Aku sangat terkejut, ternyata benar- benar ada toko pengkabul permohonan. Aku menghembuskan nafas, menyiapkan diriku agar tidak gugup karena kebahagianku bahwa penderitaanku akan berakhir disini. Setelah mempersiapkan diriku, aku langsung masuk ke dalam toko pengkabul permohonan.
" Permisi. " sapaku" Halo, Selamat datang, di toko pengkabul permohonan, namaku Mizuki Sena seorang penyihir yang bisa mengkabulkan permohonan apapun itu. Panggil saja aku Sena. Silahkan duduk di tempat yang sudah disediakan. " kata Sena.
Dia memakai baju bertudung berwarna ungu pekat, topeng kucing berbentuk tersenyum, tangannya berbalut perban. Aku duduk tepat dihadapannya, tempat kursi dan mejanya terbuat dari pohon pinus dan terdapat mandala digantung di mejanya. Di bawahnya ada karpet berwarna merah dengan hiasan bunga-bunga sementara diatasnya.
" Ceritakan apa permasalahanmu dan apa yang kauinginkan. " kata Sena.
Aku menceritakan kehidupanku yang penuh dengan penderitaan berat, tentang keluargaku bahwa ibuku meninggal disaat aku berumur 5 th membuat ayahku depresi dan sikapnya menjadi berubah, dan juga pembullyku yang sangat kejam di sekolahku, aku menceritakan semuanya dengan detail.
" Aku mengerti, sekarang apa yang kamu inginkan dari hidupmu. " kata Sena
" Aku sudah muak dengan segalanya, aku ingin membuat mereka menderita sampai mati untuk membalaskan dendamku. " kataku
" Baiklah, aku akan mengkabulkan permohonanmu. " kata Sena sambil bangkit berdiri, tangannya mengeluarkan cahaya berwarna ungu dan muncul boneka kecil seukuran jari telunjuk. Dia memberikan boneka kecil itu ke tanganku dan menutupnya dengan tangannya hingga lima belas detik sampai cahaya ungu itu hilang. Sena melepaskan tangannya, duduk di tempat kursinya lagi.
" Apa ini? " tanyaku
Boneka itu berwarna ungu, terdapat jahitan kain menempel di badan boneka itu berwarna biru, mata boneka itu memakai kancing berwarna biru, dan juga senyum dari jahitan. Yang mengejutkan boneka itu bisa bernapas selayaknya manusia, boneka itu menghembuskan nafas dengan naik turunnya perut itu.
" Boneka kecil ini dapat membantumu membalas dendam pada orang-orang yang membuat kamu menderita. Dengan cara cukup menunjukan boneka kecil ini kepada orang lain maka orang itu akan mengalami kesialan yang bisa membuatnya mati. " kata Sena.
" Tapi bukankah seharusnya aku juga mengalami kesialan karena kamu telah menunjukan boneka kecil kepadaku? " kataku
" Tenang saja, boneka kecil ini tidak akan memberi kesialan pada pemiliknya dan sekarang pemiliknya adalah kamu. Tapi ada dampaknya jika kamu memakainya, yaitu matamu akan berubah berwarna ungu dan biru selama satu menit, setelahnya akan kembali seperti normal dan boneka ini akan semakin besar. " kata Sena
" Benarkah itu? Apakah ini akan berhasil? " kataku
" Tentu saja, tapi ingat ada batasnya jika boneka kecil ini bertumbuh besar dan tingginya melebihinmu, maka kamu juga akan mati. " kata Sena
" Baiklah, kalau begitu berapa harganya?" tanyaku sambil membuka tasku mencari dompetku.
" Aku tidak perlu uang untuk bayarannya, aku hanya perlu apa yang berharga darimu, seperti tasmu atau alismu atau buku buatanmu tergantung permohonanmu sulit atau mudah. Jadi lebih baik pulanglah sebelum matahari terbenam dan jangan lupa untuk berangkat sekolah besok pagi. "
" Tapi, bagaimana caranya kalau aku dikurung selam-. "
" Sssstttttt....... Nanti kamu akan mengetahuinya. Jadi lebih baik kamu pulang sekarang juga. "
" Baiklah aku akan pulang ke rumah, jadi terima kasih. " kataku sambil berbalik keluar tenda.
Sesampainya di belakang halaman rumahku, ada gudang yang terdapat tangga yang bertingkat tiga. Aku mengeluarkannya dan menaruhnya tepat di bawah jendela kamarku dan menaikinya hingga sampai di jendela kamar.
Sampai di kamarku, aku menggeser tangga itu ke samping jendela kamarku agar tidak terlihat oleh ayahku. Aku menggambil tali yang buat aku untuk turun dari kamarku. Ketika aku mengambil tali dari jendela, tiba-tiba
" BBBRRAKKKKK!!!. "
Suara bantingan pintu kamarku begitu keras sehingga aku terkejut. Yang paling mengejutkan adalah ayahku melihat aku sedang mengambil tali dari jendela.
"KAU! Pantas saja tidak ada suara dari kamarmu, ternyata kau melarikan diri. Anak yang kurang ajar! " bentak ayahku sambil berjalan mendekatiku.
Aku sangat takut sekali sehingga aku ambruk di lantai karena tidak kuat untuk berdiri, badanku bergetar hebat, keringat dingin mengucur keluar dari kepalaku saking takutnya.
" Kau adalah anak yang tidak berguna sama sekali! " Tangannya yang begitu besar mengangkat tinggi bersiap untuk memukulku dengan keras. Ketika tangannya mengayun ke arahku, aku langsung menunjukan boneka kecil itu pada ayahku dan tiba-tiba.
" GEDUBRAKK!! "
Suara pintu dari luar rumah didobrak. " Siapa itu? " kata ayahku sambil berbalik keluar dari kamarku. Ketika ayahku pergi, aku menghela nafas dengan perasaan lega. Aku melihat boneka kecil itu dan boneka itu sedikit bertambah besar daripada sebelumnya. "apa yang terjadi? " kataku
Aku langsung terkejut mendengarkan suara teriakan yang terdengar sampai lantai dua beserta suara bantingan benda benda yang jatuh yang begitu keras.
" AKU AKAN MEMBUNUHMU, DAN MENJUAL ORGAN-ORGANMU UNTUK MEMBAYAR HUTANG-HUTANGMU ITU!!!. " bentak suara pria yang begitu keras hingga membuatku takut.
" TIDAK AKAN! " bentak suara ayahku.
Aku sangat penasaran apa yang terjadi di bawah lantai satu. Dengan perasaan yang sangat ingin tahu, aku memtuskan untuk turun ke bawah melihat apa yang terjadi. Aku merangkak keluar kamarku menuju tangga. Pinggiran tangga itu adalah tembok yang tingginya sepinggangku. Dengan hati-hati aku turun ke bawah tanpa suara apapun. Suara teriakan dan suara barang jatuh masih terdengar jelas ditelingaku. Ketika sudah sampai di lantai satu, aku bersembunyi di tangga tepat di undakan pertama dan mengintip dari samping.
" PENGANGI DIA! SEKARANG! " kata pria itu.
Aku melihat ayahku memberontak dari dua pria yang memegang tangannya dan kaki ayahku terlihat patah keluar tulangnya.
" Inilah akibat kau tidak membayar hutangmu 360jt. Aku akan membunuhmu. " kata pria itu di depan tepat di wajah ayahku sambil membawa pisau yang begitu besar dan tajam. Di wajah ayahku terlihat kebencian yang sangat besar pada pria itu. Aku menunduk dan bersembunyi sambil memegang erat boneka kecil itu.
" Tuk. "
Suara benda jatuh di sampingku.
Bersambungg~~~~~
Yahhh..... Maafkan gue, kalo gue updatenya lama bangettt....
Soalnya gue sibuk banget sama kerja sambilan dan tugas kampus.
Sebetulnya wajar gak sih update 3 minggu setelahnya kalo di wattpad?
Hmmmm..... Sementara temen gue yang punya wattpad seminggu isa sampe tiga kali update. Rajin amatt...
Yah bodo amat. (*  ̄︿ ̄)
Terima kasih sudah membaca~~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Grant Your Request
FantasyDi kota yang begitu besar, ada sebuah pasar berada di tengah kota. Di pasar itu sangat ramai dengan pengunjung, namun ada misteri di pasar itu yang tidak diketahui oleh masyarakat di kota. Hanya orang yang mengalami penderitaan berat dalam hidupnya...