Fears

40 3 3
                                    

"Ehh ada si manis" lando merangkul lexi. "Jangan mau digombalin lando. mending sama abang aja neng  nanti abang traktir baso!" ucap tian meledek.

Ketiganya menginjakan kaki dikantin bersamaan. "Mimpi apa gue semalem sampe pagi - pagi gini disamperin dua badut ancol kaya lo berdua" ucap lexi sambil tertawa.

"Sialan"

Lexi berjalan menuju showcase mengambil segelas teh pucuk dan sepiring batagor.

"Kok jalan lo miring miring kaya gitu deh, kenapa lagi kaki lo bisa diperban kaya gitu" ujar neville usil mengambil teh pucuk milik lexi. "Nama nya juga orang abis kesandung cinta makanya begini" lexi tersenyum centil pada adriel.

"Mulai gilanya keluar" ucap neville sambil mengunyah roti nya.

"Iihh apa beda nya gue yang gila sama lo yang ogep"

"Anjing!" Maki neville di iringi tawa geli teman teman nya.

"Eh lo tau gak kalo alfros pindah  kesini" ucap tian serius membuat lando dan neville kaget.

"Ahh sok tau lo, tau dari mana coba" lando menoyor kepala tian.

"Serius Nyet! Tadi pagi gua ga sengaja nguping pembicaraan guru guru" hening seketika.

"Apaan sih kok lo semua jadi tegang gitu" lexi mengerutkan kening, melihat raut wajah mereka yang berubah tiba tiba.

"Dia tuh salah satu anak sma pelita yang suka bikin kasus sama sekolah kita" tutur lando.

"Ngapain tuh bocah masuk sini, mau bunuh diri" tian mendengus kesal. "Ngaak ada topik yang lebih menarik ?!" Ujar Adriel berdiri, meninggalkan teman - temannya.

Neville segera menahan lengan lexi melihat perempuan itu ingin mengikuti adriel. "Duduk, abisin dulu makanan lo"

"Iiih gamau"

"Duduk atau gue kasih tau sama bunda" neville menarik turun kan alis nya menggoda lexi. "Mampus lo di ancem" tian terkekeh geli melihat wajah lexi yang cemberut.

"Makan! makan! makan! ayoo habisin..." lando semakin gencar menepuk punggung lexi membuat perempuan itu kesal bukan main.

"Dickhead lo sialan!" ucap lexi membuat ketiga cowok itu tertawa dibuatnya.

Batagor milik lexi telah habis masuk kedalam perutnya, dengan cepat lexi berdiri melangkahkan kaki nya menyusul adriel.

Adriel berjalan memasuki kelas, langkah nya terhenti saat seseorang sengaja menabrak bahu nya keras. Adriel menatap tajam orang itu.

"Heh anjing, jangan ngalangin jalan" ucap alfros.

"Ngapain gue ngalangin orang buta jalan" alfros mendesis tak suka.

"Bangsat!"

Alfros mencengkram kera baju adriel, tak mau kalah adriel mendorong lelaki itu sampai tersungkur kelantai.

"Lo salah masuk kandang" ucap aldriel dingin.

Alfros berdiri segera memukul aldriel sampai sebuah tubuh kecil menghalangi niat nya. Dia lexi tetangga baru nya yang membuat alfros tidak bisa tidur semalaman.

"Kalo mau pukul pukulan mending diluar jangan disini" lexi mendorong alfros mundur.

"Hi manis" alfros tersenyum menggoda.

"dih ngapain loh disini, ngikutin gue ?!" Pekik lexi kaget

"Bisa dibilang itu tujuan utama gue"

"Sinting lo yaa, gue udah punya cowok" lexi memeluk lengan aldriel mesra. Adriel yang tak nyaman melepaskan tangan lexi dengan sedikit paksaan.

"Gue bukan cowok lo!" ucap adriel berjalan memasuki kelas. "Iiih kamu tuh ga boleh malu malu gitu riel" lexi berjalan mengekori adriel dengan kaki yang masih diperban.

The hate you giveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang