jatuh cinta

7 1 0
                                    


TRINGG...
    Lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke dalam kafe, membuat beberapa pasang mata refleks menatap kearah nya.
        "Wahh! Dia june kan?" Ucap seorang gadis cantik dengan rambut panjang hitam yang tergerai,Nunu Agatha. panggil aja dia 'Nunu'
        Kedua mata Nunu tak lepas dari seorang pria berseragam dengan aerphone terpasang di telinganya itu.
       "Siapa sih?" tanya Ririn,sosok gadis lain ikut tertarik dan membalikkan badannya untuk melihat jelas sosok pria bernama June itu. "Ahhh. Si hati batu," sahutnya.
       "Ririn kenal dia?" tanya Nunu antusias. "Ya ampun Ririn temen sekolah nya kan?" Lanjut Nunu baru menyadari kalau seragam yang dipakai oleh Ririn sama dengan seragam yang dipakai june
     "Menurut lo?"
      "Nunu baru sadar kalau kalian satu SMA, hehe" ucap Nunu sembari nyengir tak berdosa
Ririn menatap sosok june itu dan kemudian memandang sahabatnya.
       "Lo sendiri,kok bisa kenal dia? Dia gak se-famous itu sampe sekolah lain bisa kenal dia" heran Ririn.
Nunu tersenyum licik. "Dia itu cowok yang Nunu ceritain dua Minggu lalu. Cowok satu camp Olimpiade sama Nunu, cowok berwajah dingin tapi berhati malaikat, Rin."
"MATAMU HATI MALAIKAT! seru Ririn tajam. "Ngomong aja jarang,gua kira dia bisu!" lanjutnya menggebu
"Ririn ga boleh ngomong gitu lagi loh ya,Nunu ga suka, gabaik menghina orang ganteng." pesan Nunu sok bijak. Ririn menggeleng kepalanya melihat tingkah ajaib Nunu.
     "Jadi maksud lo June yang ini?" Cowok yang lo bilang sangat dingin tapi pinter, irit ngomong tapi suka bantu orang lain selama di camp Olimpiade,dan lo baper sama dia?"
    Nunu mengangguk kepala nya cepat. "Nunu ngerasa kalo june itu cinta pertama Nunu. Baru kali ini Nunu langsung jatuh cinta sama pria dipertemuan pertama. June seperti punya aura yang berbeda dengan pria pria lain yang pernah Nunu kenal."
"Hmmm,dia keponakan aura kasih mungkin." potong Ririn.
"Pokonya Nunu benar-benar jatuh hati sama June! Dia cowok pertama yang buat hati Nunu bergetar getar tak karuan".
"Hape kali ah bergetar" sewot Ririn
     Tiba tiba saja Nunu bangkit dari bangkunya dan mengeluarkan ponsel dari tas nya dengan buru buru. "Mau apa lo?" tanya Ririn mencium tanda tanda siaga satu.
"Minta nomor hape june, kemaren waktu camp Nunu cuma bisa mengagumi june dalam diam,dan sekarang Nunu bakal main terang terangan,Nunu ga mau melewatkan kesempatan ini dan gak mau sia siain cinta pertama Nunu," Jelas Nunu.
"Lo waras kan?"
"Waras dong."
"Otak Lo ga ketinggalan di rahim emak lo kan?"
"Udah pokoknya doain Nunu ya!" seru Nunu dan pergi begitu saja dari hadapan Ririn.
        Ririn melongo, mulutnya terbuka sempurna. Sahabatnya itu mungkin sudah gila. Bagaimana ada perempuan macam Nunu? Ririn jadi ragu kalau Nunu terbuat dari tanah liat seperti manusia lainnya.
  Ririn bergumam pelan, "bagaimana orang macam dia bisa juara Olimpiade Kimia Nasional?"
"Gue yakin, pasti emaknya dulu suka hafalin tabel periodik atau suka liat Jimmy neutron,atau mungkin ngidam mercon?"
   Ririn membalikan badannya dan melihat aksi gila Nunu. Ririn berani bertaruh bahwa Nunu pasti akan ditolak oleh june! Seratus persen tidak perlu diragukan.
          Ririn sangat yakin,demi Kera Sakti dan Biksu Tong yang masih mencari Kitab Suci,demi Wiro sableng yang tak pernah bertemu dengan Ultramen.

       Nunu berjalan me mendekati june yang sedang duduk ditempat pemesanan take-away. Nunu menarik napas dalam-dalam dan hembuskannya. Ia berdiri didepan june yang masih belum menyadari kehadirannya.
      Nunu mengembangkan senyumannya, melihat wajah june saja sudah membuat jantungnya berdetak tak karuan.
"Boleh minta nomornya?" tanya Nunu sembari menyodorkan hape nya ke june.
    Tak ada reaksi dari june,pria itu sedang fokus menatap hape nya sendiri.
"Permisi,minta nomor hape nya dong" ulang Nunu lebih berani.  Sekali lagi tak ada respon dari june,pria itu malah bersenandung mengikuti alunan lagu di aerphone nya.
"Eks-kius-mii...." Seru nunu penuh penekanan
Nunu menganggukkan kepala dengan pandangan mantap.
"JUNEEEEE MINTA NOMOR HAPE NYA DONG!!" teriak Nunu cukup lantang.
      Dan untuk ketiga kalinya pria itu sama sekali tidak memperdulikannya. Nunu berdecak kesal ia memandang june lekat,ide gila muncul di kepalanya.
Ia tau ide akan terlihat lancak dan sangat gila.
Nunu tidak peduli,dia yakin untuk melakukannya!
"Ya Allah maafin Nunu. Nunu minta maaf ya Allah, maafin."
Nunu menarik aerphone yang terpasang di telinga june dan berhasil membuat june terlonjak kaget.
    June mendongakkan kepala, menatap gadis didepannya dengan bingung.
"Minta nomor hape nya boleh engga?" Pinta Nunu menampilkan senyum termanis nya.
June mengkerutkan kening,ia sedikit familiar dengan gadis ini? Apakah pernah bertemu? Dimana? Entahlah,june sama sekali tidak ingat.
"June, minta nomornya," gemas Nunu mulai tak sabar pria dihadapannya masih diam.
"Lo siapa?" tanya june dingin. Suaranya terdengar begitu berat dan khas. Jantung Nunu mendadak lemah hanya dua kata tetapi langsung membuat nya tak berdaya.
      Nunu dengan cepat menyadarkan diri.
"Nama Nunu Agatha, panggilannya nunu, umur enam belas tahun, jenis kelamin perempuan, sekolah nya di SMA harapan bangsa,anak dari ibu Kirana dan Nunu masih jomblo."
"Hah?"
"Nunu mau minta nomor june,kita satu camp Olimpiade loh kemaren. Nunu di kimia dan june di disuka,june pasti masih ingat sama Nunu kan?" Tanya Nunu dengan kepedean diatas rata-rata.
"Enggak" jawab june enteng.
Nunu mendesis kesal "yauda mana cepetan kasih nomor june" pinta Nunu tak mengerah.
"Buat apa?" Tanya june dingin, mulai risih dengan kehadiran Nunu.
"Buat Wa-an atau telponan sama june. Nunu suka sama June!" Ungkap Nunu terang terangan.
           June terdiam, dirinya sangat kaget mendengar pengakuan Nunu yang sangat jelas tepat didepan wajahnya. Baru pertama kali ada gadis yang berani menyatakan perasaannya langsung tanpa berpikir panjang. Biasanya disekolah,cewek cewek yang mengagumi nya hanya berani memandang dari kejauhan, paling berani pun hanya memberikan cokelat atau semacam surat yang diletakkan dikolong meja.
"Loh june mau kemana?" binggung Nunu.
June tak memperdulikan Nunu,ia kembali memasang aerphone nya dan berjalan melewati Nunu begitu saja dan keluar dari kafe tersebut.
"JUNEEE MAU KEMANA?"
"JUNEEE BELUM NGASIH NOMOR KE NUNU"
"JUNEEEE!"
"Liat aja,pasti Nunu bisa dapetin nomor june! Sekaligus june nya juga!! Pasti bisa!!
      Dari kejauhan Ririn menyaksikan kejadian memalukan itu langsung menutup muka nya dengan kedua telapak tangannya. Ririn sangat malu melihat ulah sahabatnya yang kini menjadi tontonan orang didalam kafe.
  Kan, kan,apa Ririn bilang, June akan menolak gadis itu! Bayangkan saja jika kalian punya temen kayak Nunu. Mungkin kalian berdoa agar tiba tiba memiliki kekuatan seperti tuyul (Casper) ,bisa menghilang dan berubah transparan.
"NUNU GILAAAA!!"

my boyfriend;JUNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang