"Terlahir dari cangkang telur Burung Gagak Hitam"
Sebutir telur tergeletak di dalam sangkar kokoh milik induk. Dierami selama kurang lebih tiga minggu lamanya hingga retakan demi retakan mulai terlukis. Perlahan penghuni cangkang mendorong-dorong kepayahan.
Mentari menyisipkan sinarnya, menyambut mahluk tak berdaya, tak berbulu, dan tak hitam. Sang induk legam eksotis, hanya menatap merasa itu bukan miliknya. Kemudian dengan satu kepakan sayap pergi meninggalkan bayi lemah yang belum bisa mencari makan sendiri.
Tuhan yang memberinya makan.
...
V tidak pernah tau sosok pengumandang adzan di telinganya ketika lahir di muka bumi. Hanya bisa meraba-raba melalui deskripsi Ibu.
Sedalam-dalam galian ingatan yang bisa dia usahakan, hanya menghasilkan kekecewaan, karena memori itu memang tidak pernah ada.
Saat V menginjak satu tahun, usia Ibu masih sangat produktif untuk melahirkan dua atau tiga bayi lagi. Terbitlah karakter baru yang melabeli dirinya sebagi 'Bapak' dan secara tiba-tiba mengubah posisi V sebagai anak tunggal bergeser menjadi anak nomor tiga.
Calon jabang bayi kedua yang tumbuh di rahim Ibu pun mulai mengubah segalanya. Air susunya bukan lagi milik V, berikut perhatian dan kasih sayangnya yang sejak awal memang tidak begitu nampak.
Kamar tidur V mulai di rombak, dilumuri cat baru berwarna biru dengan hiasan lukisan burung hitam kecil. Furnitur dan perlengkapan bayi terus di pesan dan distok hingga menumpuk lengkap di ruang tiga kali empat itu.
V kecil sangat bahagia melihat begitu banyak boneka dan mainan di pojok ruangan dan hanya bisa menangis ketika ibunya yang sudah buncit memarahi bahkan memukulnya karena menyentuh benda-benda tersebut.
Semakin mendekati hari persalinan, keberadaan V semakin tidak diharapkan. Atas dasar alasan mual mencium aroma tubuh V, Ibunya mendatangi rumah Embah untuk memindahtangankan tanggung jawab.
Di rumah semi permanen berdinding anyaman bambu yang di pulas dengan gamping, V menikmati air tajin hampir setiap hari. Kiriman susu formula hanya di jatah satu box untuk jangka waktu yang tak pasti, begitu pula perlengkapan balita lainnya.
Beruntung Embah adalah Embah. Sejak kecil Embah tau cara memaksimalkan apa yang ada, termasuk memasak menggunakan kayu bakar diantara tetangga yang sudah menikmati ajaibnya kompor gas.
Begitulah cara V tumbuh bersama dua kaki jenjangnya.
Di usianya yang kelima, Ibu mulai memberi perhatian kepada V. V mendapat keistimewaan yang sejatinya adalah hak, untuk menikmati pendidikan. Dia juga diberi kesempatan untuk mengunjungi rumah Ibu seminggu sekali.
Hari itu rumah Ibu ramai didatangi rekan-rekan arisannya. Salah seorang dari tamu Ibu melebarkan kipasnya sambil memicing ke arah V yang sedang terhipnotis layar kaca. Melalui mata wanita itu, Ibu baru tau kalau V memiliki sesuatu yang lebih dan spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's My Mind
RomanceCerita tentang liku hidup dan kisah cinta seorang remaja bernama Amora Haviza (V).