3

4.5K 82 35
                                    

"Mereka itu selalu saja mengganggu ku.padahal apalah salah ku,aku tak pernah mengganggu hidup mereka sedikitpun"jawab Wilda dengan nada sedikit sedih.

Ilham tak tega melihat Wilda menangis,akhirnya menyentuh lembut pucuk kepala Wanita cantik di depannya sambil tersenyum lebar."sudahlah.kadang kau pasti merasa pernah mendapat keadilan,padahal kau selalu mendapatkan sebuah keadilan yang mutlak.namun kau belum merasakannya"

"Sungguh? Apa masih ada hal seperti itu di dunia ini?.klo memang ada kenapa aku selalu merasa di bully?di hina?di sakiti?di kucili?"tanya Wilda panjang lebar pada Ilham sambil memasang wajah kesalnya.

"Hem... sungguh kau merasa seperti itu?.hey Wilda dengarkan aku,tak selamanya apa yang kau rasakan sama seperti apa yang kini terjadi pada mu.dan tak selamanya yang kau lihat itu baik,pas juga ada buruknya."ucap Ilham sambil mengedipkan sebelah bola matanya.

Wilda tersenyum mendengarkan kata-kata yang Ilham katakan,sejenak ia termenung memikirkan kata-kata itu lalu menatap Ilham sambil tersenyum."makasih CEO Ilham"

"Oya,berhentilah memanggilku dengan sebutan 'CEO'.umurmu berapa?"ucapnya setengah geli.

"15 tahun"jawab Wilda tenang tapi dalam hatinya sangat malu.

Sejenak Ilham tertawa,mendengar pengakuan polos Wilda."Hehe... kakak panggil adek aj gak apa kan?.adek juga bisa panggil aku kakak,,tapi klo mau"

"Hem... itu kan gak sop..."ucap Wilda di potong oleh Ilham.

"Sopan kok,dari pada 'CEO'.Enakan 'kakak-adek'".jelas Ilham sambil membelai lembut pucuk kepala Wilda.

"Oh... o-okey"Wilda mengedipkan matanya bertanda setuju.

"Em... kak...,adek mau pulang aja deh... gak enak di R.S"ucap Wilda setengah memelas.

"Pulang?,tapi kan adek belom sehat benner.di sini aja dulu ya... nginep.Ntar kakak telponin mamanya ya...?"bujukan maut Ilham seolah tak sadar keluar dari bibirnya.

Wilda yang mendengar hanya bisa berdiam dan mengangguk setuju dengan kata-kata Ilham."tapi!...tapi, adek gak mau sendirian kak.Ntar bilang mama suruh ke sini ya kak...plis"

"Udah jangan takut,kakak temenin yah... kompleks mawar itu jauh loh dek,kan kasihan mamanya adek jauh-jauh ke sini.udah... sama kakak aja,ya?"ucap Ilham sambil tersenyum manis agar Wilda menyetujuinya.

"Em... yaudah deh,tapi... awas macam-macam loh..."amcam Wilda dengan nada bicara tinggi dan jari yang menunjuk ke arah Ilham.

"Hem... pikiran adek udah nyampek mana?kakak cuma jagain adek doang-an kok.janji ni"ilham menunjukkan jari kelingking yang sengaja ia perlihatkan pada Wilda berisyarat supaya Wilda melingkarkan jari kelingkingnya pada jari kelingking miliknya.

"Yaudah.janji yah..."ucap Wilda setengah ancam.sambil melingkarkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Ilham.

"Iya... dek"senyum keduanya merekah,saling pandang satu sama lain.dan tanpa mereka sadari ada suster di luar ruangan yang sedang melihat mereka berdua,sambil ikut tersenyum lalu meninggalkan ruangan itu.

****************************

"Adek tidur.."pintah Ilham.

Malam pukul 21:35.Wilda tak.kunjung memejam kan mata.Ilham sudah tertidur pulas namun terbangun mendengar suara risih Wilda yang belum juga terlelap.

"Gak bisa tidur kak..."lirihnya sambil mengucek kedua bola matanya yang nampak sudah ngantuk berat.

"Tapi mata adek udah kayak ngantuk banget tuh.kenapa gak tidur dek?"tanya Ilham lembut dan berpindah ke tempat duduk di samping ranjang Wilda.

"Gak bisa tidur kak"ucap Wilda polos.

Ilham mencoba naik ke ranjang tempat Wilda berbaring.dan saat sudah sampai di atas,Ilham langsung berbaring di samping Wilda lalu bertatapan muka dengannya.
"Angkat kepalanya dek.kakak temenin tidur ya..."

Wilda mengangkat kepalanya perlahan dan saat di turunkan tangan Ilham yg menjadi bantalnya."kak awasin tangannya."pintah Wilda.

"Gausah dek.udah adek tidur... cepet..."ucap Ilham sambil memeluk tubuh mungil Wilda dan mendekatkan kepala Wilda pada dada bidangnya.

"Adek tidur... kakak disini kok... jadi jangan takut yah"sekejap mata Wilda langsung susah untuk di ajak kerja sama untuk sama-sama tetap terbuka,namun perlahan matanya mulai menutup dan memejam.

Ilham yang melihat Wilda sudah tertidur pun langsung bahagia."akhirnya tidur juga"ucap Ilham berbisik lembut.

'Ternyata klo di pandang dari dekat,adek cantik juga yah.pipinya tembem,matanya gede,bibirnya mungil,hehe... kayak barbie'umpat Ilham dalam hati sambil tersenyum bahagia.

Detik berikutnya Ilham pun memejamkan mata perlaha ia menarik tubuh mungil Wilda agar lebih dekat dengan tubuhnya hingga menempel bak perangko dan lem.lalu ia berbisik lembut di telinga Wilda."selamat tidur cantik".

Malam itu keduanya sama-sama terlelap dalam tidur nyenyaknya karna adanya satu sama lain di samping masing-masing.

Maaf telat update
Maklum paket udah mau habis jadi di percepat updatenya.
Penasaran sama kelanjutannya?
Tungguin thor punya paket lagi ntar ya...

Salam manis author

WILDAYANTI ^_^

CEO MUDA DAN JODOH TERBAIKNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang