluh juta won untuk sepasang bola mata? Deal?"
ZICO : "Deal!"
Chanyeol menatap tak percaya ke arah Sehun. Tak percaya pada nominal angka yang tertera di sana, dan tak percaya jika Sehun yang sekilas terlihat lugu, ternyata memiliki otak licik dan jiwa pengkhianat. Uang benar-benar membutakan segalanya.
"Oh Sehun, kau gila?! Jadi kau mengajakku untuk menjual barang-barang ini pada Zico dan membawa kabur uangnya?"
"That's right! Ini adalah satu-satunya cara instan untuk cepat kaya...Kesempatan emas tidak akan datang dua kali,Hyung..."
"Kau benar-benar bedebah licik..."
"Tertarik berkhianat bersamaku? Aku tau kau lelah hidup miskin dan menderita..."
Godaan Won memang terlalu sukar untuk ditolak.
Menjadi kurir dan menjadi seorang pengkhianat sekilas terlihat serupa, sama-sama salah di mata hukum dan sama-sama harus bertaruh nyawa. Namun hasilnya? Sungguh jauh berbeda. Hanya butuh sedikit keberanian untuk melakukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Tearfull Farewell
Fiksi PenggemarChanyeol memiliki sebuah mimpi, mimpi tentang sebuah pernikahan bahagia bersama Baekhyun di negri Sakura. Namun, ia memperjuangkannya dengan cara yang salah, dengan menjadi seorang sindikat penjualan organ manusia.