Naruto adalah seorang omega. Ketika orangtuanya memberitahu bahwa ia adalah seorang omega dan ketika ia mendapat heat pertamanya di usia tiga belas tahun Naruto tidak bisa menolak kenyataan bahwa ia seorang omega.
Menjadi omega bukanlah hal yang buruk. Pada saat ini tidak ada yang memperlakukan omega seperti dulu; menganggap omega itu kasta terendah dan budak, tidak ada harganya, eksistensinya tidak berarti banyak selain untuk berkembang biak. Omega berada di posisi terbawah.
Namun pandangan orang-orang saat ini tidak seperti dulu, mungkin.
Saat Naruto remaja ia tidak pernah memusingkan statusnya sebagai omega, Naruto tidak peduli akan hal itu karena selama ini tidak pernah ada yang mengejek atau mengganggunya secara anarkis. Jika memang ada yang membuat masalah dengannyaーterutama alfaーia lebih baik menghindar.
Semakin lama ia sadar, matanya benar-benar terbuka akan jendela dunia ketika ia menginjak usia tiga belas tahun, heat pertamanya, di saat pertama kalinya ia mengecap bangku Sekolah Menengah Pertama. Ia sadar bahwa ternyata omegaーwalau bagaimanapun jugaーmasih mendapat perlakuan tidak adil walau tidak secara terang-terangan.
Melihat teman-teman sekelasnya yang berstatus alfa mendapatkan segala sesuatu dengan mudahnya membuat Naruto terganggu. Alfa mendapatkan nilai tinggi dengan mudah, alfa lebih mudah untuk mengikuti ekstra kulikuler dan menguasai gymnasium saat pelajaran olahraga. Alfa selalu didahulukan, omega tidak bisa menentang alfa. Dan itu hal yang wajar.
Ya, alfa. Menyandang status itu menjadikan seseorang superior, dipuja, dan diagungkan oleh semua orang. Alfa yang berkuasa, memiliki status tertinggi. Alfa adalah yang terkuatー
ーalfa adalah segalanya. Segalanya.
Naruto membenci alfa karena mereka dengan mudah mendapatkan segalanya hanya karena mereka adalah alfa. Tidak ada yang keberatan atau mencemooh ketika seorang alfa menjadi pemimpin.
Sementara ia yang seorang omega harus bekerja dua kali lipatーatau lebihーagar bisa diakui kemampuannya oleh orang lain. Sejak ia dibangku sekolah hingga usianya menginjak dua puluh tujuh sekarang ini yang Naruto lakukan adalah bekerja keras agar diakui semua orang.
Naruto adalah tipe orang yang berusaha keras agar tujaannya tercapai. Ia menyukai dunia psikologi, sejak dulu Naruto sangat tertarik membaca sifat, sikap, dan perilaku setiap orang. Terutama ketika ia sudah banyak melihat sendiri orang-orang yang mengalami gangguan mental karena berbagai alasan yang berbeda.
Naruto menyukainya, ketika ia berinteraksi dengan pasien-pasiennya, berjuang bersama mereka untuk kesembuhan mereka, dan melihat mereka keluar dari penderitaan. Itulah sebab Naruto mencintai pekerjaannya.
Dan ia mengejar karirnya hingga ia berdiri di tempat yang ia inginkan.
Bahkan ketika ia sudah mencapai puncak, di mana Namikaze Naruto dikenal sebagai dokter ahli psikis yang handal dan ditunjuk sebagai salah satu kepala bagian di Rumah Sakit ternama Tokyo, ia masih harus berjuang dengan statusnya sebagai omega.
Tidak seharusnya omega berada di puncak. Tidak seharusnya omega memimpin. Omega seharusnya berada di bawah alfa, tunduk dan patuh karena mereka memang ditakdirkan begitu.
Alfa atau omega, persetan dengan semua itu. Naruto benar-benar mengutuk dirinya yang merupakan omega, pemikiran banyak orang yang membuat ia benci akan statusnya. Baik omega atau alfa, Naruto akan tetap berada di tempatnya berdiri tanpa mempedulikan apa pandangan orang padanya.
ーーーーー
Naruto © Masashi Kishimoto
KAMU SEDANG MEMBACA
On My Way
FanfictionTentu saja Naruto tidak menyukai fakta bahwa ia adalah seorang omega. Alfa mendapatkan segalanya dengan mudah disaat ia harus berusaha lebih keras untuk mencapai apa yang ia inginkan. Dan saat ia bertemu dengan sang soulmate, Naruto sama sekali tida...