Italian dolce machiato

24 0 0
                                    

" Ting "

Suara lonceng kecil yang tergantung diatas pintu berbunyi. Pertanda ada tamu yang datang.

" Selamat datang di Chatswood. Silahkan "

sorakku kepada mereka

" ah si italian dolce " gumamku dalam hati sambil tersenyum.

Seperti biasa, aku hafal dengan kejadian yang akan terjadi selanjutnya.

" Italian dolce machiato ice double size satu. Yuzu tea single size satu kan mas? " ucapku kepada pria yang sedang berdiri dihadapanku saat ini. Jarak kami hanya sebatas mesin kasir.

Ia tertawa kecil

" udah hafal gitu ya mbaknya? " katanya sambil terus tersenyum.

" Ya Allah ya Allah. Bundaaaa jantung kakak mau copotttt bun :( "

" hehehe iyaa udah hafal. Tetep jadi langganan ya mas " kataku mencoba menenangkan hati. Yang diajak bicara malah tambah senyum :( tolong dong ya mas harap mengerti bahwa senyummu itu candu.

" okelah. Bakal jadi langganan terus...

" kalo jadi langganan nanti dapat diskon ya? " sambungnya sambil menyerahkan selembar uang seratus ribu

"89 ribukan? Atau udah naik harga?" candanya

" belum naik kok mas hehehe, hari kamis depan lagi ada promo, 10 ribu rupiah setiap pembelian kopi kedua single size " kataku sambil menyerahkan uang kembalian sebelas ribu.

" gamau ah. Promonya buat kesemua customer, khusus buat saya dong mbak " katanya lagi sambil ngelipat struk belanjaannya.

Aku cuma bisa senyum sopan. Padahal sebenernya mau lompat ke hadapan masnya, nyuruh stop senyum. Gakuat jantung akutuh kalo diajak deg degan terus.

" duduk lagi dulu sayanya ya mbak "

masnya balik lagi ketempat duduknya. Dia ga sendirian, enggak. Dia dengan pacarnya :)

Aku kembali duduk dikursi kasir yang sejenak kutinggal. Aku menoleh ke kiri, memperhatikan si barista yang sedang berkutat dimesin kopinya.

" Bang? "

kataku menegurnya

" apa ? "

" orderan yang itu, biar viyo yang manggil ya bang? " nadaku terdengar memohon.

Dia tersenyum.

" iyaa dek. Buat adek apa yang enggak " dia menaruh minuman yang telah selesai itu ke atas baki

Aku tersenyum sambil berjalan kearah bar. Menarik nafas, lalu mulai memanggil

" Han Seung Woo, Kang Hyewon Italian dolce yuzu teanya. Silahkan "

Aku masih berdiri disana,menunggu mas senyum manis mengambil minumannya.
Ah, yang baik baik memang tidak pernah menghampiri.
Perempuan langsing dengan paras hampir sempurna berjalan kearahku. Tersenyum kecil lalu membawa pesanannya. Pergi begitu saja.
Bibirku mengerucut, realita memang menyakitkan.

Aku kembali ke mesin kasir. Duduk dikursi sambil terus menatap sepasang kekasih disudut ruangan, sedang tertawa lepas. Entah apa yang dibicarakan mereka,aku ingin tau!

Ah, aku lupa memperkenalkan diri.
Namaku Son Viyo , panggil saja aku viyo!
Umurku 20 tahun, aku kasir disalah satu coffee shop. Aku belum kuliah, setahun ini aku fokus bekerja untuk mencari biaya kuliahku nanti. Aku bukan dari keluarga kaya yang bisa mengandalkan uang orang tua. Keluargaku sederhana,begitu sederhana. Aku si sulung dari 2 bersaudara. Adik masih smp. Dia juga butuh biaya bukan? Lupakan masalah keluarga, mari baca ceritaku didunia pekerjaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thank you, next: Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang