tinggalkan vote dan komen yaa kawan! ^^
E N J O Y
3 tahun kemudiansibuk mengurus berkasnya yang berserakan di atas meja sampai sampai gadis itu tak tau akan keberadaan seseorang yang sendari tadi sudah masuk ke dalam ruangan kerjanya
" seulgi ayolah, tinggalkan saja kertas kertas itu ayo kita bersenang senang selagi aku ada waktu " yang di sebutkan namanya pun menatap datar ke arah seorang wanita muda yang kini tengah berdiri di hadapan.meja kerjanya
" hey jangan menatapku seperti itu, kau menyeramkan sekali, huh " geraldin rosena yang sering di panggil rose itu menatap sahabatnya kesal
seulgi memutarkan matanya jengah melihat sahabatnya ini menggangu saat jam kerjanya sedang padat padatnya
" aku tak ada waktu "
selalu saja begitu, batin rose
rose menatap sengit sahabatnya ini dan tiba tiba muncul ide konyolnya untuk mengerjai seulgi
" rosena! apakah kau gila?! " seulgi menatap tak percaya apa yang di lakukan gadis di hadapannya ini bagaimana tidak, rose memgambil berkas berkas seulgi dan menaruh berkas itu di meja sekretaris sahabatnya itu
bruk
" chen ku harap kau mengerjakan berkas berkas ini menggantikan seulgi karna aku tak mau sahabatku setres karna kertas menumpuk sialan ini! " chen menatap rose tak percaya namun seperdetik kemudian dia mengangguk dan mengerjakan berkas berkas itu dengan wajah datar
tidak atasan, tidak sekretarisnya, sama saja dingin! batin rose dan menatap chen dan seulgi bergantian
" ayo seulgi! " rose menarik tangan seulgi menuju keluar ruangan
seulgi tampak berusaha menolak namun ia tetap mengikuti langkah sahabatnya karna ia tau akan sia sia
mereka menuruni lift dan menuju lantai dasar bangunan besar nan tinggi ini
sontak para pegawai membungkukkan badan dan memberikan jalan melihat seulgi lewat
"jngn membawaku terlalu lama, aku ada meeting penting " ucap seulgi datar ketika sudah masuk kedalam Bugatti milik rose
rose hanya tersenyum kecil melihat tingkah sahabatnya ini tak berubah sekalipun dari 2 tahun lalu ketika mereka bertemu. tetap dingin dan datar
" oh tentu tuan putri esku " ejek rose membuat seulgi menoleh memberikan seringaiannya
walau seulgi terkesan dingin, namun rose merasa bahwa seulgi adalah seorang gadis yang hangat dan peduli sehingga ia sangat menyayangi seulgi begitupun sebaliknya
entah kemanakah arah rose membawa seulgi pergi, mereka sendari tadi hanya memutar mutar saja tanpa singgah di tempat manapun
" kau membawaku memutar mutar saja sendari tadi, rose " seulgi menatap sengit sahabatnya yang sendari tadi memutar mutar saja dan bahkan seulgi sudah menghitung berapa kali mereka berputar putar
" baru saja 2 putaran " jawab rose santai mengemudi mobil Bugatti miliknya
tak
seulgi menyentil lengan rose lumayan kuat dan yang di sentil cuma memberikan cengirannya
" kau kira aku tak menghitung? kita sudah berputar disini sudah 5 kali " seulgi menatap jengah bangunan bangunan yang sendari tadi ia lihat
" jam meeting mu kapan? " rose menatap seulgi sendari tadi risau dan gelisah, ia tau gadisnya ini tengah memikirkan meeting penting yang ia bicarakan tadi
seulgi menatap sebentar jam tangan Rolex nya " dua jam lagi " ucap seulgi mengetuk ngetukan jemarinya ke kaca mobil
" kenapa kau menangis kemarin ? "
pertanyaan tersebut sontak membuat seulgi terdiam membeku" tak apa hanya mataku pedas kemarin " seulgi memalingkan wajahnya kejendela mobil berusaha menghindar dari tatapan sahabatnya
" bohong, aku sudah menjadi temanmu sejak 2 tahun lalu seulgi, bagaimana mungkin aku bisa percaya dengan omongkosongmu itu? " rosena masih penasaran dengan kejadian yg dialami sahabatnya kemarin
" apakarna pria itu lagi? " akhir akhir ini seulgi sering menangis di dalam wc atau di kamarnya seulgi pernah bercerita kepadanya dulu bahwa ia pernah di sakiti oleh pria idamannya namun seulgi tak pernah bilang apa yg pria itu lakukan padanya
" bu-bukan " seulgi mengigit bibirnya cemas
" sudah kuduga itu dia masalahnya " rose meminggirkan kendaraannya di tempat teduh di bawah pohon besar di pinggir jalan
seulgi hanya memutar matanya jengah, ia hapal sifat sahabatnya ini
" ayolah rose jangan lagi... " seulgi melipat tangannya geram
" ayo ceritakan padaku seulgi! aku tau dia menyakitimu " rose berusaha menarik tangan seulgi
" sudah waktunya aku kembali ke kantor " seulgi menatap jam jangannya
" oh ayolahh " rose menatap kesal sahabatnya
" lain kali rose " sambut seulgi dengan senyum membuat rose merasa lebih tenang
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
my ice bear
Romanceseukir senyum telah hilang seuntas kepercayaan lenyap begitu saja kemudian ia datang dengan rasa tak bersalahnya ingin menikahiku. memang perasaanku semudah itukah bagimu?