Malu!!!!

317 57 2
                                    

Happy Reading!

🍁

Pagi itu (Namakamu) dan Bella berangkat bersama. Menyusuri koridor dengan saling menjaili satu sama lain.

"Bel?"

Bella berdehem, masih kesal dengan sahabatnya itu. Dari tadi (Namakamu) terus-terusan menggodanya perihal Rendi, Pria incarannya sejak masuk SMP dan sekarang mereka udah kelas 3 SMA. Udh 5 tahun woii!

"Oh, mau ambek-ambekan nih?

(Namakamu) mengangguk pelan, lalu berbisik menggoda di telinga Bella, "Kalo gitu..." Ujarnya menggantung, "... Gue bilangin ke Rendi, kalo lo suka dia dan jadi secret admirer dia udah sejak awal masuk SMP sampe sekarang kelas 3 SMA, 5 tahun, Bel. Ck!"

Bella tertegun, baru saja ia hendak menjawab, ia sudah melihat (Namakamu) berlari menuju kelas Rendi, segera saja Bella mengejar di belakangnya.

"(NAMAKAMU)! JANGAN GITU DONG!" Teriak Bella.

(Namakamu) tertawa, memutar tubuhnya menghadap Bella dengan senyum miring terkesan menantang. Bella mengerucut, mempercepat kayuhan kakinya. (Namakamu) semakin tertawa keras lalu membalik badan kembali menghadap ke depan, matanya membulat..

Bruk

"Aduhh! Pantat seksi gue!" Ringisnya.

Ia menatap tajam Pria yang berdiri santai menatapnya dengan alis terangkat, "Gapunya mata?" Ujar Pria itu tanpa ekspresi.

(Namakamu) mendengus, "Bantuin woi, Jangan banyak tanya! Sakit ini." Ketus (Namakamu).

"Bodoamat! Lo yang nabrak gue!"

Pria itu berlalu setelah berkata ketus, membuat (Namakamu) mengumpatnya dalam diam.

"Shit! Cowo ga punya hati! Yang beku gitu dijadiin most wanted? Udah pada buta kali ya!"

(Namakamu) berdiri dengan wajah kesalnya, "Hahahaha!" Tawa Bella terdengar membuat telinga (Namakamu) panas.

"Temen lagi susah bukannya dibantuin malah diketawain. Cukup tau aja gue mah!" Ujar (Namakamu) mendramatis.

"Haha, lebay lo! Lagian ini tuh karma buat lo yang ngejailin gue terus dari tadi. Jatoh kan lo! Malu dah tuh sama Iqbaal. Hahaha!" Ujar Bella masih dengan tawanya.

(Namakamu) mengerling sinis, "Bodo! Gue ngambek!"

Bella langsung berhenti tertawa, mengejar (Namakamu) yang sedang dalam mode marah padanya.

"Gegara si Iqbaal ini, sakit banget pantat gue! Kalo gue ga semok lagi gimana dong? Hiks."

(Namakamu) lebay!!

"(Namakamu), jangan marah dong. Kan harusnya gue yang marah karna lo jailin, kenapa jadi lo yang marah? Lagian, lo tuh keselnya sama Iqbaal, jangan dilampiasin ke gue dong!" Gerutu Bella.

Brak

Pintu kelas (Namakamu) banting dengan kuat, membuat semua orang mendelik padanya karna kaget.

"Heh, pantat ayam! Lo bikin orang kaget, setan! Untung aja ga jantungan!"

"Bacot!" Ujar (Namakamu) dingin, tajam, dengan penuh penekanan.

"Udah dong, (Nam)!"

"Diem, diem, diem!"

"Lo emosian banget sih, kesel sama siapa yang disemprot siapa. Dasar bangke!"

"Diem!"

"(Namakamu)?"

Hening

"(Namakamu)?"

Masih hening

"Woi, (Namakamu)!!!!"

"APAAN SIH?" Bentak (Namakamu) kesal.

"GUE CUMA MAU NGASIH TAU! LO PMS? ITU ROK LO BASAH!"

(Namakamu) memerah, menahan malu.

Gue benci Iqbaal!!!!

Bersambung!

CUTE BANGET INI TOLONG!!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang