SWEET LIFE

16 3 0
                                    

[04.10.17]
"Will you marry me, Hwang Eun-bi?" Aku bertanya sambil memegang erat tangan eunbi yang sebentar lagi akan menjadi istriku. Aku harap epilepsi bersahabat denganku hari ini.

"Yes, I will"

Akhirnya aku mencium eunbi dan kami pun telah sah menjadi suami istri. diumurku yang ke 30 ini aku sudah memiliki istri

Terimakasih epilepsi. Untuk tidak menyerangku hari ini













[18.07.19]
"Jeonghan! Sayang! Jangan tidur terus! Cepetan bangun!" Aku mendengar suara istriku yang mungkin berasal dari dapur

"Hmm, masih ngantuk sayang , 5 mnt lagi ya" aku kembali menutup mataku. Tidak lama kemudian

CUP!

"Hmm tumben suamimu ini dicium" aku mengusap pipiku yang baru saja dicium eunbi. Semoga pipiku tidak menjadi kepiting rebus

"Makanya banguuun~"eunbi memohon disertai aegyonya yang membuatku tumbang

"Iyaiyaa" aku menyerah dan akhirnya aku bangun dan berjalan lesu menuju ruang makan

Aku melihat jam dan sekarang jam 12 siang. Untungnya hari ini hari minggu hehe.

"Tumben jam segini baru ngebangunin?" Biasanya eunbi paling telat membangunkanku jam 8

"Nih" dia menyodorkan testpack yang hasilnya positif.

"WANJIR?!"

"Ngagetin ih!" Keluh eunbi mencubit pipiku

"Awi?!" (Asli?!) Aku rasanya tidak percaya. Aku berbicara dengan pipiku yang masih dicubit eunbi

"Masa boongan sih!" Eunbi melepaskan cubitannya dari pipiku

"WAHAA! AKU AKAN JADI AYAAH!" Aku memeluk eunbi dengan erat sampai sampai dia terangkat

"Iya iya udah lepasin aku ayah sayang" eunbi membalas pelukanku dan menepuk nepuk punggungku

Akupun akhirnya duduk sambil memakan sup rumput laut yang dibuatkan oleh istriku yang sebentar lagi akan menjadi ibu.

"Terus terus rencananya sekarang kita ke dokter kandungan ya!" Aku berbicara sambil mengunyah sup rumput laut yang berakhir dengan meja yang basah akibat sup yang aku kunyah

"Iih jorok! Iya kayaknya gitu kali ya. Meski testpack ini akurat harus tetep dicek juga. Yakan yah?" Seketika eunbi memanggilku dengan sebutan ayah

"Hehe, sup nya enak" aku kembali memakan sup buatan eunbi

"Yaya udah buruan makan, terus mandi mau ke dokter kan?" Tanya eunbi memastikan

Aku hanya mengangguk. Dan bahkan senyum semyum sendiri. Aku sangat ingin memilik anak kembar yang tidak seiras

"Lucu ya kalo punya anak kembar gak seiras :3" Aku hanya nyeletuk. Padahal aku lupa kalau eunbi enggak mau anak kembar. Dia cuma mau punya satu anak

"Boleh juga tuh biar gak sepi" balas eunbi

"Eh? Bener bener! Nanti namanya jeongbi sama jeongeun!" Aku bahkan sudah memikirkan nama

"Nama apaan dah tu. Udah cepetan makannya" eunbi kembali memakan supnya

4 bulan kemudian eunbi sudah melakukan USG. Dan hasilnya







"Hah asli?! LAKI-LAKI?" Sebenarnya aku tidak begitu terkejut. Hanya saja rumah kita bisa pecah kalau begini ceritanya. Rasanya epilepsi  akan menyerangku lagi.

"Seneng kaan waa rasanya pengen cepet cepet" tentunya eunbi senang karena dia ingin memiliki bayi laki-laki. Tapi satu yang aku harapkan. Semoga epilepsi ini tidak menurun pada anakku

Malam ini aku tidur sekitar jam jam 1an karena eunbi merengek pengen tteokppoki emak sowon. Untungnya mak sowon dekat denganku jadi tidak terlalu sulit untuk memesannya tengah malam.

"Eokboi na enya!"
Translate: tteokppoki nya enak!

"Yaya udah cepet makan kasian jeongbi" jeongbi itu nama anakku nanti. Gabungan dari jeonghan dan eunbi.

Kalo kalian tanya apakah aku menyayangi eunbi.

YA SAYANGLAH BANGKE! GUE GAK AKAN MAU NIKAH SAMA DIA KALO GUE GAK SAYANG!

Aku akan  berusaha sekuat tenaga untuk melindungi eunbi. Dulu setiap aku kena masalah di sekolah dia selalu menolongku. Sekarang biar aku yang menolongnya.

"Awis! Mawu agih!"
Translate: abis! Mau lagi!

"Nih... gembul juga istriku, kalo mau ngomong telan dulu"

"Hm" dia cuma makan dan gak peduli apa yang baru saja aku katakan.

"Gemes banget" aku mengelus rambutnya yang sudah beruban, ya uban, uban di usia dini.

"Abis!" Kali ini dia ngomong dengan makanan yang sudah ditelan

"Mau lagi?"

"Hehe"

"Nih, banyak amat makannya 3 porsi"

"Kan biar anak kita gembul! Kan luchu!"

"Hehe iya buruan ayah udah ngantuk"

"Peyuk" ini pertama kalinya dia yang minta peluk duluan. Biasanya aku yang memeluknya dengan tiba tiba

"Dasar manja" akhirnya akupun memeluknya.

"Udah sana tidur" aku menyuruhnya tidur setelah dia menghabiskan tteokppoki

"Emang ayah mau ngapain?"

"Mau ngeberesin piringmu bundaa" aku mencubit pipinya gemas

"Epas" eunbi sepertinya kesakitan, akupun melepaskan cubitanku

"Yaya udah sana tidur" aku menyuruhnya tidur untuk yang kedua kali

"Udah biar aku yang bersihin kamu tidur aja" dia menyuruhku tidur dan akhirnya akupun pergi kekamar tidur untuk mengistirahatkan otakku

RUN TO YOU [YOON JEONGHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang