- 👐👐
Dia,orang sering kudengar disetiap pembicaraan temanku. Awalnya sempat kutepiskan rasa penasaranku mengenainya. Namun, perlahan waktu menjawab semuanya. Dan hari itu, aku tak sengaja berjumpa dengannya, di sebuah rumah makan kawasan jogjakarta. Saat aku menghadiri pesta perpisahan di masa putih abu-abu.
Dia tampak gagah dan tampan dengan kaos putih berlengan panjang berpadu dengan celana jeans yang membungkus badannya. Sial, aku terpana. Dia sempat melirikku dan akupun tak sengaja membalas lirikannya, dan setelah itu dia tersenyum kepadaku. Sepertinya aku mengenali senyumannya. Tiba-tiba aku teringat dengan seseorang yang sama persis dengan lelaki itu. Sejak dia lulus dari masa putih biru, aku tak sempat melihatnya dan menyakan kabarnya. Dan sekarang, aku bertemu dengan seseorang yang sama persis dengan dirinya. Senyumannya yang menggabarkannya. Tapi, apakah itu benar-benar dirinya? Jika iya, mengapa dia tak menyapaku?. Atau mungkin, dia memang tak ingin membalas perasaanku, dengan cara pura-pura tak mengenaliku. Oh tuhan, aku sudah SMA bahkan, mau lulus dan tak pengharap balasan dari pria di masa laluku itu.Temanku menyenggol pundakku dan membuatku tersadar dari apa yang telah aku lihat sedari tadi. Dia bertanya padaku, “kenapa dari tadi ngelamun?” dan hanya aku jawab dengan senyuman.
Baru prolog ges, santai.🤗 (apakah ini prolog? Hehe nggak tau juga) prolognya kurang panjang ya? Ya maaf hehe. ☺
Lama nggak nulis di wattpad jadi rindu.ea. 😁
[ jangan lupa vote komen dan share ya! Terimakasih ❣]
[ hargai author! :’😈]
KAMU SEDANG MEMBACA
accidentally
Teen Fiction[SLOW UPDATE] "Aku sudah berjanji akan menutup semua pintu hati sampai, benar-benar ada yang mengetuk lalu, ikhlas menempati dan tidak akan meninggalkan atau menaruhkan rasa sepihak saja." michelle "buat apa lo masih menetapkan hati pada dia yang be...