"Baal, cewek lo tuh." Ucap Aldi ketika melihat (Namakamu) sedang berjalan beriringan dengan Devyna sambil sesekali berbincang.
Iqbaal pun menoleh ke arah (Namakamu), bibirnya langsung menampilkan senyuman.
"Aduh cantik banget cewek gue," ucap Iqbaal seraya menopang dagunya.
Aldi melirik Iqbaal ngeri, "emang lo beneran demen sama (Namakamu)?"
"Mungkin?" Jawab Iqbaal tak yakin.
"Jangan gini lo Baal, nanti anak orang baper aja." Ucap Aldi sambil merapikan rambutnya kebelakang. "Masa sih dia bakal baper? Galak gitu."
Aldi memukul kepala Iqbaal. "Sotau lo bambang. Di depan lo emang jutek, lo gak tau di belakang nya dia gimana."
"Halu lo, Al."
Aldi menghela napas lalu memainkan handpone nya.
~~~~
Free class yang di tunggu tunggu oleh para murid akhirnya pun datang. Kelas XI IPS 2 ini sedang tidak ada guru membuat semua murid nya merasa bahagia.
Ada yang tidur, ada yang membaca buku, ada yang ngerumpi, dan lain lain.
Yang di lakukan oleh (Namakamu) adalah berbincang dengan Devyna di kursi belakang.
"Sumpah ya Dito ngeselin banget (Nam), kemaren gue ajak jalan katanya gak bisa, dan lo tau alesan nya apa?" Devyna menceritakan tentang kekasihnya sambil memasang wajah sebal.
(Namakamu) merespon sambil memakan roti dari bekel rumahnya. "Apaan?" Tanya (Namakamu) santai. "Karena dia mau belajar. Ngeselin gak sih? Belajar aja teros kerjaannya."
(Namakamu) tertawa. "Baguslah. Rajin itu namanya, jarang jarang cowok kayak begitu." Devyna yang mendengar tanggapan (Namakamu) terkejut. "Gila lo ya, ish tapi kalo cowok gue tuh belajar gak berhenti berhenti (Namakamu), gue sampe muak."
"Kan buat masa depan juga Dev," ucap (Namakamu) seraya merapikan tempat makan nya.
"Ck, tau ah."
"Ngertiin aja dulu,"
"Hai cewek cewek,"
(Namakamu) dan Devyna menengok ke arah sumber suara tersebut. Iqbaal dan Aldi. Si dua biang kerok di kelas XI IPS 2.
"Ngapain sih? Rusuh deh lo berdua." Kata Devyna jutek. Sedangkan (Namakamu) hanya menghela napas kasar. Lagi lagi matanya harus melihat wajah menyebalkan tersebut.
Iqbaal dan Aldi bukannya pergi malah duduk di kursi depan Devyna dan (Namakamu). Seakan akan mereka sedang mengobrol ria.
"Lagi apa (Nam)?" Tanya Iqbaal berbasa basi. (Namakamu) tidak melirik Iqbaal, ia tetap fokus pada ponselnya. "Duduk."
Iqbaal tersenyum senang. "Yah, gue kira lagi mikirin gue." (Namakamu) melirik Iqbaal geli, "Pede."
Iqbaal melirik Aldi, Aldi hanya menaikkan alisnya bingung. "Jutek aja cantik ya lo." Iqbaal menatap (Namakamu) detail.
"Pergi gak lo!" Usir Devyna karena menurutnya Iqbaal mengganggu nya.
"Galak amat si lo." Kata Iqbaal melirik Devyna sebal. "Kan (Namakamu) juga galak, Baal." Sahut Aldi sambil membuka permen karetnya. "Beda, kalo (Namakamu) galaknya cantik, kalo Devyna galaknya asem."
Devyna memukul kepala Iqbaal kencang. "Babi." Desis Devyna.
Iqbaal meringis seraya mengusap kepalanya. "Sakit anjir, barbar banget sih lo Devynot."
(Namakamu) menahan tawanya melihat wajah Iqbaal kesakitan. "Eh kalo mau tawa, tawa aja. Gue dengerin tawa merdu lo hehehe." Ucap Iqbaal seraya menatap (Namakamu).
(Namakamu) langsung memasang wajah datarnya. "Geer."
"Ayo ah Baal, laper gue. Mending kantin dah." Aldi bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Iqbaal. "Yah, yaudah. Gue ke kantin ya (Nam), jangan kangen." (Namakamu) memasang wajah ingin muntah saat Iqbaal berucap seperti itu.
Iqbaal dan Aldi pun pergi. "Gak betah hidup gue kenal Iqbaal, Dev. Ampun." Kata (Namakamu) sambil mengusap dadanya.
"Emang. Gue malah sekelas sama Iqbaal dari kelas sepuluh, emang gitu anaknya, petakilan. Tapi ya baru kali ini gue liat Iqbaal godain cewek gini."
"Oh ya? Gue pikir dia emang playboy akut." (Namakamu) menatap Devyna, ia tertarik mendengar ini. "Nggak, baru kali ini dia deket sama cewek, apalagi secara terang terangan kayak lo gini. Mungkin suka."
(Namakamu) bergidik. "Ogah juga gue."
~~~~~
see you guysss
jangan lupa jg baca cerita ku yg judulnya "KA IQBAAL" check my profile now!!-bubblebubbye-

KAMU SEDANG MEMBACA
Egotistical
Ficção AdolescenteAwal di kejar kejar, sudah dapat di sia siakan. Cinta tak sebercanda itu.