BAGIAN 1

50 29 3
                                    

"Aku tak  pandai merangkai sebuah kata
Aku pun tak pandai  merangaki cinta
Tapi jika bersamamu ,Mustahil aku tidak bisa melakukannya"

****

Dingin,lembab ,berkabut itu adalah kesan pertama Tiara menginjakan kaki di rumah nenek nya yang terletak di sebelah selatan kota bogor.
Angin berhembus seolah menyambut kedatangannya,kupu-kupu terbang kesana kemari mengitari sebuah bunga mawar yang indah,Bau harum makanan bisa ia cium dari kejauhan,Makanan kesukaan nya Rendang,Baunya yang  khas membuat  perut nya meronta ronta meminta makan.

Mutiara menolehkan pandangan nya ke arah samping mobil Avanza berwarna Merah terlihat seorang pria mengenakan Kaos oblong berwarna putih,Di balut celana berwarna hitam mengenakan ikat kepala , dia terlihat tidak asing .

"Nona??"

Panggilan itu membuyarkan pikiran Mutiara
Ia menanggahkan sedikit pandangan nya karena pria itu jauh lebih tinggi daripa dia

"Iya"Ucapnya terdengar sangat lembut

"Bisakah anda sedikit meminggirkan mobil anda,Mobil anda menghalangi jalan kami"Ucap nya sambil menunjuk nujuk mobil mutiara

"Iya mas"

Mutira terdiam memandang pria itu , Bulu mata nya begitu lentik , Senyum nya begitu manis dihiasi lensung pipit yang begitu adem untuk di lihat , Tatapan nya begitu tajam membuyar kan lamunan Tiara , Pria itu terlihat marah , tatapan nya menandakan bahwa ia menyuruh tiara untuk segera pergi dari hadapan nya .

"Aduhhhh"

Dengan cekatan pria itu menangkap tubuh mutiara,Matanya kembali beetemu,Mutiara merasa jatungnya tak normal ,jantungnya terasa berdetak berr
detuk cepat membuat nya tak nyaman.

"Lepas"Ucap mutiara dengan kasar hingga dekapan itu terlepas.

Belum sempat kaki nya melangkah pria itu kembali mengoceh

"Makasih"Ucap nya

Sehingga menghentikan langkah mutiara
Dengan senyum terpaksa , Mutiara mengatakan terimakasih dan pergi masuk ke villanya.

Di dalam ruangan Tiara di sambut pelukan hangat oleh neneknya yang sangat - sangat tiara cintai,Sejak kecil tiara sering tinggal dengan neneknya setiap akhir pekan tiba,Saat Tiara menginjakan kaki di villa tersebut hatinya terasa tenang dan sejuk dibandingkan di jakarta yang panas itu.

"Mmmmmm,wanginya enak banget,Nenek lagi masak Rendang yak"Ucap tiara Sendari menggoda neneknya.
Mungkin menurut kalian orang yang ku sebut nenek itu sudah berupa nenek nenek bukan??Kalian salah Nenek tiara hanya lebih tua beberapa tahun dari ibunya Seharus Tiara memanggilnya bibi karena dia lebih pantas ,tapi di panggil Nenek tiara tak mau karena memang dia sudah nenek nenek.

"Makan yuk,Arsen mana nek??"tanya Tiara

"Arsen lagi mancing sama temen-temenya"Ujar nenek ny sembari membereskan piring piring di atas meja makan

Arsen adalah kaka angkat nya tiara,Arsen dan tiara mereka sudah berteman sejak kecil,Arsen tinggal bersama neneknya karena arsen sudah tidak punya orang tua lagi.Tiara tak memanggil arsen dengan kata Kakak karena itu adalah pinta Arsen ,ia tak ingin di panggil kakak karena usia mereka hanya selisih berapa bulan saja.

"Nek,,Arsen sering bolos sekolah nggak sekarang??"Tanya Tiara khawatir jika setelah kepindahan nya ke jakarta Arsen sering membolos sekolah lagi , Sewaktu Arsen kecil ia sering membolos karena selalu pergi memancing , kebiasaan nya tidak pernah berubah sampai sekarang .

"Sekarang dia sangat rajin,Arsen juga sudah punya teman ,Arsen sesekali suka bawa temennya kerumah nenek "Ucap neneknya sambil memberikan nasi ke piring milik mutiara , Mutiara hanya mengangguk dan tersenyum , dia merasa lega jika Arsen baik - baik saja .

Arsen,,kamu nggak kangen tiara yak
Kurang lebih 4 setengah tahun Kita nggak pernah ketemu lagi,karena kamu waktu itu masuk pesantren ,Nakal sih jadi dimasukin pesantren ,Tiara rindu masa kecil kita maen kejar kejaran,Tangkap ikan tapi sekarang berubah kita udah sama sama sudah dewasa."- Tiara




MUTIARA SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang