(2)

332 14 1
                                    

Bersantai sambil menikmati green tea dengan sepotong roti bakar  di kedai Mang Asep sepertinya akan menjadi kebiasaan baru gue bersama sahabat terlaknat gue, siapa lagi kalo bukan Indah. Saat ini kami sedang duduk saling berhadapan dengan saling memegang ponsel kesayangan. Orang berlalu lalang sambil liat kami dengan tatapan aneh. Keknya dikiran gue sama Indah lesbi kali yak? Emang sih gue selalu kemana-mana sama Indah terus, tapi bukan berarti kita lesbi. Gue normal!

"Eh ganteng juga ya kak Fariz, badannya bagus. Duh meleleh Raisa liatnya", ucap najisun ala Indah membuat gue ingat menusuk mulut dia pake ni garpu.

"Ekhm.. ingat Kak Fariz itu milik gue. He's mine!", ucapku kesal.

Indah memperbaiki posisi duduknya menjadi tegak, "Iya..iya... Gue tau. Tapi jangan terlalu posesif juga kali Lan, diakan masih abu-abu. Dia juga nggak kenal siapa lo, gue takut lo terlalu berharap".

"Iya sih memang dia masih abu-abu bagi gue. But, gue harap semua impian gue tentang dia bakal terjadi", ucap gue sambil menatap luar jendela.

"Tumben lo kek gini. Biasanya kan kalo liat cogan besokkannya juga lupa, kok ini beda", tanya Indah membuat gue menoleh menatap Indah.

"Entahlah, tapi gue kek ada ikatan batin gitu sama Kak Fariz".

"Hueeee, mau muntah gue dengernya. Udah si nggak usah fikirin cogan dulu, 3 bulan lagi kita bakal di hadepin sama masalah besar".

Dahi gue mengernyit, "Apaan?".

"USBN sama UNBK cuyyyy", jawab Indah dengan muka horor.

"Eh iya juga, astaga kenapa gue bisa lupa? Lo udah prepare?".

"Belom. SKS gue mah", jawabnya santai lalu meneguk habis cappucinon latenya.

"Cus ah pulang gue kangen sama empuknya kasur gue dan juga muka oppa calon suami gue".

"Dih halu loh".

"Biarin, cepet Lan bentar lagi hujan keknya".

Mendung, benar bentar lagi bakal hujan.

🍉🍉🍉

Malam ini bersama rintikan hujan gue baru aja selesai belajar materi untuk persiapan ujian tiga bulan lagi. Gue sebenarnya orangnya pemalas, tapi karena  ini masalah karier pendidikan gue ke depannya gue harus semangat.

Gue berjalan menuju kasur dan langsung membuka IG, siapa tau Kak Fariz buat snap, upload foto atau apapun itu yang penting bisa liat aktivitasnya. Hehehe.

Yes, Kak Fariz siaran langsung. Dengan cepat gue menekan tombol bulat itu dan memfokuskan mata gue ke masa depan gue ini. Asikss.

Ternyata Kak Fariz lagi kerjain tugas kuliahnya, dengan memakai t-shirt hitam yang nge-pas di badannya buat gue nggak bisa berkedip. Ya Allah godaan apa ini.

Banyak dari komentar berasal dari cewek-cewek, yang pastinya menganggumi kak Fariz sama seperti gue. Sumpah, gue nggak bisa berkedip liat dia yang lagi kerjain tugasnya sambil diiringi musik yang di stel. Ya Allah calon iman gue selain ganteng ternyata juga pandai bernyanyi, makin CINTAH akutuh. Hiks.

Safia81 : Kak semangat kerjain tugasnya

Putrituti_ : Jangan lupa makan biar nggak sakit kak

Ginaaulia : Jangan terlalu banyak begadang kak, ntar sakit loh

Pemutihinstan : Cus kak beli produk kami biar kakak makin glowing

Tania92 : ga pernah bosen liat kakak😍

Safia81 : kenapa ganteng banget😭

Yunii09118 : selamat malam calon imam❤

Yunii09118 : aku tunggu kau datang ke ayah ku

Putrituti_ : My lovely husband di tungguin sama ayah dan bunda tuh d rumah

Putrituti_ : katanya kapan main ke rumah

Ginaaulia : kakak ganteng punya gina

Astaga! Gue mau muntah liat semua komentar najis dari cewek-cewek itu. Nggak malu apa bilang kek gitu ke Kak Fariz, tapi untungnya kak Fariz hanya senyum nggak nanggepin semua komentar najis itu. Ya Allah kok panas ya, padahal di luar hujan. Sabar.. sabar..

Gue sebenarnya mau komen, tapi gue malu. Terus juga nggak tau komen apa. Tapi gue pengen komen. Gimana dong!!!

Ha! Gue tau. Coba aja kali ya sapa tau di balas sama kak Fariz.

Wulandarii : kak jangan lupa surat Al-kahfinya kak.

Astaga. Astaga.Astaga. Jantung gue deg-degan parah. Tangan gue gemeteran.

Kak Fariz menoleh ke arah ponselnya yang sebelumnya terus fokus ke laptop di hadapannya.

"Kak jangan lupa al-kahfinya kak.
Iya makasih udah ngingetin".

What? Apa? Komentar gue di balas, diantara komentar yang lain? Ya Allah gue mau teriak sekenceng-kencengnya sekarang, tapi takut Ayah sama Mama bangun. GOD! Di bales dong! Gue kegirangan sendiri menggigit bantal bergambar panda kesayangan gue. Ya Allah sumpah! Gue nggak bisa tidur ini!Kak Fariz tanggung jawab ih!

Tangan gue gemeteran asli!

Lanjut gue masih setia nonton siaran langsung Kak Fariz, gue nggak bisa berpaling nengok kiri kanan. Gue fokus dengan dia aja.

"Siarannya udah ya, assalamualaikum".

Yah! Siarannya udahan, padahal masih mau nonton. Tapi nggak apa-apa deh, yang penting komentar gue udah di balas. Aaaaaaaaa seneng banget akutuh.

Setelah siaran berakhir gue gercep nelpon Indah mau curhat masalah tadi.

"Assalamualaikum Indah! Gue mau curhat sama Lo!".

"Waalaikumussalam Lan, astaga lo ganggu banget sih gue lagi nonton drakor nih"

"Ini lebih penting dari drakor lo! Ini masalah Kak Fariz"

"Kenapa emang sama kak Fariz? Lo di tembak sama dia, atau dia buat snap sama pacarnya?"

"Ih lo kebangetan ya kalo bicara"

"Yaudah sih apaan"

"Aaaaaaa gue seneng banget. Masa komentar gue di bales sama kak Fariz sementara yang lain nggak"

"Serius? Lo nggak lagi bencanda kan?"

"Iya Indahhh!! Gue serius. Untuk apa gue boong"

"Ceritain dong dengan rinci gue penasaran nih!"

"Emm, besok aja ya gue ngantuk. Mau mimpiin Kak Fariz nih"

"Dasar ya lu. Tadikan lu yang minta gue denger curhatan lo malah sekarang lo mau tutup nih telpon"

"Besok di sekolah aja Indah. Gue beneran ngantuk. Udah di tungguin sama Kak Fariz gue di mimpi. Babay indah"

Aaaa senengnya gue hari ini. Semoga tuhan cepet mengabulkan doa gue.

Kakak TarunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang