N'sGCMLFY |2

816 73 1
                                    

.
.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.
.

Hari sudah malam, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Namun tidak ada niatan bagi Halilintar untuk segera tertidur, dan menyambut hari esok dengan jam kuliah di siang hari. Ia bosan, setiap malam selalu saja begitu.

Tidak ada yang dipikirkan olehnya, kecuali sosok gadis berwajah manis disertai senyumannya yang mempesona. Yang mana dahulu pernah mengisi kekosongan hatinya, namun karena alasan yang kurang jelas, ia dan gadis tersebut sepakat untuk memutuskan hubungan mereka.

Lalu, ia menghilang begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.

Kalian sudah pasti tahu siapa gadis tersebut.

Ya, Taufan.

Gadis yang memiliki senyuman menawan itu berhasil membuat seorang laki-laki seperti Halilintar ini tidak bisa berpaling darinya selama 4 tahun lamanya. Padahal, selama itu pula hingga sekarang, Halilintar tidak pernah lagi melihat wajahnya, bahkan sekedar mengetahui kabar dari orangnya langsung, atau dari sahabat yang paling dekat pada gadis tersebut dan juga dirinya.

Jari Halilintar bergerak lincah menelusuri foto-foto yang terdapat di dalam galeri handphone miliknya. Dari foto-fotonya yang sekarang, hingga 4 tahun lalu dan sebelumnya pun masih tersimpan di handphone miliknya. Ia pun masih menyimpan foto dirinya bersama Taufan saat mereka menjalin hubungan kekasih dahulu.

"Haah... Kau selalu bisa membuatku hampir gila." gumamnya sangat jelas.

Di layar handphone Halilintar kini terlihat jelas, foto Taufan yang sedang tersenyum bahagia saat ia mengajaknya pergi–em, mungkin lebih tepatnya kencan? Ke sebuah bukit yang penuh dengan bunga rumput liar atau biasanya disebut dengan bunga dandelion. Dengan iseng, Halilintar mengambil foto Taufan, yang langsung dihadiahi dengan sentilan penuh kasih sayang dari Taufan.

Tanpa sadar, Halilintar terkekeh mengingatnya.

Ah, dia benar-benar merindukan gadis itu.

"Hei, salah jika aku masih merindukanmu? Bahkan mencintaimu?"

Setelahnya hanya tawa lirih yang dapat didengarnya. Dan itu dari dirinya sendiri.

.
.
.
.
.

“The nights would seem so long, with you I see forever
Oh, so clearly, I might have been in love before”

.
.
.
.
.

Taufan menatap takjub kearah seluruh penjuru taman yang berada di bukit yang sekarang ini dipijaknya saat ini. Ia turun dari mobil sang kekasih lalu segera berlari menuju taman yang terdapat banyak sekali bunga dandelion. Melupakan sang kekasih yang saat ini menatapnya dengan rasa gemas.

Taufan berlari-lari diatas tanah berumput yang sedikit basah akibat embun. Sedangkan sang kekasih berjalan santai mendekatinya, setelah ia selesai memakirkan mobil miliknya dengan benar.

Nothing's Gonna Change My Love For You▪️HaliTauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang