Hem. Gimana ya, geli sih. Tapi greget banget momentnya dua manusya ini..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARKSIDE! LEE MINHO X SEO CHANGBIN
. .
Dua mahasiswa Fakultas Seni lagi asik bergurau di sebuah gedung tua kampus yang nggak kepake.
Mereka ini.... Ya, cukup famous lah. Karna yang satu adalah anak donatur terbesar bagi Kampus mereka, dan satunya lagi mengandalkan ketampanannya. So, siapa lagi kalo bukan Seo Changbin si anak holkay sama Lee Minho pewaris tunggal ketampanan sang ayah yang notabene aktor terkenal , Lee Taeyong. Siapa yang gak kenal? Pasti dia nggak punya tv.
Meskipun mereka terlihat seperti anak yang bandel dan suka membolos, yakinlah bahwa mereka memiliki otak yang, dangkal. Nggak ada dari mereka yang tugasnya tanpa revisi. Pasti selalu terdapat coretan. Ah. Bahkan setiap kata yang mereka ketik dikertas itu dicoret. Wkkw.
Orang tua mereka bahkan sudah bosan datang ke kampus hanya untuk mendengarkan rektor yang selalu komplain dengan sikap anak mereka.
"Bokap lo tuh Bin." Tunjuk Minho ke orang yang sedang berjalan keluar dari ruang rektor.
"Hahhaha lo pasti kena komplen lagi tuh. Mampus lo." ejek Minho.
"Dan lo coba liat lagi siapa yang abis keluar dari ruang yang sama itu." Changbin menunjuk dengan dagunya yang runcing.
Seketika Minho menciut. Bapaknya ini galak. Sudah waktu semua dihabiskan di lokasi syuting , pulang pasti cuma denger kalo Minho melakukan kerusuhan. Makadari itu, emosi Taeyong kadang suka lepas kontrol.
"Bokap lo kesini tuh. Gue tinggal ya. Bye!" Melangkah pergi, Changbin sempat melambaikan tangannya.
Minho yang melihat Taeyong berjalan ke arahnya hanya menampilkan senyum pasrah. Pasrah pokoknya pak mau diapain jugaaaa..
"Malem ini kamu nggak usah pulang. Menuh-menuhin rumah." Setelah ngomong gitu, Pak Taeyong yang gantengnya kebangetan ini pergi ninggalin Minho. Dan sesaat berbalik lagi.
"Lempar sini kunci mobil. Kamu jalan kaki jadi gembel gausah gayaan bawa mobil. Dan jangan pulang kalo papa belum ngijinin" tambahnya.
Minho melongo pasrah. Tangannya tergerak mengambil kunci mobil dan melemparkan kearah papanya. Berasa digendam Minho tuh.
Setelah kepergian papanya, Minho sadar dan memegangi sakunya, Bahkan dompetnya tiba-tiba lenyap. Hanya kartu identitas yang terserak dibawah kakinya.
"CHANGBEEENNNNNNNN!"
Minho meratapi nasibnya dikoridor kampus sambil duduk megang lututnya. Kaya balita ilang :(
"Ngapain lo?" Tanya Changbin yang ngedeket ke Minho.
"HUWEEEEEEEEEEE CHANGBEENNN GUE DIUSIR TAEYONG. HUWEEEE GUE NGOROKNYA DIMANA NANTI ELAHHH TU BAPAK SENSITIP AMATTT." Minho bangkit dari duduknya meluk Changbin dan nangis-nangis drama. Berharap ada belas kasihan dari sahabatnya itu.
"Iya gue paham kode lo. Lo berharap gue ngasih lo tumpangan kan?" Cibir Changbin.
"Ehe heee, ya gitudeeehhh. Lo peka tapi jomblo. Kasian.."
"Oke gue berubah pik--" Terpotong karna tangan Minho udah mendarat di bibir mungil Changbin.
"Becanda elah Bin."
Mereka akhirnya pulang. Minho cuma bawa apa yang dia pake. Ya.. Udah jelas kan apapun harus Changbin yang tanggung. Segala baju, keperluan mandi, kelengkapan kampus, semua yang dibutuhin Minho udah dipenuhin Changbin.
"Thanks Bin. Lo emang sahabat terbaik gue. Muaaahhh" Minho monyongin bibirnya lagak mau nyium tapi udah ditepis duluan sama Changbin.
.
Malam pertama dirumah Changbin. Kamarnya banyak kek kost-kostan. Tapi Minho nggak mau tidur sendiri. Takut ditemenin wowo katanya. Jadi dia ikut tidur dikamar Changbin.
Dan semua akan segera dimulai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
