"Ngga, Kyu. Gue sama Yena ngga pacaran" jawab Yuri.
Hari ini, Yuri lagi di cafe deket kampus sama Minkyu. Salah satu temen kelas Yuri. Minkyu sengaja ngajak Yuri karena dia beneran pengen tau soal hubungan Yena dan Yuri. Soalnya, Minkyu suka sama Yuri.
"Tapi semua orang yang ngeliat lo sama Yena, pasti beranggapan lo pacar nya Yena" kata Minkyu, Yuri ngangguk lemah
"Tapi pada kenyataannya, gue cuma temenan sama Yena"
Trus dua duanya diem. Minkyu natap Yuri yang ngaduk ngaduk boba nya,
"Lo suka sama Yena?" tanya Minkyu,
Yuri mendongak, "Gue sayang sama Yena, Kyu. Bertahun-tahun gue hidup dengan campur tangan Yena. Bikin gue ketergantungan sama Yena" jawab Yuri lemah,
"Tapi Yena over protektif sama lo? Lo ngga terganggu?"
"Jelas gue terganggu. Tapi over nya dia bikin gue ngerasa gak suka dan nyaman diwaktu yang bersamaan. Gue paham dia amat sangat khawatir sama gue, dia sayang sama gue, makanya dia over kaya gitu." jelas Yuri, Minkyu senyum.
Minkyu ngelus rambut Yuri. Ngasih senyuman ke cewek itu,
"Yena itu sayang sama lo, Yuri. Yena ngga butuh status buat sayang sama lo. Yang gua tangkep, selama kalian berkomitmen aja itu udah cukup buat Yena. Lo sayang Yena, Yena sayang lo, itu udah cukup" terang Minkyu,
Yuri semakin nundukin kepalanya, hidungnya udah mampet sama ingus.
"Udah jangan nangis lagi, gua ada buat lo kalo lo butuh." finish Minkyu, Yuri senyum tulus ke Minkyu,
"Thanks, Kyu. Gue balik ya" pamit Yuri,
"Gua anter?" tawar Minkyu,
"Ngga usah, gue bawa motor" tolak Yuri halus, Minkyu ngangguk dan mata nya cuma ngeliat Yuri yang perlahan hilang dari pandangan.
—keut.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.