Prolog

19 2 0
                                    

Hari itu nara duduk santai ditaman kampus, ia sedang menikmati hangatnya suasana musim panas yang baru saja dimulai tahun ini. Dengan memakai gaun pink, bandana berwarna senada, serta kulitnya yang putih nan mulus menambah kesan serasi terhadap penampilannya.

Ia duduk dikursi taman dengan kaki kanan bertumpu pada kaki kiri sembari asik membaca novel, momen seperti ini memang biasa ia lakukan guna mengisi waktu luang saat tak ada mata kuliah.

Bukan termasuk maba, bukan juga senior, dia adalah seorang mahasiswa UI yang telah memasuki semester tiga, ia mengambil fakultas hukum, tanpa aku jelasin, kalian pasti udah tau UI bukan ?

Di lain tempat ada seorang mahasiswa kedokteran bernama Levi tengah sibuk menjalani pratikum di Laboratorium bersama teman-temannya. Berbeda dengan susana tadi, diruangan ini bisa kalian gambarkan dengan ketegangan layaknya siswa yang sedang menjalani Ujian Nasional alias UN.

Lembar terakhir dari novel membuat Nara terharu hingga meneteskan air mata, gadis ini memang bisa dikatakan mudah terbawa perasaan apabila mendengar maupun melihat kisah sedih, ya walaupun sebenarnya kita tau novel yang ia baca barusan hanyalah cerita fiktif.

"Ini ..(Mengulurkan sebuah sapu tangan putih)" Ucap Levi karena merasa kasihan melihat gadis itu menangis sendirian.

Nara berdiri menatap pria itu sejenak, tak percaya apa yang telah dilihatnya ia perlahan menyentuh pipi Levi dengan mata yang semakin berkaca-kaca.

"Ini kamu, ini beneran kamu" Ucap nara histeris.

"Ma'af anda kenal saya ?"

"Kamu nggak inget aku??"

"(hanya menggeleng dengan ekspresi datar)"

"Coba liat aku, ini aku Nara, semua orang bilang kamu udah nggak ada didunia ini, dan kata mereka aku harus ikhlasin kamu, tapi keyakinanku tetap sama, percaya bahwa kamu belum mati, dan itu bener dengan munculnya kamu sekarang"

Seorang gadis menepis tangan Nara yang masih menempel dipipi Levi.

"Lev dia siapa? dan kamu siapa pegang pipi pacar saya?"

"Nanda kamu udah punya pacar?"

"Dia itu Levi, bukan Nanda, ayo sayang kita pergi"

Aku nggak mungkin salah orang, wajahnya sama tapi kenapa ia tidak mengenaliku, tatapan itu tatapan yang tidak mungkin aku lupakan, apa mungkin mereka hanya mirip ?? tuhan... apa engkau ingin menyiksa perasaanku hingga kau hadirkan orang yang sama dalam hidupku ? Lampu yang semula akan terang kini harus redup kembali ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be mine ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang