TWO 2

79 35 59
                                    

Attention!!!  Untuk pengalaman membaca yang lebih baik silakan dibaca pemberitahuan ini dulu ya reader 😊

~ kalau ada tulisan bercetak miring itu artinya tulisan kasih di buku Diary bukan narasi  terimakasih
.
.
.
.

Selamat membaca
.
.
.

*****

Hari sudah malam tapi disebuah rumah sederhana itu masih juga sepi, seorang wanita yang sedang duduk disebuah sofa dengan sebuah minuman dingin ditangannya.

Kasih yang melihat keadaan rumah yang sepi masuk tanpa mengetuk pintu takut jika sang ibu akan terganggu.

"Kemana saja kamu?, jam segini baru pulang!" Dengan nada dingin ibu dari kasih mengatakan hal itu

Kasih yang terkejut langsung menegang, dia takut jika sang ibu akan menghukumnya lagi, sering kali kasih mendapatkan hukuman jika dia tak mau menuruti sang ibu bahkan masalah sepele sekali pun kasih pasti akan di marahi habis - habisan.

"Kasih abis kerja ma," jawab kasih menundukan kepalanya, tak berani menatap sang ibu yang di pangginya dengan sebutan mama.

Ibu kasih benama Jessy Anjasastro, walau pun dia telah memiliki anak gadis tapi wajahnya masih cantik mungkin karna memang dasarnya dia adalah wanita yang masih berusia tiga puluh delapan  tahun.

Jangan kalian heran mengapa wanita berusia tiga puluh delapan tahun sudah memiliki anak berusia delapan belas tahun yang kini genab menjadi 19 tahun. Itu karna saat dia menikah dengan suaminya, pada saat itu dia masih berusia sembilan belas tahun. Muda memang bahkan mungkin masih berusia remaja tapi apalah dayanya cinta telah membutakan dia.

"Terus mana duitnya?" Ucap ibu kasih berdiri meletakan minuman yang telah habis diatas meja.

"Kasih belum dapet gaji ma,"

"Dasar anak duhaka!, kamu berani mau bohongin saya hah!" Bentak sang mama yang mebuat kasih semakin menunduk.

Plak...

Tamparan keras dari sang mama membuat wajah kasih terasa perih, kasih berusaha untuk menahan isakannya dia tak mau jika sang mama melihatnya menangis. Dia pasti akan semakin disakiti.

"Kamu itu anak pembawa sial!, seandainya saya tidak menikah dengan pria bajingan itu pasti saya tidak akan mengalami nasib seperti ini!" Ucapan jessy benar - benar menyakiti hati kasih, perlahan air mata itu menetes tapi dia tak mengeluarkan suara sedikitpun.

"Ma, ka... kasih jan.... jan... ji bakal kasih uang ke mama. Ta... tapi gak sekarang ma," suara kasih terdengar pelan dan terbata - bata karna berusaha menahan isakannya.

"Awas kalau kamu berani bohongin saya!, saya akan buat perhitungan sama kamu!, kamu dengar!" Ucap jessy menghempaskan tubuh kasih menjauh darinya

Jessy pergi meninggalkan kasih sendirian, gadis itu menghapus air matanya. Lalu pergi menuju kamar yang terletak didapur, dulu itu bukanlah sebuah kamar melainkan sebuah gudang. Tapi karna ibu kasih, jessy tidak mengizinkannya tidur dikamarnya ataupun kamar lain, padahal terdapat dua kamar dirumah sederhana ini.

Kasih menaruh tasnya diatas meja usang yang terlihat masih terawat karna sering kasih bersihkan, dia berjalan menuju cermin melihat pantulan dirinya. Dia mencepol rambutnya asal melihat lebam diwajahnya yang semakin membiru.

Dia mengambil es batu untuk mencoba mempercepat penyembuhan lukanya karna tidak mungkin dia bekerja atau sekolah dengan keadaan seperti ini.

"Aw... sssh" ringisnya merasa sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KASIH_SAYANG MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang