Wandārando e no tobira

5 0 0
                                    

*malam hari*

Kora hanya seorang diri didalam rumah yang lumayan besar. Malam ini bukan seperti malam biasanya melainkan malam yang sunyi, sebab seluruh keluarganya sudah pergi untuk memenuhi undangan pesta makan malam dan liburan ke luar negri.

Cuaca diluar sungguh lumayan indah, bintang berhamburan bagaikan melukis kehidupan yang menyenangkan, kora melihat dicendela dan tersenyum.

"ibu ayah... bagaimana kabar kalian di sana? Apakah kalian bahagia?.., ibu.. ibu tau tidak kalau besok adalah hari ulang tahunku, tapi apakah ayah dan ibu masi ingat? Ah pasti kalian masi ingatkan.. ibutiri dan milla serta milda mereka tak ingat sama sekali ibu.. ayah.., andai saja kalian masi hidup pasti tak seperti ini"hati kora semakin sedih, rasa sakit yang menyekit dihatinya membuat sesak dadanya.

Lalu kora teringat akan buku favoritnya yang berjudul "Elice in wonderland" buku yang penuh petualangan yang sangat seru dan menyenangkan.

Dalam episode terakhir berjudul tentang "saat-saat pesta teh terakhir" bercerita bahwa sang elice sudah membuat keadaan di wonderland menjadi baik seperti semua, lalu Elice membuat pesta minum teh Bersama tuan kelinci, hatter beserta semua temannya.

Dalam episode ini adalah adegan yang paling di senangi kora yaitu, ketika Elice duduk menikmati secangkir teh, dan ada hatter yang sedang menyajikan sepotong kue kepada Elice, beserta kelinci licik yang memakai kacamata yang terlihat imut.

Suasana yang hangat bagaikan keluarga inilah yang membuat kora bahagia. Lalu terpikirlah dibenak kora.

"bagaimana kalau besok aku buat pesta minum teh saja? Pasti menyenangkan"dalam hati

Setelah selesai membaca buku favoritnya korapun pergi menutup pintu dan jendela rumahnya. Lalu ia mengambil segelas air putih kekamarnya ,menganti bajudan lekas tidur.

~

~

~

"pertama buat undangan pesta minum teh, lalu menyiapkan hidangan seperti roti dan selai akan jadi menyenangkan. Mugkin aku harus menyiapkan sebuah permainan yang mungkin bisa membuat semua senang."rencana matang kora

Lalu terpikir sesuatu yang membuat kora diam tak se-semangat tadi.

"undangan... berarti mengundang temankan! Sedangkan aku saja tak punya teman... kecuali bibi ami (tetangga sebelah rumah yang misterius tapi sangat baik kepada kora)ah.. undang dia saja"tanpa berpikir Panjang langsung kora menutup pintu rumah dan menuju ke rumah bibi ami.

"tok.. tok.. !!!"mengetuk pintu dengan keras.

"selamat pagi bibi ami... apakah kau ada dirumah? Jawab aku..? kalau begitu aku..(tak sengaja mendorong pintu dan terbukalah pintu rumah bibi ami sebab tak dikunci) eht.. bibi ami pintu rumah mu belum dikunci.. apakah kau dirumah? Aku masuk ya"kora masuk dengan langkah kaki yang pelan.

Mata kora melirik kesana-kesini melihat seisi rumah tersebut, benda antik dimana-mana, hiasan lampu yang sederahana serta ukiran kayu yang membuat suasanya nyaman rumah ini semakin nyata.

"hem rumah ini sangat nyaman, dan baru kali ini aku masuk kerumah ini.. sebab bibi ami selalu melarangku masuk kerumah yang begitu damai ini"puji kora.

Kora berkeliling rumah bibi ami dan sampai akhirnya dia melihat sebuah pintu yang lumayan besar dan aneh. Kora ingin mengetahui apa yang ada dibalik pintu tersebut.

"ah, buka aja ini pintu... mungkin tempat rahasia bibi ami..."ucapnya

Korapun membuka pintu tersebut tetapi pintu itu terkunci rapat

"aisy macam mana ini... kenapa nggak bias dibuka, oh ternyata dikunci"kacau kora.

Tak lama kemudian pintu ruang tama terbuka perlahan-lahan tanda bibi ami telah tiba dirumahnya. Dengan cepat kora menvcari tempat persembunyian agar tak kena marah bibi ami, sebab masuk rumahnya tanpa izin.

"kenapa rasanya ada yang masuk kerumah ya?! Tapi kayaknya tak ada orang.. jangan-jangan maling!!!"risau bibi ami.

"coba aku periksa di sekitar pintu yang aku kunci itu.. mungkin malingnya ada disana"jelas dalam hati bibi ami.

Kora lupa kalau tadi pintu yang hendak ia buka terkunci, tapi ia memaksa pengangan pintu dan akhirnya terbuka.

"wah.. pintu ini terbuka, masuk dan bersembunyi aja nanti kena marah bibi ami"pikir kora sebelum masuk pintu tersebut.

Perlahan-lahan tangan kora masuk kedalam pintu dan hal aneh pun terjadi.

"astaga.., aku seperti menyentuh tangan seseorang.. mungkinkah ada orang didalam sana? Hey maaf aku tak bisa melihatmu sebab silau!!"ucap kora, hingga terdengar oleh bibi ami.

"dasar maling!!"bibi ami mengarahkan sapu, tetapi tak ada seorang pun di depan pintu tersebut dan hal itu membuatnya takut.

"kau siapa... kenapa memegang tangan ku... hei lepaskan!!"tanya kora.

"That is...,

Kehadiranmu seperti sebuah alunan melodi dalam hidupku.Kadang indah dan membuatku merasa tenang, kadang menyedihkan dan membuatku ingin menangis^^"

Lolisa19^^

Nazo No OtokoWhere stories live. Discover now