ーーーーー
Naruto © Masashi Kishimoto
On My Way © Haraguroi Yukirin
Alpha Sasuke / Omega Naruto
Boys Love. Alternative Universe. Omegaverse. Soulmate!AU. typo(s), out of chara, etc.
ーーーーー
Pertemuan Naruto dengan soulmatenya benar-benar membuat suasana hatinya buruk. Ia tidak ingin Uchiha itu mengganggu pikirannya dan ia tahu bahwa dirinya menakuti rekan kerjanya dengan aroma yang ia keluarkan, feromon menyebakan.
"Untuk ukuran omega, kau ini menyeramkan." Sai menyilangkan tangan, matanya memperhatikan Naruto yang memeriksa laporan dengan wajah kesal. "Kau tahu tidak bau apa yang omega keluarkan ketika marah? Seperti plastik terbakar danー"
"Sai!" Naruto menggeram kesal, tangannya secara tidak sadar mencengkram kertas yang ia pegang. "Bisa tidak kau diam?"
Sai diam sejenak kemudian menghembuskan napas berat. Ia langsung menarik lengan Naruto, membawa pemuda itu duduk bersamanya di sofa ruang pribadi dokter muda Namikaze itu. "Jadi, apa penyebabmu menjadi uring-uringan begini?"
Naruto membuang wajah, tidak berniat sama sekali menjawab pertanyaan asistennya. Sai berusaha bersabar, helaan napas kembali keluar. Menghadapi omega dengan suasana hati seperti ini sangatlah sulit.
"Aku tebak," Sai memberi jeda. "Pasti karena adik dari Itachi-sensei ya?"
Naruto tidak menjawab, alisnya bertaut dan wajahnya semakin tertekuk ketika Sai menebaknya dengan sempurna. "Uchiha Sasuke, apa yang dia lakukan sampai membuat kau yang bertitel the most lovely and kind-hearted doctor berubah menjadi garang?"
Siapa yang memberiku julukan aneh seperti itu? Bibir pemuda bersurai pirang itu semakin dimajukan, ia semakin kesal karena Sai menyebut nama orang yang membuatnya uring-uringan. "Dia alfa brengsek."
Sai hampir saja tertawa jika tidak mengingat suasana hati Naruto yang sedang buruk. "Oh, percayalah padaku, semua alfa itu brengsek di matamu, Naruto." Sang dokter muda langsung mendelik pada Sai. "Kau menganggapku brengsek saat pertama kali kita bertemu. Ingat?"
"Tapi ini berbeda, Sai!" Naruto memukul pahanya, ia mencari cara untuk menjelaskannya pada Sai. "Kauーpunya soulmate 'kan?"
Sai mengangkat alisnya heran, "Tentu saja. Semua orang memilikinya." Ia menyingkap lengan kemejanya, memperlihatkan pergelangan tangannya yang berhiaskan tato penunjuk waktu seperti yang Naruto miliki. "Lihat, aku belum bertemu dengannya."
Naruto melihatnya, tanda yang sama seperti dirinyaーdan juga orang lainーdi pergelangan tangan Sai. Tanda berupa deretan angka bagaikan jam yang ada sejak lahir. Waktunya masih berjalan, masih sangat lama hingga Sai akan bertemu sang belahan jiwa.
Naruto merasa iri pada Sai. Sang asisten masih memiliki banyak waktu tersisa hingga dia bertemu dengan balahan jiwanya. Ia mengusap pergelangan tangannya dengan penuh penyesalan.
"Aku harap soulmateku mati." Naruto mendesah berat diiringi rasa kecewa yang terdengar jelas.
"Oh!" Sai membuka mulut kaget membuat Naruto langsung menoleh. "Oh, jangan bilang padakuー!"
Alis Naruto naik, "Apa?"
"Jangan bilang padaku jikaー" Sai memotong kembali ucapannya, mendramatisir seolah yang akan ia ucapkan sangat mengejutkan. "ーUchiha Sasuke adalah soulmatemu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
On My Way
FanfictionTentu saja Naruto tidak menyukai fakta bahwa ia adalah seorang omega. Alfa mendapatkan segalanya dengan mudah disaat ia harus berusaha lebih keras untuk mencapai apa yang ia inginkan. Dan saat ia bertemu dengan sang soulmate, Naruto sama sekali tida...