Di pagi yang cerah, sinar matahari menerangi bumi, wanita dengan pipi yang chubby terbangun dari tidurnya, wanita itu menggeliat seperti cacing akibat terlalu nyenyak tertidur.
"Woahhhh, apa yang akan kulakukan hari ini? Hari ini hari pertama aku sekolah di sekolah terkenal di seoul." Eunha menguap masih berbaring di kasur empuknya.
"Tok! Tok! Tok! Yak! Gembul ayo cepat siap siap hari ini hari pertamamu sekolah, Jangan sampai terlambat," ucap Jessica ibu Eunha.
"Ne, Eomma! aku sudah bangun, aku juga ingin mandi sekarang," ucap Eunha.
"Cepatlah ibu buat masakan kesukaanmu," ucap Jessica
"Iya iya aku mau siap siap dulu!" Ucap Eunha seraya masuk kekamar mandi.
"Dasar anak itu," Ucap Jessica
Eunha menatap wajahnya di cermin, sambil berkata, "Kau cantik ternyata," ucap Eunha penuh dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Setelah mengatakan itu Eunha langsung mandi sambil bernyanyi lagu kesukaannya.
Summer rain...
Chanranhage bicnadeon siganieossdago, malkeun yeoreumbicheoreom gomawosseossdago
Hanjulgi bismulcheoreom neomu areumdawossdeon
Tumyeonghan urideuri iyagi
jangan tanya suaranya, Eunha ingin menjadi seorang penyanyi, dia tidak mengikuti les vokal atau apapun, dia hanya belajar sendiri melalui radio.
Ibu Eunha bilang jika ingin menjadi penyanyi, setidaknya bisa bermain alat musik, maka dari itu Eunha belajar memainkan piano, itupun milik teman lamanya.
Sesudah mandi Eunha langsung memakai seragam sekolah barunya, dan menuju meja makan yang sudah disiapkan ibunya, tanpa basa basi dia langsung melahap makanan tersebut.
Makanan kesukaan Eunha ikan asin dengan nasi goreng saja, mungkin bagi orang-orang makanan kesukaan itu seperti di restoran, Percayalah Eunha tidak pernah memakan makanan seperti di restoran.
Eunha tinggal dirumah sederhana bersama ibunya, ayahnya sudah meninggal sejak usia Eunha 1 tahun, disaat ayah Eunha meninggal kebutuhan ekonomi mereka sangat sedikit, di saat itulah ibu Eunha yang menjadi tulang punggung di saat Eunha masih bayi. Ibu Eunha hanya menjual gorengan di tepi jalan dan memulung sampah di malam hari itupun masih kurang untuk kebutuhan rumah. Eunha hanya bekerja paruh waktu di minimarket saat sore dan malamnya dia menemani ibunya memulung, setidaknya membantu ibunya walaupun hanya sedikit.
"Wah, Eomma masakan ini enak sekali," ucap Eunha kegirangan.
Jessica tersenyum miris melihat anaknya yang hanya makan ikan asin dan nasi goreng, dia merutuki dirinya sendiri tidak bisa memberi nutrisi untuk Eunha sejak kecil hanya karena kekurangan uang.
"Eunha ibu tidak punya uang, ibu sudah membuat bekal untukmu, maafkan Eomma ya," ucap Jessica.
"Tak apa Eomma aku bisa jalan kaki, sekolahku tidak jauh kok dari rumah kita," ucap Eunha.
"Baiklah kau hati hati dijalan, Eomma pergi dulu menjual gorengan ini di jalan," ucap Jessica.
"Ne, Eomma nanti aku menyusul bila aku sudah pulang dari sekolah," ucap Eunha.
"Bukannya kau kerja di minimarket?" Tanya Jessica.
"Hari ini bukan jadwalku Eomma," ujar Eunha
Jessica mengangguk mengerti dan memberi kotak bekalnya kepada Eunha, dia mencium pucuk kepala Eunha dan langsung pergi untuk menjual gorengan di tepi jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody {BTS GFRIEND}
Teen FictionApakah aku memilih dia atau kau atau sahabatku? Aku berharap dia takdirku yang selalu aku nantikan kehadirannya, walaupun tak banyak aku memberikannya. Sinkook? Eunkook? Sinhope? Eunhope?