bagian 2

2 2 0
                                    

Ada langkah seseorang yang mengendap ngendap masuk melalui pintu belakang saat aku sedang mengambil air minum di dapur. Aku dirumah sendiri, mama dan papa ku kerja. Aku takut, tapi penasaran. Aku coba mencari dan mendekati suara itu, aku terkejut melihat apa itu. Ternyata dia papaku! Tunggu.. Bersama wanita lain!  Bukan main lagii. Aku hanya mengintip dari dinding dapur. Aku takut kala itu. Bagaimana perasaan mama? Saat aku mencoba kabur agar tak terlihat, berjingkat menuju tangga. Akhirnya berhasil, tapii saat aku berlari menaiki nya, tatapan mata itu, ia tatapan mata nya, mata buaya itu, sedang menusuk kearah ku ingin memberi pelajaran nnti, tunggu saja.

Akhirnya aku berhasil memasuki kamar ku, itu bukan kali kesekian papa ku bermain dengan wanita lain. Aku saksi hidup yang melihat ia selalu membawa wanita lain kerumah, mama? Mungkin dia sudah mengetahui nya tetapi, mama malah sibuk dengan pekerjaan kantor nya yang mengharuskannya  bolak balik  keluar kota.

Aku menelangsa setiap isi kamarku, mencoba melupakan semuanya, berdiam diri mencoba untuk tidur, tapi.. Disaat peri tidur sudah berada di samping ku ia tiba tiba lari pontang panting tak keruan. Papa ku datang, langkah nya semakin dekat, aku takut. Aku ingin langsung mengunci pintu, tapi badan ku membeku tak bisa bergerak, aku takut lagi.

"BRAAAAKKK"

"DASAR ANAK TAK TAU DIRI SUDAH KU BILANG JANGAN COBA COBA KAMU MENGINTIP SAYA SEPERTI ITU, SINI KAMU SAYA BERI PELAJARAN!!! "

"maaf papa, aku tidak sengaja aku hanya ingin mengambil air, maafkan aku papa jangan cambuk aku dengan ikat pinggang lagi papa, sakit. Tolong jangan. Sakit,... "

Seketika aku terbangun dengan badan berguyur keringat yang memenuhi seluruh badanku.

"Huft... Mimpi itu lagii, sampai kapan ingatan pahit itu berhenti menghantui ku didalam mimpi. Aku sangat membenci nya. Ohiya aku harus kesekolah."

Aku segera mandi menyiapkan segalanya, lalu turun untuk sarapan. Saat aku telah menyiapkan segalanya dan menuruni anak tangga menuju ruang makan. Tak seperti biasanya, keadaan rumah sangat sepi.. Tak ada seorang pun disana, tak ada pertengkaran, tak ada perkelahian. Hening. Aku segera mengambil roti dan mengoles nya dengan selai blueberry kesukaanku.

"TING.... TONG.... TING.... TONG.... "

pasti El, aku pun segera menghabiskan sarapan ku dan pergi kesekolah. Saat diperjalanan, aku pun bertanya tentang kedua orang ku kepadanya.

"El, apa kamu ngeliat papa dan mamaku pergi tadi?"

"Nggak tuh, aku daritadi gak ngeliat sapa sapa, sepi banget. Mobil juga gak ada pas aku dateng, memang nya kenapa?"

"Hmmm... Berarti mereka gak pulang dari tadi malam. Yasudah lah apa peduli ku. El! Nanti pulang sekolah traktir aku es krim ya, haha gantian dong kamu yang traktir oke,"

"Iyaaaa iyaaaa bawell, mauu berapaaa aku beliin seratus untuk kamuu,, biarr kamu ngembang isi nya es krim semuaa... Hahaha! "

Lagi lagi aku yang kena kan, haha. Saat kami tiba disekolah kami pun berpisah, aku kekiri El kekanan. Aku pun memasuki kelas, jam pelajaran pun dimulai, aku masih belum menyadarinya sampai bel istirahat pun berbunyi... "TRIIINGGGGG.... TRIIIINGGGGG... TRIIINGGGG.... ". saat istirahat aku dan El jarang bertemu kadang aku sibuk dikelas saja, sedangkan El bersama teman teman nya pergi jajan ke kantin atau melakukan hal lain, aku tak tau. Aku berjalan menuju toilet ingin buang air kecil. Toilet ku berada di ujung koridor sangat sepi. Tak terjamah suara suara berisik kelas. Disana ada satu dua orang saat ku tiba. Aku merasa risih, daritadi seperti ada yang mengikuti dibelakang, tapii tak ada seorangpun saat ku menoleh.

Setelah ku selesai buang air kecil, entah kenapa pintu ku terkunci!, aku berusaha meminta tolong, aku mendengar ada lebih dari satu orang, mungkin tiga orang yang berada diluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JERITAN SENDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang