Why Don't We Type: Bikin Puisi

252 32 13
                                    

BACANYA PAKE NADA PUISI YA GES UHUY

yg baca pake nada puisi di cipok abang jo ehe:*

***


Jonah: Pede tingkat kabupaten

"Oke anak-anakku yg bapak cintai dan banggakan, tugas kalian sekarang adalah menulis puisi!" *kata Pak Saepul*

*Jonah mulai mikir*

*tiba-tiba nemu ide*

*mulai nulis*

“Jonah oh Jonah...
Kau tampan bagaikan pangeran,
Kau juga begitu menawan,
Ketampanan mu sungguh membanggakan,
Para wanita selalu mengantri mencari perhatian,
Membuat sesal para mantan,
Oh Jonah, kau begitu mengesankan."

*Jonah senyum senyum ndiri baca karyanya*



Corbyn: Puisi ato dakwah dah gatau

"Oke anak-anakku yg bapak cin-tai dan banggakan, tugas kalian sekarang adalah menulis puisi!" *kata Pak Saepul*

*nyiapin kertas*

*baca bismillah dulu*

*mulai nulis*

"Bismillahirrahmanirrahim,

Tobat lah wahai umat dari segala umat,
Jauhkanlah maksiat,
Ingat,
Kiamat sudah semakin dekat,
Jangan lupakan 17 rakaat,
Dzikirlah setiap saat,
Agar terhindar dari cobaan yang berat."

*nahloh tobat sana*

"Alhamdulillah, udah selesai tugasnya"

*ngumpulin tugasnya*

*di nilai*

*pak saepul terhura*

"Corbyn, kamu emang anak sholeh ya"

"Saya bukan anak sholeh pak, saya anak pak su'eb"



Daniel: Ya jus apel pasti

"Oke anak-anakku yg bapak cin-tai dan banggakan, tugas kalian sekarang adalah menulis puisi!" *kata Pak Saepul*

*lirik ke apple juice di sebelahnya*

"Apple juice ku tersayank, aku bakal bikin puisi spesial telornya dua, khusus buat kamu"

*mulai nulis*

"Puisi ini, Daniel persembahkan untuk my darling apple juice

Apple juice oh apple juice,

Rasamu begitu unch ulala,
Kalau di minum glek glek serrr niqmat,
Bagaikan surga dunia yang begitu warbiazyah,
Semua orang menyukaimu,
Kalo ada yang gasuka berarti dia bukan orang,

Apple juice oh apple juice,

Aku jatuh cinta,
Jatuh hati,
Jatuh bangun aku mengejarmu~"

*dah jadi*

*terhura baca puisinya sendiri*

*meneteskan air liur*

*air mata deng*



Jack: Keder

"Oke anak-anakku yg bapak cin-tai dan banggakan, tugas kalian sekarang adalah menulis puisi!" *kata Pak Saepul*

*sok mikir biar dikira punya otak*

*lieur*

*bodo amat mulai nulis*

"Puisi oh puisi,

Puisi,
Ini ceritanya puisi,
Ini adalah puisi,
Walaupun bukan puisi, anggep aja puisi,

Puisi oh puisi,

Pak saepul menyuruhku untuk membuatmu,
Dahla males."



Zach: Fucek boy

"Oke anak-anakku yg bapak cin-tai dan banggakan, tugas kalian sekarang adalah menulis puisi!" *kata Pak Saepul*

*tanpa mikir mulai nulis*

"Ariana Granat,
Kalo kamu baca puisi ini, asal kamu tau aja ini spesial kek nasi goreng.

Ariana, cintaku padamu bagaikan kentut,
Walaupun kadang kehadirannya di benci,
tapi akan selalu di butuhkan dan tidak bisa di tahan

Walaupun matamu tidak seindah Mackenzie Ziegler,
Dan bibir mu tidak se duar Kylie Jenner,
Tapi hanya kamu lah yang bisa meng-uwu kan hatiku

eaaa"
















dahlah ya, lagi puasa tp kudu mikir tu ya gini hasilnya

Why Don't We TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang