"Hanbin kemana?"
Donghyuk menolehkan kepalanya ketika ia mendengar suara Jinan yang kini tengah berdiri di belakangnya sembari membawa sebuah botol minuman isotonik dingin.
"Gak tau, pas kegiatan baru mau mulai dia cabut gitu aja"
"Lo gak ngelarang atau marahin dia?"
"Pengennya, tapi gue liat dia kayak lagi ada masalah, jadi gue biarin aja, toh Hanbin gak pernah kayak gini sebelumnya. Mungkin cuma butuh waktu sendiri" jawab Donghyuk.
"Hhh, dasar Kim pabbo, gue susul dia dulu"
Donghyuk hanya menganggukan kepalanya mengiyakan, dan Jinan pun berlalu dari aula untuk mencari Hanbin yang menghilang entah kemana.
Langkah Jinan membawanya menuju studio musik di sekolah, dan benar saja Hanbin ada di ruangan itu tengah menidurkan dirinya di sebuah sofa panjang dan pemuda Kim itu menutupi wajahnya dengan sebuah handuk kecil.
"Oh jadi kerjaan wakil ketua osis tuh enak banget ya cuma tidur-tiduran disini" sindir Jinan yang kini berdiri di depan Hanbin sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Hanbin yang tidak tidur itupun menjauhkan handuk dari wajahnya lalu menengok ke arah Jinan dengan wajah datar, khas seorang Kim Hanbin sekali jika tengah kesal.
"Kepala gue pusing" ucap Hanbin asal.
"Kenapa gak di UKS aja? Kenapa harus di studio musik?"
"Pengen aja"
"Kim Hanbin! Cepetan balik ke aula, lo gak kasian sama Donghyuk kerja sendirian?" Omel Jinan.
"Dan lo juga gak kasian sama hati gue tiap saat harus ngeliat kemesraan lo sama Chanu?"
Serentet makian untuk Hanbin yang akan ia lontarkan sirna begitu saja ketika mendengar ucapan yang keluar dari belah bibir pemuda Kim di hadapannya.
"Kita udah sepakat gak akan pernah bahas hal ini" ucap Jinan dengan nada kesal yang tertahan, kentara sekali jika ia tengah menahan emosinya.
"Fine, lo bebas"
Hanbin melemparkan handuknya ke atas sofa lalu berlalu tanpa kata meninggalkan Jinan yang masih terpaku di studio. Jinan mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh, ia harus bisa menahan emosinya atau semua akan semakin rumit.
"Lo gak tau Bin, lo gak tau.."
Jinan melangkah dengan lunglai, Hanbin telah menghilang entah kemana, pemuda Kim itu pasti tengah tersulut emosi saat ini, ada baiknya Jinan membiarkannya sendiri dan menenangkan diri terlebih dahulu, jika keduanya bertemu Jinan yakin hanya akan ada teriakan dan makian yang mereka keluarkan, tidak ada jalan tengah.
Namun di tengah perjalanannya menuju aula, sebuah tangan yang sangat di kenalinya merangkul pundak Jinan dengan santai. Membuat Jinan mendongakan kepalanya dan benar saja, sosok June sudah tersenyum cerah ke arahnya.
"Abis darimana sih Nan? Lesu gitu"
"Abis nyari Hanbin, tapi gak ada di studio musik, gak tau deh anaknya kemana. Kasian Donghyuk jaga sendiri" jawab Jinan.
"Yaudah nanti gue bantuin cari deh, ke kantin yuk, anak-anak udah pada nunggu disana"
Jinan hanya menganggukan kepalanya dan berjalan beriringan dengan June dengan tangan pemuda Koo itu yang tetap bertengger manis di pundaknya. Sejujurnya Jinan sedikit risih dengan skin ship yang kerap kali June tunjukan padanya, namun sebisa mungkin ia bersikap biasa saja karena tidak ingin menimbulkan kecurigaann apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/192381701-288-k787705.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend • iKON
FanficIt's a fan-fiction of iKON B x B area With a surprised pairing ♥️