"Jika cinta memang ada
Kenapa hati ku belum juga nempercayainnya
Kau hadir lalu pergi menggalkan ku
Seakan-akan aku hanya benalu di kebidupan mu"."Oyyy, lo ngapain?", tanya Sinta padaku.
"Biasa gw lagi nulis puisi, gw mau buat buku baru nih. Kayak kumpulan puisi-puisi gitu", jawabku sambil tertawa.
"Belaga kali kau nak", sambil menepuk bahuku.Sekitar 10 menitan kita berdua saling diam akhirnya Sinta menatapku dengan dalam, seakan-akan ada hal yang ia ingin ceritakan padaku. Ku menaikan satu alis ku dan menatap dia balik, ku meminta penjelasan lewat tatapan mataku ini.
Sambil menghembuskan nafasnya Sinta akhirnya bercerita.
"Gw putus sama Aldo", tatapannya kosong menghadapku."Akhirnya lo putus juga sama dia, udah gw bilang dari awalkan kalo dia tuh bukan laki-laki baik Sin", mungkin kedengarannya sangat tidak pantas tapi mau gimana lagi, pasalnya Sinta ini udah 5 kali diselingkuhin sama pacarnya. Antara bodoh atau apa sih Sinta ini, mau aja balik lagi sama dia karena alasan yang namanya cinta, menurutku alasan yang sangat klise.
"Lo kok jahat banget sih sama gw, ngomongnya gitu banget. Gw lagi sedih bukannya di semangatin malah diledekin", papar dia tak terima setelah mendengar jawaban ku.
"Gw ngomong gini bukan tanpa alasan ya, lebih baik lo sakit sekarang daripada lo sakit nantinya. Kadang kita harus bersikap egois untuk menyelamatkan hati bukan", mendengar jawabanku akhirnya dia menangis, sesulit inikah cinta tanyaku dalam hati.
"Iya gw tau, tapi ini Aldo Ris dia pria yang buat gw menjadi wanita yang istimewah karena perlakuan dia sama gw. 5 tahun gw pacaran sama dia dan 5 kali juga dia selingkuhin gw", sambil menangis dia menjelaskan semuanya.
"Yang putusin siapa, lo apa dia?", tanyaku pada akhirnya.
"Yang...putusin...gw", jelasnya sambil terbata.
"Bagusss.....seratus buat lo, okee karena lo udah putus sama sih Aldo ini gw akan traktir lo es krim gimana mau gak?", tanyaku sambil menaik turunkan kedua alisku.
"Emang lo pikir gw anak kecil apa di beliin es krim. Aaaaaa... gw benci nangis gini, gw benci jadi perempuan lemah", teriakan frustasi dari mulut Sinta membuat telinga Risa pengang.
"Gak usah teriak juga markonah, kuping gw budeg emang lo mau bayarin perawatan gw ke THT hah, lagian es krim juga enak", jawabku dengan tajam.
"Ya,,, maaf", sambil menarik ingus dia meminta maaf dengan takut-takut.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorge!
RomanceKau datang di saat hati ku kosong Kau tawarkan aku akan hadir mu Dirimu yang selalu memberi warna untuk ku Selalu ku abaikan Berkali-kali kau meyakinkan Semakin aku menjauh Maaf, karena hati ku masih khawatir akan yang namanya cinta