2; tuesday sucks

261 52 3
                                    

At 07.30 am

Sekarang adalah pelajaran Madam Indry, matematika. Tidak ada yang berani mengobrol ketika pelajaran dia. Selain wajah yang jutek, ia juga memiliki mulut yang pedas dan menusuk hati.

Seketika kelas hening saat Madam Indry datang memasuki kelas.

"Selamat pagi anak anak!" Sapa Madam Indry seraya membawa penggaris besi.

"Pagi Madam," sahut murid murid dengan keras.

"Nah gitu dong semangat, udah siap belum belajarnya?" Tanya guru tersebut.

"Siap Madam!"

"Sekarang Madam akan bagi bagi kelompok, silakan menghitung dari baris kanan dari angka satu sampai lima,"

~~~

Iqbaal menoleh ke arah (Namakamu) sambil tersenyum senang.

Mampus aja deh gue.

Ya, Iqbaal dan (Namakamu) berada di dalam satu kelompok. Tidak berdua memang, tapi ini menyebalkan bagi (Namakamu).

"Cemberut aja si, jadi tambah cantik tau," goda Iqbaal.

(Namakamu) hanya diam seraya membantu Laras menulis apa yang disuruh oleh Madam Indry.

"Cantik banget kalo pake kacamata ya Ras cewek gue," kata Iqbaal berbicara ke Laras.

"Emang dia cewek lo?"

"Enggak Ras, dia ngasal," Sahut (Namakamu) malas.

"Yeu ngarep lo Baal, mana mau (Namakamu) sama lo mah, aneh gini anaknya,"

"Liat aja nanti," kata Iqbaal membuat (Namakamu) menoleh ke arahnya seraya menatapnya aneh.

Iqbaal hanya tersenyum.

~~~

"Hai (Nam), kok gak pulang?" Tanya Eriska teman sekelas (Namakamu).

"Eh iyaa nih, gue belum di jemput,"

"Yaudah gue duluan yaa,"

"Oke Ris,"

5 minutes ago...

"Mau bareng ga?"

(Namakamu) tersentak.

"Gausah,"

"Seriusan, gue baik nih,"

Iqbaal. Lagi lagi dia yang muncul dihadapan (Namakamu).

"Gausah, dikit lagi juga gue di jemput,"

"Di jemput siapa?" Tanya Iqbaal seraya menaikkan kaca helm nya.

"Bukan urusan lo,"

"Bakal jadi urusan gue nanti,"

"Apaan sih, ikut campur banget," (Namakamu) bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah sebrang jalan yang ternyata itu adalah jemputan pribadinya.

Iqbaal hanya tersenyum melihat (Namakamu) meninggalkan nya di halte tersebut. "Tunggu aja," gumam Iqbaal seraya menatap mobil (Namakamu) yang meninggalkan area sekolah.

~~~

sengaja pendek, karena mungkin cerita ini bakal panjang partnya. mungkin aja sih bisa sampe 50 part keatas hehehe

-switdesire-

EgotisticalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang