enam

1.1K 144 5
                                    

Happy reading.....





Jam menunjukan pukul 11 malam. Tetapi mata cela masih terjaga.

Lebih tepatnya dipaksa terjaga.

"Woahhh"
"Ayo melek. Bentar lagi kelar" cela mengucak kasar kedua matanya berusaha agar tetap terjaga.

"Padahal masih hari pertama tapi udah dikasih pr." Si cela sudah ngedumel sendiri dikamar.

Makin lama cela makin gak tahan.

"Udah ah capek." Cela nyerah dan memilih untuk ke balkon kamarnya.

"Mendung ya?" Cela bermonolog sendiri.

"Iya"

"Eh-?" Cela kaget. Ternyata eunsang juga lagi ada dibalkon kamarnya. Jadi mereka cuma dibatasin pagar balkon.

"Hai, belum tidur?"

Eunsang cuma pake t-shit putih polos terus celana hitam selutut.

Astaga sang lo mo bikin gua sesek napas apa gimana?

"Belum ngantuk, lo sendiri?" Ujarnya menggeleng.

"Udah ngantuk sih. Tapi tugas pak sehun belum selesai nih." Ujar gua terus nadahin kepala gua keatas pagar balkon.

"Gua udah. Mau liat?" Tawarnya

"Eh? Boleh?"

"Boleh, tapi kali ini aja ya" ujarnya terus masuk lagi kekamarnya. Gak lama si cowok keluar dengan buku ditangannya."

"Nih, Lain kali kalau ada pr sampe rumah langsung kerjain, biar ga kemalaman tidurnya ya." Katanya sambil memberikan bukunya terus ngacak rambut cela pelan.

Blushh

"Gu-gua masuk dulu ya, makasih bukunya, besok gua balikin" habis ngomong gitu cela buru-buru masuk kamar.

Eunsang cuma senyum.

Si cela udah panas dingin dikamar.
.
.
.
.
.
"Cela bangun!! Ada eunsang tuh dibawah."

"Ha? Eunsang ngapain?" Gua panik. Langsung buru-buru kekamar mandi.

Selesai mandi dan siap dengan pakain sekolah. Gua langsung turun kebawah.

"Eh eunsang ngapain? Gak berangkat?"

"Catatan gua mana? Kata mau balikin hari ini."

"Oh iya bentar." Kata gua terus ngambil cacatan eunsang ditas gua.
"Nih,maksud gua nanti gua balikin disekolah, gak perlu datang kesini juga kali. Emangnya lo ga takut telat apa?"

"Gakpapa kan sekalian. Yaudah berangkat bareng yuk!"

"Eh? Ga usah, gua bareng dongpyo"

"Dongpyo udah berangkat dari tadi!" Teriak mama dari dapur.

"Dongpyo bawa motor ma?"

"Iya!"

"Tuh denger! Ayo cepat, keburu telat!" Ujar eunsang. Gua ngangguk ngangguk aja. Ga bisa ngelak lagi soalnya.

"Tante eunsang pamit dulu ya."

"Cela juga ma."

"Iya hati-hati"

.
.
.

Diperjalanan menuju sekolah ga ada yang spesial. Padahal berharapnya tiba-tiba ada kucing lewat terus eunsang rem mendadak habis itu
cela kedorong kedepan dan reflek meluk eunsang kan. Sayangnya itu tidak terjadi. Jadi di skip saja ya zeyeng :)
.
.
.
Kemaren cela jadi pusat perhatian gegara dongpyo. Sekarang eunsang hmm.

Banyak yang melempar tatapan sinis ke cela, tapi cela berusaha tetap santai. Toh juga dia gak merasa berbuat salah.

"Eunsang makasih ya." Ujar gua sembari melepas helm.

"Santai aja kali." Jawabnya sambil senyum.

"Yaudah gua deluan ya." Kata cela terus jalan ninggalin eunsang. Bukannya apa. Makin lama jantung cela makin kurang sehat kalo dekat eunsang terus.

"Eh tunggu, tungguin gua dong, kita kan sekelas." Eunsang berusaha men-sejajarkan cela.

"Acieeeee gercep amat. Udah jadian yaaa. Ngaku kalian!" si lambe. Siapa lagi kalau bukan somi.

Astaga somi! Pengen gua jambak tuh bibir.

Si eunsang cuma senyam senyum doang.

Sabar-sabar.






Tbc.

Go Get Her || Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang