Rekomen Wattpad

2.5K 413 132
                                    


Hwang Yunseong itu cuman siswa biasa yang kehidupan sehari-harinya terdeteksi cengo.

Mukanya sering terlihat lempeng ataupun bengong. Kerjaannya melamun, entah menghalu apa.

Tapi, oknum HYS ini diam-diam punya bakat terpendam, dan dia sama sekali tak sadar.

Bakatnya itu mengarang. Kalau dia lagi gabut dan bosan belajar, maka silahkan letakkan satu buku tulis kosong beserta alat tulisnya.

Dan boom, tak lama lembaran-lembaran kosong nan suci itu akan dipenuhi tulisan tangannya yang bisa dibilang rapi itu.

Iya, secepat itu kadar Yunseong mengarang cerita. Ah, dia ga pernah merasa ngarang cerita, dia selalu bilang kalau itu menghalu.

Tapi siapa sangka? Bakat yang katanya menghalu itu akan membawa perubahan besar dalam diri Yunseong?

So gays, inilah awal kisah Yunseong dan apk yang bernama Wattpad.


O__O

"Minheeeeee! Gue gabutt!!" Yunseong guling-gulingan diatas karpet yang sengaja digelar di belakang kelas, badannya berguling ke kiri dan kanan, dan berakhir terjeduk tembok disampingnya.

"Ck, lo ngapain sih. Bahaya!" Minhee berkacak pinggang, lalu tangannya sibuk menarik Yunseong agar tidur terlentang menghadapnya.

"Gue gabutt! Tapi eh, jidat gue sakit huhu," Yunseong meringis, tangannya sibuk mengusap jidatnya yang sedikit merah akibat terjeduk tembok.

"Ya lagian elo ada ada aja sih," Minhee mendengus, kemudian ikut mengelus jidat Yunseong. "Ckck, merah nih!"

"Biarin aja, keren jidat gue merah merah kayak power renjers" katanya, kemudian Yunseong mengambil posisi duduk, lalu menyingkirkan tangan Minhee yang masih ada di jidatnya.

"Yaudah kalo ga mau di elus mah," Minhee mencibir, kemudian mengambil hapenya dari saku celana dan membuka aplikasi games.

"Dih hee, jahat amat lo berpaling ke game. Gue gabut nih, lo ga ada niat ngasih rekomen gitu?"

"Rekomen matamu! Ngapain juga gue ngasih rekomen buat aktivitas lo, udah sana belajar aja." Minhee mendengus kesal, kegiatannya bermain games jadi terganggu. Kemudian dia membalikkan tubuhnya menjadi duduk membelakangi Yunseong, pertanda kalau dirinya tak ingin diganggu lebih lanjut.

Yunseong mencebikkan bibirnya, merasa bosan setengah mati. Minhee udah ga bisa di ganggu lagi, orangnya lebih mentingin games daripada temennya sendiri. Dasar temen.

Kemudian dia beranjak bangun, berjalan ke tempat duduknya, lantas mengambil buku tulis dan pensil. Lihat saja, beberapa saat lagi dirinya akan sibuk dengan buku tulis itu.

-

Temen.

T E M E N macam apa yang lebih mentingin games daripada temennya sendiri?!

Kesal. Dasar K A N G  M I N H E E!

-

"Ye anjir, baperan amat sih lo,"

"Lo ngapain kesini?!" Yunseong panik, kemudian buru-buru menutup buku tulisnya, lalu menyimpannya kembali kedalam tas.

"Kesel bilang, lo nulis gituan dibuku nanti jadi berlembar-lembar. Masa isinya ngeselin gue doang,"

"Diem ah!" Yunseong mengomel kesal, ia jadi menyesal karena sudah memberitahu Minhee tentang kebiasaannya.

Minhee tau, anak lelaki itu tau kalau dia punya kebiasaan menghalu dibuku tulis. Ga jarang Minhee ngambil buku halunya diam-diam, membaca semua isinya, dan berakhir dengan Yunseong yang marah karena bukunya dibaca.

Gimana yah, Yunseong risih. Dia paling ga suka kalau tulisannya dibaca orang lain selain dirinya. Yunseong itu malu, masa tulisan yang mengandung kehaluannya dibaca-baca sih, ketauan banget dong dia suka menghalu yang ga bisa di capai.

Lagian, dia selalu ngerasa kalau apa yang dia tulis itu jelek, bisa dibilang cuman ampas lah. Lagipula Yunseong cuman sekedar mengatasi rasa gabut kok, makanya dia ga pernah bolehin orang lain nyentuh bukunya. Cuman buat konsumsi sendiri aja katanya.

"Lo jadi pengarang aja sih, sayang banget itu buku-buku lo cuman mendem dirumah. Mending lo jual-jualin ke toko buku, banyak yang minat pasti."

"Gak! Apaan sih lo!" Yunseong mendelik, dia paling ga suka kalau Minhee yang udah nyuruh-nyuruh dia kayak gini. Apalah katanya pengarang, ngaco banget tau gak?!

Mana ada pengarang, orang dia cuman menghalu.

"Ya itu sih cuman saran gue, kalo ga mau yaudah gausah ngegas." Minhee mencibir lagi, kini tangannya sudah sibuk mengutak-atik hapenya.

"Eh Seong, gue punya saran nih. Liat deh," Minhee mengangkat hapenya didepan wajah Yunseong, membuat Yunseong segera mengambil hapenya.

"Apaan nih?" dahi Yunseong berkerut, merasa asing dengan apa yang ia lihat di hape temannya.

"Itu namanya Wattpad," Minhee membenarkan posisi duduknya di sebelah Yunseong, kemudian ia mendekat untuk memberi tahu Yunseong seputar aplikasi itu.

"Disana banyak banget book karya orang, genre juga macem-macem, ada romance, humor, fantasy, fanfic, teenfic, bahkan homo juga ada, hiih." Minhee bergidik ngeri saat menyebutkan genre terakhir, dia masih inget pernah nemuin book homo, laki x laki gitu, dan Minhee langsung menjauh dari lapak itu.

Gimana yah, Minhee geli.

Yunseong kini sibuk membaca salah satu book di perpustakaan akun wattpad Minhee. Dia jadi gak terlalu fokus dengerin ucapan Minhee, fokusnya jadi ke layar hape itu.

"Udah woi, hape gue!" Minhee menarik hapenya dari tangan Yunseong, lalu segera menyimpannya kembali di saku saat Yunseong menatapnya kesal.

"Gue masih baca ih!" kesalnya, namun lama-lama Yunseong jadi merengek meminta kembali ponsel Minhee.

"Gak, gue mau ngegame. Lo download aja, apk Wattpad namanya. Nanti log innya bisa pake Facebook atau email. Dah ya gue sibuk, bhay!" Minhee kembali ke karpet belakang, membuat Yunseong mendengus kesal karenanya.

"Sombong amat," cibirnya, kemudian ia mengambil hapenya dan membuka play store. "Hmm, apa tuh, Wattpad?"

Kemudian Yunseong mencari nama aplikasi itu di pencarian, lantas langsung mendownload nya saat aplikasi itu muncul di paling atas, dengan tulisan beberapa puluh juta pengunduh dibawahnya.


"Log in pake Facebook aja deh gue," Yunseong bergumam pelan, jemarinya sibuk mengetik di atas layar hape, lantas ia tersenyum senang saat akunnya hampir selesai dibuat.

"Ah, nama akun ya?" Yunseong melongo sambil menatap layar hapenya, sibuk mencari nama untuk akunnya nanti.

"Dari nama gue ajalah. Lagian buat baca ini." Yunseong mengangguk, merasa sudah menemukan nama yang cocok untuk akunnya.

"Jadi, namanya itu seong---"

"Woi woi! Pak Agus otewe kesini!"

Yunseong spontan menoleh, lalu berdecak kesal saat melihat seorang guru yang berjalan ke kelasnya. Kemudian ia mematikan hapenya, lalu memasukkannya kedalam tas agar aman.

Yaudah, nanti lagi dirumah lanjut buat akunnya.





Tbc.

Serius, gak ada gairah gua ngelanjut book ini.

w a t t p a d «hwangmini» [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang