Final Chapter

873 85 12
                                        

Baekhyun menurunkan jendela mobilnya, membiarkan angin musim gugur memainkan helai rambutnya yang terurai. Menikmati senja di kota Seoul yang telah tiga tahun lamanya ia tinggalkan.

Tiga tahun lalu, setelah pertengkaran hebatnya dengan Chanyeol, Baekhyun memilih untuk pergi. Mengasingkan diri dan membangun kariernya dari nol di Belanda.

Entah terlihat pengecut atau tidak, nyatanya ia butuh lingkungan baru untuk menetralkan perasaanya pada Chanyeol. Untuk membunuh rindunya pada Chanyeol, yang seringkali datang tanpa permisi. Baginya, tak mudah menghapus nama Chanyeol di hatinya, terlalu banyak kenangan dan mimpi yang telah mereka bangun bersama, mimpi yang tetap menjadi sebuah mimpi karena perpisahan lebih dulu hadir di antara keduanya.

"Nona, apakah kita akan langsung pulang ke rumah?

Baekhyun menyudahi lamunan panjangnya saat sebuah pertanyaan tiba-tiba hadir menginterupsi. Sebuah pertanyaan dari pria paruh baya di balik kemudi, yang mengemban tugas dari tuan Byun untuk menjemputnya dari airport.

"Ada suatu tempat yang ingin aku kunjungi...Bisakah Ahjusshi mengantarku kesana?"

"Maaf, tapi nona harus bersiap untuk makan malam bersama keluarga Kim..."

"Hanya sebentar saja, Ahjusshi...Tidak akan lama..."

"Baiklah..."

Sejujurnya, Baekhyun tak begitu tertarik dengan agenda dinner malam ini. Ia seolah bisa menebak, apa saja yang akan terjadi nanti malam. Di awali dengan perbincangan basa-basi tentang kedatangannya dari Belanda, kemudian dilanjutkan dengan perbincangan tentang detail pernikahannya dengan Suho, dan di akhiri dengan perbincangan membosankan tentang kurs dan nilai saham. Maka tak heran, jika ia lebih memilih untuk kabur dan mencari keberadaan Chanyeol.

Bukan rindu yang menggiring langkahnya untuk menjemput masalalu, namun setidaknya ia harus memastikan, bahwa Chanyeol tak larut bersama duka atas kepergiannya.

Baekhyun mencoba menetralnya debar jantungnya yang kini bergemuruh, diserang gugup tak kasat mata saat langkah kakinya kembali berakhir disini, di sebuah flat sederhana yang pernah ia tinggali bersama Chanyeol tiga tahum silam.

"Baekhyun?"

Baekhyun nyaris terperanjat saat seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya, seolah menangkap basah dirinya yang semula berjalan mengendap-endap bak seorang pencuri.

Baekhyun memutar tubuhnya, mendapati sosok tinggi pucat yang tiba-tiba menghambur ke arahnya. Memberinya sebuah pelukan hangat setelah keduanya lama terpisah. Sehun, sahabat sekaligus patner kerja Chanyeol yang sama-sama berprofesi sebagai seorang bandit.

"Kau mengagetkanku..."

"Ini benar kau? Ya tuhan...Aku tak menyangka bisa bertemu lagi denganmu..."

Aih-alih menanyakan keberadaan Chanyeol, Baekhyun justru tersihir oleh penampilan Sehun detik ini. Terlihat tak terawat dengan beberapa luka yang menggores wajah tampannya, dan sebatang tongkat yang menyangga tubuh jangkungnya.

"Sehun, apa yang terjadi dengan kakimu?"

"Oh... Ini...Hanya bekas kecelakaan beberapa tahun lalu...Apakah aku terlihat menyedihkan dengan tongkat ini?"

"Patah?"

"Lebih buruk dari itu...Sebelah kakiku sekarang lumpuh...Tidak bisa digerakan sama sekali...Beruntung kaki kiriku masih berfungsi, jadi aku tak harus duduk manis di atas kursi roda..."

Lumpuh? Bisa dipastikan jika itu bukanlah sebuah kecelakaan biasa. Namun, bagaimana mungkin Sehun mengatakannya dengan nada sesantai itu? Tidakkah ia merasa dunianya berakhir setelah dokter memvonisnya tak bisa lagi berjalan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Tearfull FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang