CHAPTER 1

55 7 3
                                    

' Kriiiiiiiiiiiiiiiiing ..

" Aduuh brisik banget , udah tau masih ngantuk bunyii aja terus !! "

Berbagai omelan dilontarkan Norin pada alarm nya yang terus saja berbunyi tanpa henti. Padahal alarm tersebut hanya menjalankan tugasnya seperti biasa. Dengan mata panda nya dia melangkahkan jari kakinya ke arah kamar mandi.

Tiba - tiba ...

' duk '

" auu sakit banget kepala gue , pagi - pagi gini apes banget sih , kesel kan gue jadinya , huh !!

Hanya beberapa menit saja , Norin keluar dari kamar mandi dengan wajah yang tampak lebih segar. Setelah bersiap dengan rapi , Norin bergegas menghampiri dapur dan memasak pasta makanan favoritnya. Norin jadi lebih mandiri saat mama papanya pergi ke jerman karena urusan bisnis papa nya.

" akhirnyaa matang juga nih pasta , sedap banget baunya" ( sembari mendekatkan hidungnya kearah pasta ).

Norin berjalan menuju almari perabotan untuk mengambil piring. Setelah piring itu didapatinya , Norin meletakkan pasta tersebut diatas piring cantik miliknya. Duduk diatas kursi meja makan dan segera menyantap pastanya yang masih panas. Ketika menikmati pasta buatannya, ponsel nya berdering dan di ponsel Norin tertera nama pemanggilnya , Yustin.

Dengan tangan bergetar Norin mengangkat tubuh ponsel tersebut , dan menggeser logo telepon hijau tanda menerima panggilan dari Yustin.

" Ada apa Yust??."

" Lo mau ikut gue nggak ? , Gue mau ngajak Lo ke suatu tempat!! "

" Ee .. Iya Gue .. Gue mau ikut Lo kok "

" Oke Gue jemput Lo sekarang "

Norin memang sudah lama memendam rasa ke Yustin. Mereka sudah lama berteman sangat dekat, hingga pada akhirnya Norin menaruh rasa ke Yustin. Dalam hati Norin yang paling dalam, sebenarnya Norin ingin menyampaikan rasa cintanya yang sudah sekian lama terkubur dalam - dalam. Namun, semua itu butuh waktu yang lebih tepat lagi.

Tak lama kemudian..

' Bruumm brumm brumm ....

Suara khas mobil yang terparkir di didepan pagar rumah Norin. Karena dirasa Norin tak kunjung keluar, Yustin menekan klakson mobilnya.

' tin tin tiiiiin ..

" Itukan Yustin " ( dengan langkah seribu dia bergegas meninggalkan dapur dan menuju halaman depan rumah ).

' Greeeek ..

Diseretnya pagar rumah tersebut oleh Norin. Dan membuka pintu mobil Yustin.

" Kita mau kemana sih?" ( ekspresi tanda tanya yang tergambar jelas di wajah Norin ).

" Nanti juga tau " ( seraya menancap gas mobil ).

Ditengah perjalanan, Norin dan Yustin tetap berdiam tak bergeming. Norin yang hanya memandangi di sekeliling jalan yang dilewatinya, Yustin yang tampak fokus menyetir. Tak lama kemudian..

' ciit ...

" Kok berhenti disini yust??"

" Iya emang kesini Rin. Udah ayo turun Kesana!".

Norin hanya menurut saja. Matanya melirik ke arah Yustin dengan keheranan. Mereka berdua memasuki restaurant yang tergolong sederhana tapi suasana nya sangat nyaman. Yustin dengan cepat melirik bangku kosong yang berada paling pinggir, dan mereka memutuskan duduk disana. Tanpa ragu - ragu, Yustin menawarkan menu apa yang diinginkan Norin.

" Lo mau makan apa? Gue pesenin".

" Gue udah kenyang, tadi sebelum Lo dateng, Gue makan pasta dirumah".

" Ooh yaudah . Gue pesenin minuman aja ya, Kita minum coklat panas aja gimana ?".

" Nggak usah , Gue nggak mood sama coklat hari ini. Oh iya, Tujuan Lo ngajak kesini ada apa emang nya?. Ada yang Lo mau omongin? ".

Yustin menghela nafas, seakan dirinya bersiap untuk menceritakan apa yang tersimpan dipikirannya. Dengan tatapan yang melamun ke arah meja, Yustin bercerita pada Norin.

" Sejujurnya pikiran Gue stres banget, bokap nyokap Gue terus aja berantem. Gue serasa nggak tahan terus - terusan dirumah, serasa terkekang di dalam neraka Rin. Mereka terus aja teriak - teriak ngutamain ego mereka sendiri, Gue ga betah Rin!!. Lo bayangin, setiap Gue pulang ngampus, Gue slalu denger mereka marah - marah. Gue .. Gue nggak tau harus gimana, dan mereka ngejadiin Gue mangsa mereka waktu marah!!".

Raut wajah Norin seakan memahami apa yang dirasakan Yustin. Dengan penuh perhatian, Norin memegang pundak Yustin seraya menenangkan pikiran serta hatinya yang sedang kacau.

" Gue tau apa yang Lo rasain, karna apapun yang dilakuin orang tua, pasti berdampak pada anaknya. Lo jangan terus - terusan ngerasa terpuruk, ini cobaan buat Lo. So, positive thinking aja ya:) ".

Lalu sebuah ide terbesit di pikiran Norin.

" Yust gimana kalo kita ngetrip ke pantai, pantai kuta bali gimana?. Yaa sekalian nenangin pikiran Lo, Kita bisa ngajak Kinar, Nafa,
Reza. Pasti seru banget!! ".

Dengan muka masam yustin menatap wajah cantik Norin, tampak dari sorot matanya seakan menunjukan bahwa dia setuju dengan ide Norin. Begitu juga dengan Norin, Dia seakan meyakinkan agar Yustin mengangguk menyetujuinya. Hingga akhirnya dengan sigap Dia mengatakan setuju dengan ide Norin. Setelah disetujui oleh Yustin, Norin menghubungi teman - teman lain untuk mengajaknya ke pantai.

" Hallo .. Kinar Lo mau ke pantai kuta bali nggak?, Kalau iya Lo hubungin Nafa , dan Reza".

" Oke Gue jelas mau donk, mumpung Kita kan kuliahnya lagi libur. Otomatis bisa lah ke Bali".

" Oke kalau gitu, besok pagi kita brangkat. Nanti malem Gue mau persiapan dulu".

" Iya Gue juga , byeee.. ".

" byeee".

Setelah menghubungi teman - temannya, Norin mengajak Yustin pulang untuk segera bersiap. Yustin pun berdiri dan meninggalkan restauran itu serta mengantarkan Norin pulang.

Beberapa menit kemudian ..

' ciitt

" thanks ya Yust , hati - hati dijalan ".

" Iya sama - sama. Gue langsung cabut ya. Byee, see u tomorrow".

" too :') ".

Dalam hati Norin dia mempunyai rencana untuk Yustin. " Gue bakal buat Yustin terpukau dengan apa yang Gue rencana in di Bali nanti ".







•Cieee mau ngetrip ke Bali😂, Norin dapet kesempatan banyak nih buat ndeketin Yustin😄•

• kira - kira apa sih yang bakal dilakuin Norin buat Yustin ??, simak selanjutnya ya:)•

| Komen ya guys, dibuat santai aja 😁.|

CERTAINTY OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang