CHAPTER 3

30 4 1
                                    

Nafa dan Kinar yang tadinya begitu asik dengan ponsel mereka, kini tertidur pulas dengan ponsel dipangkuannya. Norin pun demikian, ia menahan bola matanya agar tak menutup karena mengantuk. Tapi, sia - sia saja, mungkin karena kelelahan berjam - jam duduk di mobil. Tanpa disadari, kepala norin jatuh kepundak Yustin. Yustin tak mungkin membangunkan Norin yang kelelahan itu.

" Za?". Yustin menepuk pelan kursi menyetir Reza.

Reza yang fokus menyetir sambil mendengarkan musik pun tersentak dan memutar lehernya ke arah Yustin.

" apa Yust??".

" Lo ngga haus? Ngga laper juga??".

" Ngga kok, Gue belum laper belum haus juga".

" Oh yaudah, kalau Lo butuh sesuatu bilang Gue aja. Mereka bertiga pada tidur pules banget".

" Hehe iya Yust, siap".

Bola mata Reza melirik ke arah kaca cermin kecil yang menggantung di mobilnya. Selain melihat teman - temannya, tak sengaja ia melihat Norin yang terlihat nyaman bersandar di pundak Yustin.

" Norin pulas banget tidurnya".

Yustin yang sedang membaca buku pun mengalihkan pandangannya ke Reza.

" Iya, kecapekan dia, makanya nyenyak banget".

" Yust, bentar lagi kita makan siang dulu ya. Sekalian ngopi dulu biar nggak ngantuk".

" Gue sih yes aja. Terserah Rumah makan mana".

Mereka berdua berhenti bercakap - cakap. Selang beberapa menit, Reza berhenti di sebuah cafe.

' Ciitt..

Setelah menginjak rem dan mematikan mobil, Reza menengok ke belakang untuk membangunkan temen - temannya.

" Ayoo kalian bangun!!, Kita makan siang dulu, Kalian pada laper kan, makanya sampek ketiduran". Goda Reza pada teman - temannya agar segera bangun dan turun mobil.

Norin yang mendengar suara Reza, ia tergugah dari tidurnya dan dia terkejut saat menyadari dirinya bangun dari pundak Yustin

" Eh Yust, sorry ya Gue ngga nyadar, abisnya Gue capek banget sampek ketiduran dipundak Lo".

" Iya santai aja, ngga apa kok. Udah ayo turun semua, kita masuk ke cafe. Jangan pada males gini dong". Yustin juga ikut serta membangunkan teman - temannya yang sedang mengantuk. Pada akhirnya, mereka berlima bangun dan membuka pintu mobil untuk turun. Norin tampak sedikit malu pada Yustin, karena dirinya menindihi pundak Yustin selama dirinya tidur. Dan pertama kalinya Norin mengalami hal ini.

Sesampainya di cafe, Mereka berlima duduk didekat pintu masuk.

" Gue aja ya yang mesenin pesanan Kalian ke mbak nya". Nafa dengan senang hati menawarkan jasanya memesan makanan dan minuman yang dipesan teman - temannya.

" Iya Fa ". Jawab enteng Kinar.

Bahkan dalam cafe pun. Norin tetap saja berusaha duduk didekat Yustin.

" Udah ". Nafa kembali duduk di bangkunya.

Sekitar 10 menit pesanan mereka datang. Saat pegawai cafe itu hendak meletakkan jus pesanan Norin, tiba - tiba saja nampan tersebut oleng dan jus pesanan Norin tumpah mengenai lengan baju nya. Pegawai cafe itu segera meminta maaf pada Norin, dan akan mengganti jus nya yang baru. Norin hanya mengangguk sembari meraih tissue di depan nya. Untung saja hanya sedikit yang terkena cipratan jus tadi, jadi Norin tak perlu pergi ke toilet untuk berganti baju. Tak disangka, Yustin menyobek tissue yang di depan Norin dan mengelap lengan Norin. Bagaikan tertimpa bunga dari langit, Norin sangat senang dan berusaha menahan apa yang dirasakannya saat itu. Setelah bersih dan masih sedikit basah, Norin meminum jus baru yang di suguhkan oleh pegawai cafe itu.

" Thanks ya Yust, udah mbantuin Gue".

" Iya sama - sama".

Mereka berlima menikmati hidangan mereka masing - masing. Sesudah menyantap hidangan mereka dan merasa kenyang, Mereka memanggil pegawai cafe dan membayarnya.
Saat hendak menuju mobil, Kinar sepertinya memahami gerak - gerik Norin yang berusaha berjalan mendekati Yustin. Kinar yang dilanda penasaran itu memincingkan matanya sambil melihat Norin, ternyata BENAR!!. Norin mencintai Yustin, kini Kinar tahu apa yang sedang dirasakan sahabatnya. Senyum manis tersungging di wajah Kinar saat melihat Norin di dekat Yustin, namun Kinar pura - pura tak mengetahui apa - apa. Mereka berlima melanjutkan perjalanan, kali ini yang menyetir mobil adalah Yustin. Norin pun tiba - tiba ingin duduk di depan, dengan alasan ia bosan dibelakang. Kinar pun hanya melihat tingkah lucu sahabat nya itu dengan geleng - geleng kepala.

" Gue duduk depan ya. Gue .. Gue bosen aja di belakang".

" Iya Lo didepan aja. Kalau Yustin butuh sesuatu kan Lo bisa bantu dia, tanpa harus nengok ke belakang". Celoteh Kinar pada Norin memberi kode bahwa dirinya mengetahui isi hati Norin.

" akhirnya .. Perjalanan ke Bali nggak sia - sia, banyak banget momentum indah di perjalanan ini". Ucap Norin dalam hati karena senang sekali bisa berdekatan dengan Yustin terus menerus.








• Pepet terus sampek dapet😁. Emang ya, Norin paling jago PDKT sama pangeran impiannya😂•

• Masih OTW aja udah menang banyak😂. Apalagi di Bali nanti😆•

| Vote and Komen ya guys |

CERTAINTY OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang