Bugh-
Eren jatuh terkapar di atas tanah lapangan . hidungnya mengeluarkan banyak darah akibat pukulan kuat lelaki dihadapannya .
"sudah tau lemah jangan sok mencuri!"
Eren meringis mengusap ujung bibirnya yang lebam , bahkan meringispun terasa begitu menyakitkan .
"kali ini aku lepaskan . tapi tidak untuk lain kali"
Lelaki tersebut beranjak dari hadapan eren . eren terkekeh kemudian bangkit dan berjalan menuju arah berlawanan .
'persetan , memangnya aku takut'
"EREN!!!"
Eren memutar bola matanya malas mendengar suara saudara tirinya tersebut . tanpa pikir panjang eren mengambil langkah seribu , berlari menghindar dari saudara tirinya tersebut . Mikasa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"kak makasih makananya . aku janji akan ganti uang kak eren-"
"tidak tidak apa-apa . semoga adikmu lekas embuh , jangan lelah mencari pekerjaan kau harus kuat agar bisa terus melindungi adikmu yang sakit itu kan."
"terima kasih kak . aku sempat putus asa , tidak ada satupun dari mereka mau menerima jasa dari ku .kau tau kan aku itu......sampah rakya-"
"tidak ada hal seperti itu dalam hidupku . berhentilah berpikir negative oke-"
"kak! Boleh aku minta tolong . aku tidak tahu lagi pada siapa harus meminta pertolongan jika hal itu terjadi"
"jika aku bisa dan mampu maka aku akan membantu . memang apa ?"
"jika bulan depan aku dijatuhi hukuman menjadi tumbal desa . apa kak Eren mau merawat adiku "
Eren diam . ia baru ingat bulan depan adalah tanggal penumbalan . eren memasang senyum mencoba menenangkan
"kau tenang saja ..
Kau tidak akan menjadi korban penumbalan untuk bulan depan . percaya lah"
.
.
.
.
YOU ARE READING
Two Steps From Hell
Random•RivaEre• °Rivaille °Eren 🚫BXB 🚫Fantasy 🚫Mature (sewaktu-waktu) 🚫JANGAN PROTES judul sama cerita beda . jangan protes pokoknya