بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216).Lega rasanya setelah melihat namaku sendiri tertera dalam selembar kertas putih dengan keterangan 'LULUS', meski dengan nilai akhir yang tak sebanding dengan usahaku selama ini.
Mengikuti les privat bersama sahabat terdekat dan seorang guru yang hebat selama kurang lebih tiga bulan kupikir cukup membuat nilainya diatas rata-rata, ternyata semua hanya mimpi. Mimpi akan selalu lebih indah dari kenyataan.
Aku lulus dengan nilai rata-rata hanya 6,5 saja, bahkan jauh sekali dengan ekspektasi yang aku bangun sendiri. Tapi anehnya, nilai sahabat ku yang selama ini les bersama pun tak lebih baik daripada nilai ku. Ternyata kami kurang berhasil.
"Ciee, nilainya peringkat dua loh dikelas, kita aja kalah" nada ejeknya sampai mengagetkanku.
"Aku bersyukur, ka. Tapi masih jauh banget nih dari harapan. Mau kerja apaan kalau nilai cuma segini" jawabku dengan nada kecewa.
Ya, aku sedang berada di sekolahku, ramai sekali tak seperti biasanya. Aku mengerti, hari ini pengumuman kelulusan dan bisa jadi hari perpisahan sekaligus. Sedih rasanya, berpisah dengan Eka yang paling sering ngambek gak jelas, Dinda yang paling penyayang, Nurul yang paling lemah lembut, dan Kiki yang paling pemberani.
Mereka semua sahabatku sejak pertama kali masuk di Sekolah Menengah Kejuruan ini. Kami bersama-sama bermain angka sampai pusing, tapi seru juga bermain dengan nominal uang gaib ini.
Aku mengambil jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Kotabumi karena paksaan kakakku, bukan kemauanku sendiri. Tapi setelah dilewati, tumbuh juga kecintaan terhadap dunia keuangan ini meski tidak bisa mendarah daging.
•••
*Beberapa hari sebelumnya*"Kiki jadi kerja aja? Yakin gak mau kuliah?" Tanyaku pada saat Kiki sedang tiduran di kosan ku.
"Enggak, kata mbak Rina suruh kerja aja di Handayani" Jawabnya dengan nada cueknya. Kiki yang bernama asli Riski Rahmawati ini punya kepribadian yang aneh menurutku, dia bisa kapan saja sangat perhatian dan manja, tapi terkadang bisa sebaliknya. Lucu ya.
Sesaat kami diam sebelum ia bertanya. "Kamu sendiri mau kemana? Katanya pengen kuliah, katanya pengen kerja, mau gimana sih? Nikah aja biar dinafkahin." Ringan sekali lidahnya berkata.
"Hahaha, kamu bingung kan? Gimana aku coba. Aku punya banyak mimpi, tapi orangtuaku gak bisa bikin nyata, yang jelas aku pengen kuliah sih. Tapi gak tau deh terserah orangtuaku aja" aku menjawab dengan senyum yang sedikit menahan tangis.
Dalam hati aku tetap ingin melanjutkan studi, ingin ke Semarang, atau kota lain di pulau Jawa. Tapi rasanya berat sekali beban yang akan ditanggung orangtuaku, meski aku lah bungsu dan ketiga kakakku telah berumah tangga, jadi hanya aku yang hidupnya masih ditanggung orangtuaku. Tapi tetap saja, biaya pendidikan di pulau Jawa tentu lebih besar dibandingkan jika aku kuliah di sini saja.
####
TBC"Aku menulis hanya untuk membangun rumah kenangan dalam bentuk tulisan, karena suatu hari nanti aku akan menua dan mulai pelupa. Sehingga dengan ini, aku bisa mengenang, bahwa dalam hidup aku pernah melewati banyak titik-titik itu. Untuk kemudian aku syukuri sambil tersenyum" :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
SpiritualAuni, seorang gadis berusia 18 tahun yang selalu mendiktekan apa-apa yang diinginkannya. Berjalan melewati banyak puncak yang rendah dan tinggi hingga bertransformasi menjadi seorang gadis yang tak mengenal kata "tidak" dalam hidupnya, bersedia men...