"HELLO EPERIBADEH OLIV CANTIK DATAANGG!!!"teriak Oliv sambil jingkrak jingkrak saat memasuki kelas. Teman teman nya yang mendengar teriakan Oliv yang melengking itu hanya bisa menutup telinga.
"Gak tau malu banget si Lo masih pagi juga"cibir Siska sebal.
"Iya iya maaf"ucap Oliv sambil mengerucutkan bibirnya.
"Eh gengs!kita kan hari ini praktek IPA kan?"tanya Siska.
"Hooh,seru nih ya praktek kali ini"ucap Rayna dengan wajah gembira.
"Oh iya!"ucap Retta sambil menggebrak meja dan membuat teman teman nya tersentak kaget.
"Astagfirullah"ucap Rayna sambil mengelus dada nya yang berdebar karena kaget.
Retta yang melihat temannya yang masih syok itu hanya cengengesan.
"Kenapa sih?"tanya Siska kesal.
"Gue gak bawa jas lab"ucap Retta dengan cemas.
"Wayoloh Retta wayoloh Retta"ucap Oliv dan Siska menakut nakuti Retta.
"Ih temen lagi susah tuh bantuin kek ini malah di takut takutin"ucap Retta sebal.
"Hehehehe iya iya"ucap Oliv sambil menampilkan muka tak berdosa nya.
"Gimana kita ke kelas IPA III hari ini mereka ada praktek cuma jam terakhir" sambung Rayna dan membuat mata Retta berbinar.
"Ayo!kita ke kelas IPA III gue takut keburu bel"ucap Retta sambil menarik tangan sahabat nya.
"Yuk lah"ucap mereka bersamaan.
Retta dkk pun berjalan menuju ruang kelas IPA III disana hanya terlihat beberapa orang saja di karenakan banyak yang sarapan di kantin karena kebanyakan yang belum sarapan.
"Hmmm permisi"ucap Retta sambil menyembulkan kepalanya ke dalam ruang kelas.
"Ada apa?"tanya seorang lelaki yang duduk di bagian no 2.
"Maaf sebelumnya gue ganggu,gue hari ini ada praktek tapi gue gak bawa jas lab,mungkin diantara kalian ada yang berbaik hati menjamin jas lab nya ke gue?"tanya Retta hati hati pada ketiga lelaki yang duduk segerombol.
"Ohh ini"ucap salah satu lelaki tersebut.
"Beneran?"tanya Retta memastikan.
"Iya.
"Makasih banyak ya!nanti gue balikin kok kalau udah selesai"ucap Retta dengan senyuman termanis nya.
"Tapi"
"Makasih ya kita pergi dulu"potong Siska ikut ikutan.
Retta dkk pun langsung ngibrit meninggalkan ruang kelas IPA III.
"Itu punya Rey"lanjut nya dengan pelan ketika Retta dkk sudah pergi.
"Telat ogeb!"ucap Radhit sambil menoyor kepala teman nya yang sudah tidak waras itu.
"Kok gue?mereka aja yang maen potong potong aja"balas Fero tak mau disalahkan.
"Udah lah!udah terlanjur juga"lerai Ryan dengan wajah datar nya.
"Terus gimana kalo si Rey marah?"tanya Fero frustasi.
"Lah itu kan perbuatan lo!Lo ngapain ngasih ngasih kalo itu punya Rey !!!!"ucap Radhit ikut ikutan panik.
"Ish lagian mereka tuh cantik banget gue kan jadi gak fokus"elak Fero
"Eh itu si Rey!"ucap Ryan sambil menunjuk Rey yang sedang berjalan ke arah mereka.
Fero menelan Saliva nya sudah payah ketika melihat Rey berjalan dengan sorot datar tanpa ekspresi.
"Rey?"panggil Fero hati hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Love✓
Teen FictionCewek cantik dengan sejuta pesonanya bertemu dengan cowok dingin dan juga pendiam,juga menyimpan rahasia besar di balik sifat dingin nya. "Eumm gue mau kasih tau sesuatu sama Lo Rey"tanya Retta dengan gugup. "Apa?"tanya Rey tanpa menoleh. "Gu-gue u...