[prolog] New School!

1K 100 19
                                    

Not Perfect by Anggara Dobby
Remake by minfann #meanplann.id
Genre : Romance. Action. Friendshipp.
Main Cast : Phiravich & Rathavit
Support Cast : LBC's member
Rating : M—For bullying scene and sex! T—for teenage life.

.

Disclaimer : ©Story's by Anggara Dobby.

[WARN!] that's Yaoi! BoyxBoy! Dirty joke and Dirty talk everywhere. Gangster! Bullying! HardScene! Yang tidak suka adegan bullying, bisa tinggalkan area ini.

..

Enjoy this time!

.

..

.

..

..

"Errrr paman gin.. kau yakin ini jalan menuju sekolah baru kami?" tanya seorang pemuda berambut coklat almond manis di kursi belakang mobilnya. Mata puppy nya menyusuri setiap jalan yang sedang mereka tempuh lewat jendela mobil yang Ia buka.

Semilir angin membelai surai coklatnya membuat beberapa helai poni rambut menutupi mata lelaki cantik ini.

Plan selalu terlihat sangat indah dengan pancaran matahari menerpa wajahnya.

Paman gin mengangguk, "Benar ini jalan menuju sekolah baru kalian, tuan muda."

Plan—pemuda yang bertanya tadi—memekik kecil merasakan jalan yang sedang mereka lewati bertambah buruk menyebabkan tubuhnya sedikit bergoyang-goyang bahkan tak sengaja menubruk sepupunya yang duduk disampingnya.

"O-oh! Maafkan aku gunnie.. jalanan ini buruk sekali."

Pemuda bermata sipit lucu disampingnya itu hanya mengangguk maklum. "Tidak apa phi plan." ucapnya dan kembali melakukan hal yang sama pada Plan, melihat-lihat kesekitar dari jendela mobil.

Plan kembali berdecak melihat tembok-tembok disekitar jalanan menuju sekolah barunya yang penuh dengan coretan-coretan keluh kesah anak nakal maupun kata-kata kasar dan graffiti yang ditulis besar-besar,

yang menarik perhatiannya adalah graffiti bertuliskan kata TEMPT yang seperti memblokade hampir separuh lebar dinding dengan warna hitam-merah, seolah-olah graffiti itu adalah inti dari coretan lainnya.

Apa benar ini jalan menuju sekolah baruku yang Paman Napat bilang sangat bagus dan menjadi idaman anak-anak lain? –pikir Plan heran. Pasalnya, jalan ini sangat buruk dan sepi, hanya ada beberapa kedai kecil disekitarnya.

Dan juga tembok-tembok pembatas yang sangat kotor, bahkan tak jarang Plan melihat ada beberapa gang sempit yang menjadi tongkrongan beberapa pemuda-pemuda yang Plan yakin bukan anak baik-baik. Tentu saja, mana ada 'kan anak baik-baik yang sedang membolos di gang sempit padahal jam ini masih jam pelajaran?

"Aku heran mengapa tuan Napat memasukan kalian ke sekolah baru ini." Kata paman Gin disela-sela kegiatan mengemudinya.

Baik Plan maupun Gun mengalihkan pandangannya dari luar.

"Memangnya kenapa paman?" tanya Gun.

"Bukankah sekolah baru kita bertaraf bagus?" Sahut Plan.

Paman Gin terdiam beberapa saat, seolah tidak mau menjawab pertanyaan kedua anak majikannya itu. Tidak lama, paman Gin menghentikan laju mobilnya ketika sudah sampai ditempat yang mereka tuju.

"Nah, kita sudah sampai."




"Selamat datang disekolah baru kalian, tuan muda." ujar paman Gin setelah membukakan pintu mobil untuk Plan dan Gun. Lelaki berumur 50-tahunan itu meringis melihat wajah kedua tuan-mudanya yang seperti baru saja melihat Sadako keluar dari layar ponsel mereka.

Not Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang