Berkali-kali Seungyoun berusaha menggigit lengan para pria berjas yang hendak membawanya ke suatu tempat dengan paksa. Namun hasilnya nihil, malah giginya yang sudah sakit makin sakit adanya. Akhirnya pemuda itu mengistirahatkan mulutnya dengan ngedumel dalam hati, sampai akhirnya mereka sampai ke sebuah gedung elit.
'mampus, mampus, mampus'
Sebenarnya, dalam hati Seungyoun sudah beberapa kali menyumpah serapahi Tuhan karena usai menjalani masa tahanan selama 2 tahun, bukan udara segar yang didapatnya---namun penculikan. Apalagi melihat dari gedungnya saja, Seungyoun bisa menebak apa saja kemungkinan dari tujuan mereka menculiknya---dan pikirannya selalu tertuju ke penjualan organ illegal.
Sial, di saat seperti ini Seungyoun jadi menyesal dulu sering workout sehingga semua organnya sehat. Apa sekarang waktunya meracuni diri? Ah---tapi percuma saja, untuk ukuran orang tajir yang memiliki gedung mewah seperti ini, besar kemungkinan kalau si 'Klien' memiliki dokter pribadi atau semacamnya.
Duit teroosssss mainnya.
Bodo amat deh, Seungyoun sudah bertekad buat kabur usai para bodyguard ini menurunkannya dari mobil, juara 1 lari se-kecamatan waktu smp nggak boleh disia-siakan!
Setelah mobil terparkir, dengan jantung yang berdegub kencang pun Seungyoun menunggu timing yang pas. Ia terlihat takut serta cemas, namun di satu sisi Seungyoun tidak punya cara lain selain kabur. Ia masih muda, nggak mau mati dulu.
'satu...dua...'
Saat hendak menapakkan kakinya, Seungyoun berhitung dalam hati---sampai hitungan ke-tiga, dengan segera ia meludahi mata salah satu bodyguard dan kabur secepat mungkin dari basement.
"WOI KEJAR TUH ANAK!!" Teriak salah satu bodyguard yang matanya terkena ludah dengan marah.
Sebenarnya Seungyoun sudah yakin bakal berhasil kabur karena jarak antara bodyguard yang mengejar dengan dirinya cukup jauh. Tapi sepertinya ia harus berhenti tertawa ketika seorang gadis berambut pendek dengan santainya menaikkan kaki rampingnya untuk membuat Seungyoun terjegal lalu jatuh, dan pingsan.
Iya, sesimpel itu.
"Bawa dia" ujar gadis itu dengan tatapan dinginnya.
Para bodyguard langsung membawa Seungyoun yang pingsan ke dalam gedung. Meninggalkan dompet pemuda itu yang terjatuh begitu saja. Namun sang gadis berinisiatif untuk mengambilnya, kali saja menemukan informasi menarik.
"Cih, cuma dompet orang miskin pada umumnya!" gadis itu segera menarik kata-katanya begitu melihat black card milik Seungyoun, "ah, bukan orang miskin ternyata..."
Begitu Seungyoun sudah masuk ke dalam bersama beberapa bodyguard, gadis itu menghela nafas panjang. Memikirkan kenapa bos-nya malah memilih orang seperti ini untuk di rekrut.