Nigai unmei

11 0 0
                                    

Dibalik gedung-gedung yang tinggi, berdiri sebuah rumah yang lumayan besar. Dalam rumah tersebut ada sebuah kamar yang kecil, bersih, dan rapi, serta beberapa buku yang ditata rapi oleh si pengguna kamar. Tapi, buku terbaik adalah buku yang berjudul "Alice In wonderland".

Gadis imut yang diberi nama kora. karena wajahnya cerah berseri bagaikan kemilauan beribu embun yang sayangnya harus ditutupi oleh debu. Kulitnya yang lembut putih bagaikan susu yang harus bekerja keras seorang diri, dilengkapi dengan rambut pirang yang Panjang.

Nasibnya yang tak mendukungnya dan harus bekerja keras melayani ibu tirinya dan 2 adiknya yang selalu kasar dan kejam kepadanya. Namun kora tak pernah membenci keluarganya, sebab hanya merekalah yang dimiliki kora.

Suatu hari ada sebuah undangan makan malam dari seorang pengusaha sukses dan terkenal untuk keluarga tersebut.

"oh ibu.. ada undangan dari seorang pengusaha terkenal... seperti undangan makan malam" teriak milla (adik kedua)

Milda(adik kesatu) menyadari teriakan milla dan langsung menghampirinya.

"undangan makan malam... ah bosan, nggak ada cogan nantinya... mungkin para orang tua saja yang berkumpul... buang-buang waktu saja" merangek bosan milda.

Kora yang sedang menyapu lantai, dan berada tak jauh dari kedua adiknya itu mendengar percakapan mereka.

"undangan makan malam... kebetulan dirumah tak ada makanan dan kita ditawari makanan gratis kan lumayan. Apalagi dirumah seorang pengusaha sukses dan terkenal mungkin akan banyak makanan enak... milla dan milda kalian harus ikut" pikir ibu tiri.

"apa...!!" jawab milda dan milla serentak.

"dasar ibu ini... mencari untung saja, apalagi aku malas nggak ada cogan aku nggak ikut aja"ucap milda.

"cogan-cogan... kau mana tau... pengusaha itu punya seorang putra yang tampannya mengalahkan artis korea, kulitnya lebut, putih, baik, dan yang terpenting dia ahli waris pengusaha terkenal itu"jelas ibutiri sampai membuat milda dan milla mengeluarkan air liaur dan menghayal.

Kora yang melihat dari jauh tertawa kecil

"kau sedang apa kora.. apa pekerjaan mu sudah beres!! Malah ketawa-ketawa... apa kami macam badut... bisa seenaknya kau ketawa.."ucap ibutiri dengan nada tinggi.

"dasar kau menertawai kami kan!!(menghampiri dan menarik rambut kora) rasakan setiap sakitnya... ha-ha-ha..." milda tertawa keras.

Ibutiri hanya tersenyum kecil atas perbuatan milda lalu pergi kekamarnya untuk bersiap-siap, sedangkan milla hanya diam melihat kakaknya.

"milda... sakit, lepaskanlah... kumohon"merintis kecil kora karena kesakitan.

"apa!!! Kau memangilku siapa? Milda?... kau seharusnya memanggilku nona milda!! dasar anak tak berguna!!"menarik rambut kora lebih kencang.

"kak milda lepaskan saja.. kita harus tenang dan berdandan untuk menghadiri undangan makan malam"ucap milla

"kau benar juga milla"melirik ke adik kesayangannya.

Mildapun melepaskan rambut kora, hingga kora terjatuh.

Lalu Milda dan Milla pun bersiap meninggalkan kora yang kesakitan.Korapun bangkit dan pergi kekamarnya sambal meneteskan air matanya.

"kenapa mereka membenciku..? apa salahku? Dan berapa besarkah?"merintis kait dalam hati nyang ngores luka yang tak kan hilang bekasnya.

Lalu kora mendengar teriakan dari ibutirinya dan bergegas menghampirinya.

"kora dengarkan baik-baik, kau akan ku tinggal selama beberapa hari kedepan. Mungkin sangat lama dan karena kau anak yang... pintar bersih-bersih aku tak bias membuatmu repot-repot ikut, kau tinggal saja dirumah kumuhmu dulu dan jaga baik-baik sampai kami kembali"jelas ibutiri.

Kora mengangguk mengerti persis apa yang diucapkan ibutirinya tersebut.


                       

"Karena seluruh ikatan ini,

Sebuah kebetulan semata.

Kita semua terkait dalam satu hal,

Yang dinamakan "TAKDIR"

@Lolisa19^^

Nazo No OtokoWhere stories live. Discover now