Prolog

1.2K 178 28
                                    

"John, nyebat gak?"

Johnny yang sedari tadi hanya uring-uringan tidak jelas, kini memandang remaja laki-laki bersurai coklat tua dengan kulit putih mulus bak ubin masjid yang duduk di sebelahnya. Remaja itu menyodorkan Johnny sebatang rokok.

Johnny tersenyum miring, sebelum akhirnya ia menerima pemberian itu. "Tau aja gue lagi stress."

Remaja dengan nametag Jaehyun itu pun lantas tertawa. "Stress karena apa lagi? Dijewer Pak Yunho? Oh atau..." Jaehyun menggantungkan ucapannya sembari memberikan tatapan menggoda kepada Johnny. "Pacar lu hamil?"

Bruk!

Johnny berhasil memberinya sebuah tendangan kuat, yang mengakibatkan anak itu terjatuh dari kursinya. Johnny mendengus sebal, bisa-bisanya dia dikira habis menghamili anak orang.

"Gue enggak bego. Kalo mau nganu ya harus main aman dong," balas Johnny lalu memalingkan wajahnya malas.

Sementara itu, Yuta tengah membuang abu rokoknya ke sembarang arah. Kemudian ia menyenderkan kepalanya pada dinding pembatas di sana. "Enggak usah khawatir. Sejak lahir itu anak emang udah stress kok."

Jaehyun tergelak mendengar sahutan Yuta yang sepertinya bersifat sarkas. Berbeda dengan Taeyong yang hanya memasang wajah datarnya sejak tadi. Johnny hanya membalas perkataan Yuta dengan dengusan, saat ini ia sedang tidak mood untuk adu mulut, apalagi dengan manusia bernama Nakamoto Yuta.

Johnny lalu memandangi rokok pemberian Jaehyun dengan pandangan yang sulit diartikan. Padahal Johnny sangat ingin merokok, namun dari tadi ia malah memainkan batang rokok itu, seperti memutarinya dengan kedua jari tangan.

"Lu kenapa, sih? Enggak kayak biasanya," ujar Jaehyun yang mulai letih dengan sifat aneh Johnny pada hari ini.

Johnny menggeleng, namun pandangannya masih kosong menatap batang rokok itu.

"Kalian pernah enggak sih, mikir kalo semua yang kita lakuin ini tuh salah?" tanya Johnny yang entah pada siapa. Pasalnya ia tetap tidak merubah arah pandangnya.

Taeyong pun terkekeh. "Sejak awal emang udah salah. Lu kira gonta-ganti lobang bakal dapat tiket VIP ke surga?" ketusnya. Remaja yang satu ini masih terus memusatkan fokusnya pada majalah dewasa yang berisikan foto-foto wanita berpakaian minim.

Ya, melihat wanita-wanita sexy memang sudah menjadi hobi bagi Taeyong. Ah, mungkin lebih tepatnya kebutuhan.

"Bukan itu maksud gue."

Jaehyun lantas mengernyitkan dahinya. "Terus?"

Johnny diam, tidak berniat menjawab. Ia malah memejamkan kedua matanya, yang dimana hal itu membuat Jaehyun mendecih.

Baru beberapa menit Johnny memejamkan mata, kini ia sudah kembali membukanya. Johnny beranjak dari kursinya, kemudian berdiri dan mengambil tas ransel miliknya.

"Gue mau pulang."

Setelah mengatakan itu, Johnny benar-benar meninggalkan ketiga temannya yang masih diam di tempat. Mereka bertiga memandang Johnny dalam, lantaran bingung dengan sifat anak itu.

"Dia kenapa sih?" tanya Jaehyun yang sepertinya hanya menjadi angin bagi Taeyong dan Yuta.

• ••´º´•» 𝒻𝒶𝓁𝓈𝒾𝓉𝓎 «•´º´•• •

Cklek!

Pintu rumah terbuka. Sesaat, Johnny sempat memandangi isi dalam dari rumahnya. Sepi. Layaknya rumah 'tak berpenghuni.

FalsityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang