Yuri turun dari motornya secepat yang dia bisa. Menghindar dari Yena yang keliatannya mau ngomong sama Yuri.
"Yuri!"
Yena nyusul masuk kerumah Yuri. Dan berpapasan sama kakaknya Yuri. Yoojung. Yoojung kicep gitu waktu liat adeknya lari ke kamar trus ngga lama disusul Yena dibelakang.
"Kenapa dia?" tanya Yoojung,
"Ngambek sama gua kayaknya, kak"
Yoojung ngerutin alisnya, "Kok bisa?"
"Gua maksa dia buat gua anter pulang" kata Yena, Yoojung gelengin kepalanya.
"Sana minta maaf" kata Yoojung, Yena ngangguk trus naik ke lantai dua dimana kamar Yuri berada.
"Yuri, buka pintunya. Gua minta maaf" Yena ngetuk pintu Yuri berkali-kali.
"Yuri?"
"Jo, buka Jo"
"Gua minta maaf"
"Jo Yuri"
Panggilan panggilan Yena ngga ada satupun yang dijawab. Semarah itu kah?
"Lo mending tampar gua aja, Yuri. Jangan diemin kaya gini" kata Yena lemah.
Ngga lama, pintu kamar Yuri kebuka dan memperlihatkan gadis didepan Yena itu dengan hidung merah.
PLAK
Yena beneran ditampar Yuri. Yena nya kaget, ngerasain ngilu disekitar rahangnya.
Tapi ngga lama, perempuan yang tadi nampar Yena sekarang udah nangis dipelukan Yena. Seketika rasa sakit Yena ilang gitu aja, denger suara nangis Yuri yang jauh lebih sakit.
"Gue benci sama lo, Yen. Sumpah gue benci" Yuri pukul bahu Yena sekuat yang dia bisa.
Yena cuma diem ngebiarin perempuan itu ngutarain perasaannya. Sampe Yuri udah ngga gerak lagi, Yena cium rambut Yuri.
"Gua sayang sama lo, Yuri"

YOU ARE READING
deep heart, yenyul
Fanfiction➳ jauh dilubuk hati gue, gue benci dan cinta sama lo diwaktu yang bersamaan. ©tiegurl, 2019