[19.10.18]
"Pagi sayang" aku berjalan lemas keluar dari kamar sambil menggaruk mataku
"Sayaang! Eunbi!" Aku memanggilnya agak keras. Aku akhirnya duduk di meja makan dan mencicipi sup kue beras yang sudah dingin.
"Sayang!" Aku mulai tak sabar untuk makan. Sekalipun hari ini aku meremote kerjaku dirumah aku ingin cepat cepat menyelesaikannya. Kemana dia?
"Hwang Eunbi!" Aku mencarinya kekamar, Ke ruang tv, ke dapur, ke kamar mandi, bahkan dalam lemari pun tidak ada. Aku bahkan mencoba menelponnya tapi handphonenya ditinggal didalam kulkas. Kenapa Eunbi menyimpan poselnya di kulkas? Ada yang tidak beres.
"Ah tunggu saja" aku duduk kembali dan mencoba berpikir positif. Akupun akhirnya memakan sup kue beras
Waktu menunjukan pukul 09.00 malam tapi eunbi masih tak kunjung datang. Ada yang tidak beres. Aku pergi mengambil jaketku dan pergi ke lobby.
"Pak permisi, apa anda melihat orang ini?" Aku bertanya pada satpam yang sedang mondar mandir tidak jelas sambil menunjukan foto eunbi yang sedang tersenyum manis
"Tidak pak, apa bapak kehilangan dia?" Tanya satpam tersebut
"Dia istri saya pak. Sedang hamil 4 bulan. Namanya hwang eunbi, dia menghilang sejak pagi tadi" aku mulai panik dan kebingungan
"Kalau begitu lapor ke polisi aja pak" pak satpam memberikan ide
"Ok makasih sarannya ya pak!" Aku berterimakasih pada pak satpam dan langsung menuju parkiran
KLIK!
Aku membuka mobilku dan
Masuk kedalam."Eunbi kamu dimana" aku menginjak gasku dan pergi ke kantor polisi
Sesampainya di kantor polisi ada seorang polisi dengan wajah yang cukup menyeramkan bertanya padaku
"Ada yang bisa kami bantu?"
"Istri saya menghilang sejak tadi pagi, ini fotonya" aku menunjukkan foto yang sama pada pak polisi
"Ada hal hal aneh yang bapak temukan di rumah bapak?"
"Saya menemukan ponselnya didalam kulkas"
"Ada hal lain?"
"Kurasa hanya itu pak yang saya temukan"
"Boleh kami memeriksa rumah bapak?"
"Mari!" Aku beranjak dari kursiku dan langsung menuju kerumah
Sesampainya dirumah, polisi menggeledah rumahku dan menemukan sebuah surat. Dengan tulisan yang cukup membingungkan
Pergi ke cafe dan minum sejumlah timah ditemani biskuit emas. Aku pergi mengambil 25 kg buah salak.
"Apa bapak melihat surat ini?" Tanya seorang polisi bermata sipit
"Saya ti.."
"Ti apa pak?"
Aku hendak mengatakan tidak namun mulutku bergetar. Kepalaku terasa sangat berat. Penglihatanku kabur seolah-olah aku sedang menahan air mata. Aku terjatuh kelantai dan badanku mulai kejang kejang seperti cumi cumi yang dikeluarkan dari air.
"BAPAK! APA BAPAK BAIK BAIK SAJA?!" Tanya polisi tersebut dengan panik. Bagaimana bisa dalam keadaan seperti ini aku baik baik saja?!
Mulutku mulai berbusa. Dan seketika aku ingat, hari ini aku sama sekali tidak meminum obat epilepsiku. Persetan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN TO YOU [YOON JEONGHAN]
Fanfiction"Sesedih apapun kehidupan ini. Kau tetaplah lebih berharga dari sebuah lukisan yang memiliki harga jual tinggi" . aku akan mencarimu . tidak peduli jika aku tersesat dalam kegelapan . Tidak peduli jika aku terserang kejang-kejang ditengah perjalanan...