satu

60 12 4
                                    

vomment jusseyoo... biar semangat ngelanjutinnya hehehe..




"maaf bu, tapi sepertinya saya sudah tidak bisa mengajar anak ibu lagi",

"lho? Kenapa pak?",

"eh.. ini.. jadwal saya tetiba penuh bu",

"oh gitu.. bukan karena anak saya kan pak?",

"bukan kok bu.. ini karena jadwal aja",

"oh gitu pak.. ya sudah.. saya mengerti..",

"baik ibu.. terima kasih..",






















"LEE ARAN!!!",

Gadis bernama Aran itu langsung keluar dari kamarnya dan berlari turun ke ruang keluarga dimana ibunya sudah menunggu. Masih lengkap dengan seragam sekolahnya, Aran duduk di samping sang ibu yg kini menatapnya dengan tatapan yg tidak bisa ia artikan.

"kenapa ma?",

"Aran kamu tuh ya...",

"lho? Aku kenapa ma?",

"itu guru les yg terakhir kamu apain lagi?",

"oh itu.. Cuma Aran kasih teguran aja",

"dia udah gak mau ngajar kamu lho",

"oh.. syukur deh",

"kok syukur sih?? Kamu udah kelas tiga Aran, cari guru les itu gak gampang",

"mama tahu gak sih? Itu guru les yg terakhir itu genit ma! Mama rela anaknya digenitin sama om-om?? Enggak kan??",

"aduh Aran... ya sekarang kamu maunya gimana? Harus dapet guru les kamu ini! Udah kelas tiga kamu",

"Aran bisa belajar sendiri kok..",

"sayang, bukannya mama gak percaya tapi kan lebih baik klo ada yg mendampingi? Ehm.. atau mau ikut bimbel?",

"gak mau! Aran gak suka ikut bimbel begituan!",

"ya udah.. Aran mau guru lesnya kayak gimana? Biar mama cariin",

"bener nih terserah Aran?",

"iya.. cepet",

"ehm.. Aran mau gurunya itu seumuran sama kakak, ya maksimal setahun lebih tua lah",

"biar apa gitu?",

"mama pernah denger kan kalau belajar itu lebih efektif kalo sama temen. Nah klo seumuran kak Wei kan bisa dianggep temen ma?",

"oke.. terus apa lagi?",

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Lesson [kim wooseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang