01

1.8K 222 58
                                    

"Enghhh... Jongin-ahh.. lebihh ceppat.." suara desah wanita terdengar membahana disebuah ruang. Sementara seseorang yang dipanggil Jongin itu hanya diam tak menjawab. Lelaki itu hanya terus bekerja mempercepat tumbukannya.

Dan tak berselang lama, terdengar suara lenguhan kepuasan dari sepasang anak adam dan hawa tersebut.

Kyungsoo disana. Lelaki mungil itu menutup mulutnya untuk menghindari suara isakan yang dapat keluar ketika melihat adegan tak senonoh disebrang sana.

Sekali lagi, dia melihat dan mendengar bagaimana kekasihnya tengah bercumbu dengan wanita lain.

Ya, lelaki itu Kim Jongin -kekasih Kyungsoo.

Dengan segera Kyungsoo menghapus jejak air matanya. Dia harus pergi sebelum kekasihnya melihat jika dirinya tengah mengintip.

Kyungsoo segera berlari menjauh dari tempat persembunyiannya.

Bodoh memang.

Kyungsoo memang lelaki bodoh yang hanya selalu diam meski mengetahui betapa bejat kelakuan kekasihnya.

Seharusnya dia datang kesana, menghampiri mereka, lalu menjambak wanita yang tengah dipuaskan oleh kekasihnya? Atau setidaknya Kyungsoo meminta putus karena Jongin bermain dibelakangnya.

Tapi sekali lagi, Doh Kyungsoo terlalu mencintai Kim Jongin hingga mudah sekali untuk dibodohi.

***

Kyungsoo mengistirahatkan tubuh lelahnya. Lelaki itu duduk bersandar pada rangka jendela. Di depannya telah duduk sahabatnya, menatap dengan raut jengah yang kentara.

"Jangan katakan jika kau dari gudang penyimpanan itu lagi?" tanya lelaki yang duduk di depan Kyungsoo.

Kyungsoo melirik sekilas sahabatnya. Lelaki itu tersenyum kecut sebagai jawaban atas pertanyaan yang diperuntukan untuknya.

Baekhyun -sahabat Kyungsoo- menghela nafas, sudah terlalu lelah dengan sifat bengal sahabatnya. Tapi meski begitu, lelaki itu tidak bisa acuh dengan masalah sahabatnya. Dia tau itu bukan urusannya, tapi hal ini sudah lama membuatnya muak.

"Sudah kubilang untuk tidak pergi kesana lagi. Kau sudah tau betul apa yang akan terjadi disana, lalu kenapa kau harus datang? Demi Tuhan, jangan menjadi bodoh hanya karena lelaki brengsek macam Kim Jongin!"

Kyungsoo menghela nafas, kemudian menatap sendu kearah Baekhyun.

"Aku hanya penasaran."

"Gila." Baekhyun mengolok lantaran terlalu kesal dengan sahabatnya. "Berapa kali sudah ku katakan untuk meninggalkannya? Di luaran sana masih banyak lelaki yang lebih baik dari si keparat itu Soo."

"Aku tidak bisa." Kyungsoo menggeleng, "Mungkin jika semudah itu untuk berpaling, aku pasti sudah melakukannya sedari dulu Baekhyun-ah. Tapi sayang tidak semudah itu. Rasanya sakit jika harus melepaskannya. Aku bisa mati Baekhyun-ah."

Dan sekali lagi, Baekhyun benci karena memiliki sahabat sebaik Kyungsoo.

***

"Aku pulang~" salam Kim Jongin terdengar menggema dari arah pintu depan.

Meski tidak mendapat jawaban, lelaki tinggi itu tau jika seseorang yang lain tau kedatangannya.

Jongin menebak jika lelaki mungilnya tengah sibuk dengan peralatan dapur untuk menyiapkan makan malam. Dan benar saja, kekasihnya tengah sibuk berperang dengan panci serta penggorengan.

Yang lebih tinggi tersenyum sebelum kemudian mendekat, mengambil posisi dibelakangnya -memeluk kekasihnya dan mencium pipinya.

Chuu~

DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang